FYI.

This story is over 5 years old.

Film

Berikut 17 Film Horor Terbaik Bisa Kalian Tonton di Netflix

Ketakutan di bioskop kadang bikin tengsin, mending nonton sendirian biar lebih maksimal. Plus, daftar ini mencakup film horor paling seram yang mungkin kalian ga sadar ada di Netflix

Jujur, sekarang ada banyak sekali film horor yang jelek di Netflix. Saya menghargai kreativitas, jadi saya salut akan kemauan Netflix menjadi rumah bagi banyak film-film yang tidak akan diputar di bioskop besar. Tapi ya kalau mau blak-blakan, gak semua film ini bagus juga.

Genre film ini juga bukan untuk semua orang kok. Tapi tidak ada yang bisa menghasilkan sensasi adrenalin ketika menonton film selain film yang bisa menakuti-nakutimu. Untuk membantumu, saya mengumpulkan beberapa film Netflix yang paling bikin bulu kuduk berdiri. Berikut hasilnya:

Iklan

The Descent

Ketika membicarakan teror alam, tidak ada yang lebih seram daripada tersesat di tempat terpencil yang tidak akan ditemukan orang lain. Tambahkan beberapa kanibal mutan dan pergerakan kamera klaustrofobik dan kamu mendapatkan resep film horor petualangan super sadis milik sutradara Inggris, Neil Marshall tentang enam perempuan penjelajah gua yang terjebak di dalam jaringan gua Appalachian asing setelah terjatuh.

Children of the Corn

Mencoba melawan trend film slasher yang populer saat itu, film adaptasi novel Stephen King ini bercerita tentang anak-anak kecil kesurupan yang membunuh orang dewasa di kota Nebraska. Saking populernya, film ini sempat diparodikan di salah satu episode South Park. Bingung ingin punya anak atau tidak? Nonton film ini dulu ya.

It Follows

Bagi pencinta film horor AS 80an yang bosan melihat station wagon dan rumah ala peternakan, tonton film menegangkan karya sutradara Detroit, David Robert Mitchell ini. Film ini seksi, menghargai kecerdasan penontonnya, dan—tidak seperti Stranger Things—beneran keren, bukan sok-sokan keren. It Follows adalah jenis film horor yang akan membuatmu mempertanyakan diri setelah kamu memutuskan untuk tidak membunuh seseorang.

The Human Centipede

Bayangkan sikut dan lututmu patah, mulutmu dijahit ke pantat seseorang, sementara mulut orang lain dijahit ke pantatmu, dan seiring kamu menderita beberapa hari, seorang figur yang gila melatihmu untuk menjadi binatang peliharaannya hingga kamu mulai mengigau akibat sepsi. Ada cara mati lain yang lebih ngeri dari itu?

Iklan

The Babadook

Proses berkabung bisa menjadi bayangan gelap yang memasuki semua aspek kehidupan hingga kamu tidak berdaya. Film panjang debut penulis dan sutradara asal Australia, Jennifer Kent terasa seperti kematian yang dipadukan dengan elemen sastra Dr. Seuss. Biarpun ini tidak sengeri trailernya, kekurangan The Babadook dalam brutalitas adegan dapat ditutupi lewat penggambaran realistisnya tentang kehancuran psikologis manusia.

Clive Barker’s Hellraiser

OK, kalau kamu udah nonton Hellraiser dan menganggap film itu gak serem, ya udah, terserah. Tapi kalau kamu menyukai setan, kulit, dan proses seseorang dikuliti, ya bersiaplah untuk terhibur.

30 Days of Night

Awalnya cerita ini berangkat dari medium komik. Selanjutnya 30 Days of Night berubah menjadi film vampir yang lumayan, menampilkan karakter pahlawan tragis terbaik Josh Hartnett (spesialisasinya) semenjak The Faculty. Ketika penduduk sebuah kota terasing di Alaska berusaha bertahan melawan serbuan vampir sadis, sebuah neraka terbentuk di bumi. Subgenre petualangan-bertahan hidup mungkin tidak akan menakutkanmu, tapi percaya deh bagian akhir dari film ini sangat memuaskan.

The ABCs of Death

Ben Wheatley, Ti West, dan Lee Hardcastle meminjamkan talenta mereka ke film antologi yang memang tidak semua babnya menyeramkan, tapi bagian yang serem, lumayan susah dilupakan. Ini kayak game Mario Party-nya film horor, dan cocok ditonton rame-rame. Siapin aja film ini buat arisan kamu berikutnya.

Iklan

Veronica

Georgie Wright dari i-D menulis penjelasan bagus kenapa kamu harus menonton film horor Spanyol ini. Setelah kamu membaca kisah nyatanya, mungkin persepsimu tentang dunia supernatural bisa berubah.

Dreamcatcher

Saya belum pernah bertemu orang lain yang pernah menonton adaptasi dari kisah horor sains-fiksi Stephen King ini. Sayang sekali, karena film ini mengerikan dan juga lumayan pedih. Film ini dibuat oleh William Goldman, yang juga menulis Marathon Man dan Heat. Saya tidak mau membeberkan cerita terlalu banyak, tapi ketika empat sahabat menemukan kejadian-kejadian tidak alami ketika sedang berburu, mereka dan Morgan Freeman-lah yang bisa menyelamatkan seluruh planet. Biarpun Stephen King mengaku tidak menyukai buku ini, kisah ini sangat mengerikan, menyayat hati dan layak dibaca.

The Exorcism of Emily Rose

Aktor Amerika, Jennifer Carpenter terlihat sangat mirip dengan Anneliese Michel, warga Jerman berumur 23 tahun yang menginspirasi karakter Carpenter lewat kisah hidupnya yang sangat brutal dan menyedihkan. Kemiripan ini memberikan elemen otentik terhadap film tentang kesurupan setan ini. Biarpun saya sebagai seorang akademik kecewa karena film ini tidak banyak membahas tuduhan pelecehan yang terjadi di kisah nyatanya, setelah meninggalkan bioskop, saya langsung ingin mencoba eksorsisme sebagai karir kedua.

The Ravenous

Suasana penuh misteri menghiasi film zombie produksi sineas Quebec, Kanada ini. Hasil akhirnya jauh lebih mengesankan dibanding melodrama tanpa akhir The Walking Dead. Film ini juga jauh lebih brutal daripada seri AMC tersebut: rasa keputusasaan sesungguhnya muncul dari horor yang terjadi di siang bolong, dan The Ravenous sangat menjunjung prinsip ini.

Iklan

The Sixth Sense

Di momen Halloween tahun lalu, saya menulis kalau film ini membuat saya trauma ketika masih kecil. Tiga alasan: Haley Joel Osment, kekerasan senjata api, dan orang dewasa yang tidak berdaya. Silakan uji sendiri teori saya.

The Good Son

Apabila pengalaman Kevin McCallister dengan Wet Bandits (Home Alone) membuatnya trauma dan kemudian dia menerapkan kejeniusan Rube Goldberd menjadi seorang pembunuh maniak, mungkin kamu berharap dia ditinggal sendirian terus. Film ini sempurna bagi penggemar The Bad Seed, The Omen, dan We Need to Talk About Kevin.

The Conjuring

Sori, kalau kamu mengira saya tidak akan memasukkan salah satu film horor dengan pendapatan terbesar sepanjang masa, hanya karena ini film “mainstream”, berarti kamu terlalu meremehkan kehipsteran saya. Kalau belum nonton, saatnya kalian memahami penyebab film ini sangat laku di pasaran.

Coraline

Ada banyak meme menggambarkan betapa menakutkannya film animasi stop-motion ini. Kisahnya datang dari cerita Neil Gaiman. Tapi harus diakui Coraline tidak semenyeramkan mayoritas film lain di daftar ini.

Scary Movie

Run, bitch, ruuuuun!!!

Film ini memang parodi, tapi tetap aja ada aspek seramnya.