Musik Radiohead Sebetulnya Ngikutin Formula Lagu Pembuka 'Pablo Honey'
Foto personel Radiohead oleh Bob Berg/Getty Images.

FYI.

This story is over 5 years old.

Musik

Musik Radiohead Sebetulnya Ngikutin Formula Lagu Pembuka 'Pablo Honey'

‘Pablo Honey’ pekan ini berusia 25 tahun. Sekilas album itu cuma debut standar band rock 90'an. Padahal lagu pembuka album ini bisa dibilang prototipe lagu-lagu Radiohead yang rumit, njelimet, dan artsy kelak.

Kolom ini diberi nama "Major Keys", diasuh Phil Witmer, musisi betulan yang gabung di redaksi Noisey. Tulisan di kolom ini lebih banyak membahas timbre, teori musik, chord (bakal sering banget dibahas), dan hal-hal lain yang biasanya diobrolin nerd musik saat membahas sebuah album atau lagu.


Thom Yorke sudah muak dengan status bintang seorang rockstar jauh sebelum dirinya betulan jadi rockstar. “Grow my hair / I wanna be, wanna be, wanna be Jim Morrison” begitu dia bernyanyi dengan nyinyir di lagu “Anyone Can Play Guitar,” track grunge-pop nakal dari album debut Radiohead yang dirilis pada 1993, Pablo Honey. Dua puluh lima tahun kemudian, cara Thom York bernanyi rekan-rekannya mengiringinya—seakan mereka enggan menunjukkan emosi dalam lagu itu—jadi salah satu karakteristik album ini yang paling gampang diingat orang. Lagu-lagu lainnya dalam album itu kedengaran nangung dan gelisah. Contohnya, lagu macam “Ripcord” atau “Prove Yourself” yang sedikit mengeluarkan raungan gitar distortif tiap beberapa bar sekali. Tapi, itu bisa dipahami kok. Semangat zamannya sedang kayak gitu dan semua band band pengin main gitar distortif di tahun ‘90an.

Iklan

Kendati dalam debutnya Radiohead terjebak memakai formula gitar alternative rock ‘90an, Pablo Honey adalah album yang minta banget disayang para penggemar. Pasalnya, band yang akhirnya besar lima tahun setelah Pablo Honey beredar, mengalami tranformasi drastis di album kedua. Tanda-tanda kesuksesan dan transformasi yang kelak dilalui Radiohead sebenarnya sudah bisa temukan di album Pablo Honey. Lucunya, tanda-tanda itu nongol enggak lama setelah kita mencet tombol play, yakni dari lagu pertama. Percaya atau tidak, menurut saya lagu 'You', pembuka Pablo Honey, adalah formula yang sampai sekarang dipakai Radiohead saat mengarang lagu.

“You” adalah tipe lagu pembuka yang wajib dimiliki album-album rock keren. Kalau mau dipadankan, “You” punya fungsi yang sama seperti “Good Times Bad Times,”-nya Led Zeppelin, “Jenny Was a Friend of Mine,”-nya The Killers atau Fly (in Tha Carter II)-Lil Wayne (seriusan, Lil Wayne itu sekarang band rock betulan). “You” lebih ngerock dan enggak tanggung seperti track-track lainnya di Pablo Honey. Lirik Thom Yorke memang masih sekelas puisi anak SMA yang baru kenal cinta tapi lebih nancep dari kritik-kritiknya tentang radio rock. Semua ini berkat ketukan 6/8 yang dipakai dalam “You.” Birama 6/8 umumnya ditemukan dalam musik folk dan waltz. Ketukannya memang agak “goyang” lantaran jika di musik rock standar kita menghitung birama dengan cara “1-2-3-4,” Thom Yorke cs dalam lagu ini menghitung birama dengan cara “1-2-3-1-2-3.”

Iklan

Di samping ketukannya yang enggak standar, ritme lagu ini juga agak ganjil tapi tetap nendang dan agresif ketika digabungkan dengan raungan gitar (contoh lain lagu msemacam ini adalah lagu “Hexagram”—nya Deftones). Selain itu, stuktur lagu secara kesuluruhan ikut-ikutan jadi ganjil: verse-verse pendek dalam lagu ini langsung disusul komposisi instrumental yang berbeda satu sama lain. Lalu, puncaknya adalah Thom York menjerit panjang sejadi-jadinya di satu titik lagu. Hebatnya lagi, jeritan ini jadi efektif banget karena muncul tiba-tiba. Lewat beberapa kali dengar saya, “You” sudah jadi bukti bahwa Radiohead sudah merombak mampu bikin lagu rock standar terdengar kompleks dibanding band-band standar sezamannya.

Namun, kalau kalian pengin tahu bagaimana lagu ini meramalkan arah musik Radiohead di masa datang, kita harus menganalisa komposisi track pertama Pablo Honey secara lebih seksama. Riff utama lagu 'You', yang dimainkan lamat-lamat oleh Ed O’Brien kedengaran gelisah, seperti senyuman grogi yang terbuka terlalu lebar. Riff itu bermain-main di E dominant 7, sebuah akor yang disonan karena mengandung tritone tapi tetap riang karena masih tergolong kunci mayor. Di samping itu, akor utama “You” bergeser dari E mayor ke E Minor. Artinya, dari kacamata teori musik, “You” berubah dari lagu riang ke lagu murung cuma dalam hitungan detik. Perubahan mood ini lantas bikin lirik melodramatik Thom Yorke semacam sorak gembira yang bikin gamang yang biasanya muncul akibat percampuran modal.

Iklan

Ingat, kelebihan Radiohead yang susah ditandingi band lain adalah kelihaian Yorke cs memanfaatkan melodi mixolydian menggambarkan kegalauan tingkat tinggi. Kegalauan macam itu biasanya diaduk-aduk oleh Radiohead dengan akrobat ritme yang khas. Tiap irama dalam “You” berakhir satu bar dibandingkan irama sebelumnya. Nantinya, lagu-lagu Radiohead seperti “Morning Bell” dan “2+2=5” juga bermain-main dengan tempo yang agak ganjil. Bedanya, seiring pendewasaan mereka, Radiohead tak begitu pamer kemampuan bermain dalam birama ganjil dalam dua lagu itu.

Trik-trik dalam “You”—seperti juga dalam track-track Pablo Honey—digunakan untuk pamer. Yorke dkk seakan ingin bilang “Woy, gue bisa main kayak gini nih” daripada menggunakan trik-trik tersebut buat bikin pernyataan tertentu. Beruntung, mereka pelan-pelan akan belajar untuk melakukan yang kedua. Misalnya. Lagu “Airbag” di album OK Computer menggambarkan pengalaman menyerempet maut protagonisnya dengan melodi yang mengambang sementara “15 Step” di album In Rainbow memanfaatkan groove 5/4 guna mengekspresikan kegalauan romantik. “Everything in Its Right Place” malah memakai keduanya: campuran modal dan birama ganjil.

Nah, komposisi “melek teori musik” dan “nyeni” punya cetak biru di “You.” Radiohead di sepanjang karirnya terus mengulang trik ini dengan berbagai variasi. “You” bisa dikatakan sebagai sebuah lagu yang agak-agak prog-rock tapi sangat menyentuh, agung namun penuh luka dan semua kualitas ini terus muncul dalam katalog Radiohead. Yorke cs sepertinya tahu ramuan yang pas buat musik mereka sejak awal karir mereka.

Iklan

Artikel ini nyaris membuat kontributor kami diancam pembunuhan oleh para penggemar Radiohead:

Yang menarik, satu-satunya lagu dalam Pablo Honey yang bisa menandingi kecanggihan “You” adalah track penutup lagu itu. Dengan verse bossa-krautrock dan melodi yang melankolik, “Blow Out” lebih bertekstur dari track-track lain di Pablo Honey hingga “Blow Out” terdengar kurang pas di album debut band asal Oxfordshire itu. Groove jazz-rock dalam lagu ini kelak terus diulik lebih oleh Radiohead di album Amnesiac yang dirilis pada 2001. Namanya juga masih muda, Radiohead masih terdengar kurang sabaran di “Blow Out”.

Paduan komposisi yang kompleks itu jadi agak amburadul lantaran gitar yang tak sabaran masuk. Namun, bagaimana pun, dua lagu itu, adalah permata di debut album Radiohead. Makanya, tak heran, jika “Blow Out” dan “You”, selain tentu saja “Creep,” kerap muncul sebagai track kejutan dalam setelah milenium berganti.

Mungkin, seperti saya, Radiohead menganggap “You” memang merupakan lagu yang spesial.

Silakan ajak Phil ngomongin teori musik di Twitter.