FYI.

This story is over 5 years old.

Budaya Remaja

Mari Mengenang Musical.ly yang Resmi Koit Sambil Nonton Video-Video Terbaiknya

TikTok pekan lalu resmi mengakusisi platform lip sync video populer di kalangan remaja ini. RIP Musical.ly, jasamu kami kenang lewat video-video paling ikonik yang ada di sana...
Screenshot via YouTube

Musical.ly, aplikasi video untuk lip-sync ditujukan buat pasar remaja, resmi ditutup. Perusahaan Cina pemilik aplikasi TikTok, Bytedance, mengumumkan Jumat pekan lalu bahwa mereka telah mengakuisisi Musical.ly. Nantinya, fitur platform video tersebut ikut diserap dalam TikTok. Selain itu, konten dan pengguna Musical.ly sekalian dipindahkan ke sana.

Pada dasarnya, kedua aplikasi ini hampir mirip, tetapi bagi para Musers—sebutan akrab pengguna Musical.ly—platform ini punya ciri khasnya sendiri. Sebagian besar dari kalian barangkali sudah familiar dengan kedua aplikasi tersebut.

Iklan

Video-videonya sering dibagikan di Instagram dan Twitter untuk bahan candaan. Baiklah, kami jelaskan sedikit apa itu Musical.ly bagi yang tidak tahu atau malas googling. Musical.ly adalah aplikasi pembuat video berdurasi 15 sampai 60 detik yang dilengkapi lagu serta fitur sulih suara dan proses pengeditan sederhana. Biasanya, pengguna akan lip-sync dan melakukan gerakan yang menyesuaikan irama lagunya. Kebanyakan pengguna yang mayoritas masih remaja mungkin mengunggah videonya buat bersenang-senang saja, tetapi ada beberapa yang memanfaatkan aplikasi ini untuk jadi tenar di internet.

Banyak anak remaja yang jadi viral berkat Musical.ly. Billboard bahkan pernah menulis khusus pandangan mereka soal artis Musical.ly, seperti penjelasan Jacob Sartorius dan Baby Ariel berikut:

Musical.ly telah menjadi fenomena budaya yang bonafid, bahkan menimbulkan perdebatan di kalangan “orang dewasa”, mulai dari orang tua yang khawatir akan pemangsa anak-anak di internet sampai tradisionalis yang mempertanyakan apa kreatifnya lip-sync. Aplikasi ini mungkin tidak mencetak bintang seperti Elvis yang terkenal akan gerakan pinggul khasnya atau Public Enemy yang mengutamakan kebenaran, tapi kita tak bisa memungkiri kalau Musical.ly menjadi identitas baru bagi budaya pop.

Layaknya Vine yang kontennya banyak dijadikan meme, Musical.ly semakin populer di internet berkat hal yang sama. Hanya saja, kita tidak sering tidak sadar kalau video-video lucu yang sering kita tonton di media sosial berasal dari aplikasi ini.

Iklan

Salah satu video favorit saya di Musical.ly adalah video transformasi “Karma’s a Bitch yang diduga berasal dari salah satu adegan serial TV Riverdale dan pertama kali muncul di aplikasi TikTok versi Cina, Douyin. Orang yang ada di video ini awalnya biasa saja, tetapi kemudian sosoknya berubah jadi lebih keren dan tenar:

Meskipun video-video Musical.ly dibuat cukup apik—semuanya menggunakan sulih suara atau lip-sync, dan efek video seperti zoom in dan smash-cut—tapi tak ada satupun yang bisa mendekati level kesempurnaan video “Karma’s a Bitch.”

Bagi yang pernah menonton 13 Reasons Why, kalian pasti tahu kutipan dari narasi tokoh utama yang menceritakan kenapa dia bunuh diri. Banyak remaja yang menyukai serial TV ini, sehingga para Musers mengira tidak masalah jika menjadikannya meme. Contohnya seperti kompilasi video ini:

Setelah video 13 Reasons Why yang problematik, para Musers juga membuat jengkel penggemar Rick and Morty dengan video cosplay yang kalau bisa dibilang cukup asal-asalan. Tapi, kita harus maklum karena mereka masih remaja dan hanya ingin seru-seruan saja:

Kartun Rick and Morty pun memasukkan beberapa cuplikan video cosplay tersebut ke salah satu episodenya. Di sini, Morty mengancam ingin bunuh diri karena video-video Musical.ly tersebut:

Lagu reggaeton El Chombo, “Dame Tu Cosita” (yang kalau diterjemahkan ke bahasa inggris menjadi “give me your thingy”) juga ikutan populer di Musical.ly setelah animator game mengunggah video alien hijau berbentuk katak yang menari mengikuti lagu itu. Para Musers memviralkan videonya menjadi “Dame Tu Cosita Dance Challenge”:

Iklan

Selain itu, laki-laki bernama Gaurav Gera ini membuat video yang dibintangi oleh wanita bernama Mrs. Rajeshwari. Dalam videonya, baik wanita maupun Gaurav Gera akan mengikuti gerakan satu sama lain.

Berita bergabungnya Musical.ly bersama TikTok muncul setelah Facebook mengumumkan pekan lalu bahwa mereka sedang menguji aplikasi lip-sync yang dianggap sebagai pesaing utama Musical.ly. Apakah pengguna Facebook, yang kebanyakan adalah orang tua, punya semangat yang sama dengan Musical.ly? Kita lihat saja nanti.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard