FYI.

This story is over 5 years old.

planet

Mau Menguasai Mars? Kuasai dulu Tambang Asteroid

Asteroid pada akhirnya akan jadi penyelamat manusia.
foto: shutterstock

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard

Untuk pertama kalinya sejak tahun 1960-an, penjelajahan ruang angkasa jadi seru lagi. Ini sebagian besar berkat kemunculan New Space, nama yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan perjalanan angkasa raya generasi terbaru. Mereka adalah perusahaan-perusahaan yang bertekad membuka petualangan ke ujung semesta terbuka bagi siapapun juga.

Salah satu perusahaan itu namanya SpaceX. Dia berdiri di garda terdepan dalam usaha membuat perjalanan luar angkasa lebih terjangkau bagi semua. Dalam waktu kurang dari satu dekade, SpaceX berhasil membuat terobosan dengan dengan merintis roket yang bisa dipakai berkali-kali. Temuan ini sekaligus mengatasi beban terbesar dalam penjelahan luar angkasa: biaya-biaya astronomis.

Iklan

SpaceX tidak tertarik menjadikan perusahaannya sebagai penyuplai data penelitian ke stasiun luar angkasa. Juga tidak tertarik mengembangkan satelit yang orbitnya dekat bumi. CEO SpaceX, Elon Musk, menegaskan bahwa dia ingin menjadikan perusahaannya sebagai batu loncatan untuk mengubah manusia menjadi spesies yang bisa menghuni berbagai planet.

Pada Kongres Astronotika Internasional tahun lalu, Musk menjabarkan rencananya membawa manusia ke Mars. Rencana ini melibatkan pesawat ruang angkasa generasi baru yang dirancang untuk mengangkut koloni Mars secara massal. Selain itu dia juga berencana mengembangkan Falcon Heavy, yang akan menjadi roket terbesar yang pernah dibuat.

Image: Shutterstock

Tapi menapakkan sepatu bot di Planet Merah hanya setengah dari perjuangannya. Keberhasilan koloni-koloni Mars ini pada akhirnya akan bergantung pada kemampuan kita untuk mengakses dan memanfaatkan asteroid yang tak terhitung jumlahnya di tata surya kita. Kemampuan kita untuk menambang batuan ruang angkasa ini juga bisa menentukan masa depan sebagian orang yang tertinggal di Bumi.

Baru beberapa dekade lalu, konsep asteroid pertambangan untuk logam mulia seperti emas atau platina pasti sudah terdengar seperti fiksi ilmiah kelas atas. Namun dalam beberapa dasawarsa terakhir, tanaman krop perusahaan-perusahaan pertambangan asteroid bermunculan dan saat ini terjebak dalam perlombaan untuk menjadi yang pertama menambang di luar angkasa. Dua perusahaan terkemuka di bidang ini adalah Deep Space Industries dan Planetary Resources, keduanya secara aktif mengembangkan prototip untuk penambang robot mereka dengan harapan akan diluncurkan ke asteroid dalam beberapa tahun ke depan.

Iklan

Kedua perusahaan ini mulai memulihkan logam mulia pada asteroid yang ditemukan dalam jumlah yang relatif kecil di Bumi, seperti platinum, namun tetap merupakan bagian integral dari smartphone, komputer dan peralatan elektronik lainnya yang kita gunakan setiap hari. Namun menurut Daniel Faber, CEO Deep Space, perusahaannya segera menyadari bahwa tumpukan batu ruang angkasa ini memiliki sumber daya yang jauh lebih berharga daripada emas, yaitu air.

Penjelajah di Mars akan membutuhkan air dalam jumlah banyak saat transit ke Planet Merah untuk kepastian pasokan makanan dan pertanian mereka sendiri. Selain itu, air merupakan bahan awal yang penting untuk bahan bakar yang akan menggerakkan kapal SpaceX yang menuju ke Mars. Ternyata, asteroid di tata surya kita disiram dengan sumber daya ini dan Deep Space bermaksud memanfaatkan kebutuhan masa depan ini dengan mengekstraksi air dari asteroid alih-alih mineral berharga.

Entah apakah perusahaan pertambangan asteroid lainnya akan mengikuti jejak Deep Space. Planetary Resources masih fokus pada tambang logam mulia selain air, dan ini adalah kemenangan bagi kita yang tidak akan menuju ke Mars. Logam mulia yang digunakan dalam perangkat elektronik konsumen sangat langka, meskipun diperkirakan dasar laut dapat menyimpan banyak cadangan logam-logam ini. Hal ini telah menyebabkan deep sea gold rush saat perusahaan bersaing dalam upaya nekat untuk mendapatkan mineral dari dasar laut. Seperti yang kita duga, penambangan dasar laut tidak berdampak bagus untuk lingkungan. Kemampuan kita memanen logam yang sama dari asteroid ini dapat membantu mengurangi kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh penambangan dasar laut.

Untuk saat ini, penambang asteroid terjebak di Bumi, dibatasi oleh kesulitan dana dan kesulitan teknologi. Namun, sejumlah negara sadar akan potensi besar dari industri yang sedang berkembang ini, khususnya Luksemburg, yang mulai menawarkan insentif besar kepada perusahaan pertambangan asteroid yang berkantor pusat di negara ini. Kongres AS, sementara itu, mengeluarkan undang-undang pada tahun 2015 untuk mengesahkan penambangan asteroid (walaupun masih ada beberapa rintangan hukum internasional yang harus dilalui).

Butuh dipantau lebih lanjut apakah usaha ini akan cukup untuk benar-benar mendapatkan industri pertambangan asteroid di luar tanah, tapi yang jelas adalah masa depan penambangan asteroid akan berperan besar di masa depan spesies kita di dalam maupun di luar planet ini.