Budaya

Tiga Seniman Hebat Mematahkan Stereotipe Seputar Perempuan Muslim

"Kami ingin menggambarkan sosok Muslimah biasa yang bukan blogger, atau fashionista," tutur salah satu pendiri Muslim Sisterhood.
Tiga Seniman Hebat dari kolektif Muslim Sisterhood Mematahkan Stereotipe Seputar Perempuan Muslim
Semua foto dari arsip Muslim Sisterhood 

Media barat kerap kali menampilkan perempuan Muslim secara stereotip sebagai istri teroris, ibu rumah tangga tertindas, atau kecantikan eksotis. Itulah mengapa kolektif Muslim Sisterhood tergerak membuktikan eksistensi perempuan Muslim jauh lebih besar daripada yang digambarkan selama ini.

Muslim Sisterhood didirikan oleh fotografer Lamisa Khan (23) bersama seniman Zeinab Saleh (23) dan Sara Gulamali (21). Dengan kolektif seni ini, mereka berusaha melepaskan diri dari gambaran dangkal tentang perempuan Muslim yang sering kita lihat di media arus utama. “[Kami ingin] menggambarkan sosok Muslimah biasa yang bukan blogger, fashionista, atau pemenang Bake Off,” kata Khan kepadaku.

Iklan

Mereka bertiga kenalan dari Instagram. Perjalanannya dimulai dari Khan yang mengikuti Instagram Saleh. Perempuan yang dua tahun lalu bekerja di blog khusus perempuan Muslim Amaliah “sangat menyukai cara Saleh memasukkan keyakinan dan budaya Islam ke dalam karyanya.” Mereka pun berkolaborasi setelahnya. Khan menghubungi Variant Space setelah melihat hasil kolaborasi mereka diterbitkan di arsip seni Muslim online tersebut.

Dari situ, Khan dan Saleh bertemu dengan Glamali. Ketiganya saling menceritakan kekesalan mereka atas “kurangnya representasi asli perempuan Muslim dan tidak adanya rasa persaudaraan,” jelas Gulamali. “Kami membayangkan ruang yang mampu menyatukan semua perempuan Muslim.” Mereka memulai Muslim Sisterhood setelah pertemuan itu.

1557825330659-IMG_2815-1-copy

Khan kesulitan menemukan sosok perempuan, terutama Muslimah, yang bisa dicontoh saat tumbuh dewasa. “Kebudayaan Inggris sangat beragam, maka amat disayangkan kalau media hanya mendorong nilai-nilai dan fitur yang terlalu condong ke Eropa,” Khan memberitahuku.

"Bahkan di antara kalanganku sendiri, saya pribadi sering kurang nyaman karena mengalami ‘benturan budaya’. Banyak Muslimah muda yang juga merasakannya. Ini jelas tidak bisa diterima."

1557825824726-JPEG-image-A68FDF1CB1B8-2

Sebagai perempuan Muslim kelahiran Inggris, Khan merasa tidak cocok berbaur dengan warga kulit putih dan orang Islam. Akan tetapi, dia terjebak di antara dua budaya dan komunitas berbeda. Muslim Sisterhood membuatnya sadar ada banyak orang yang “mengalami dan memercayai hal serupa. Sekarang saya tahu saya tidak berjuang sendirian.” Seiring berjalannya waktu, kolektif seni ini berkembang menjadi “komunitas perempuan yang sudah saling berkolaborasi di internet maupun dunia nyata,” ungkap Khan.

Iklan
1557825368275-LK00HIGH-R1-01-2

Muslim Sisterhood awalnya tidak berencana mempromosikan karya mereka di Instagram. Namun, mereka menerima banyak respons positif dari teman dan kerabat setelah menyebarkan foto-foto dari sesi pemotretan sebelumnya ke grup WhatsApp perempuan Muslim berkulit hitam. “Saya rasa para gadis remaja harus memandang diri mereka secara positif dengan melihat gambar-gambar asli yang mewakili mereka,” kata Saleh kepadaku.

1557825452841-IMG_7546-1

Kolektif seni tersebut juga ingin mengatasi isu-isu mendalam yang dihadapi orang Islam dewasa ini, seperti sikap anti-kulit hitam yang masih melekat di sejumlah komunitas Muslim. “Ketidaktahuan yang membuat mereka seperti itu,” ujar Saleh. "Sangat penting bagi kita untuk membantu sesama umat mengenyahkan pandangan-pandangan [rasis] yang diturunkan kepada mereka. Kalau bukan generasi kita, lalu siapa lagi yang akan melakukannya?"

1557825530985-Screen-Shot-2019-05-14-at-101830

Sudah banyak proyek yang dikerjakan Muslim Sisterhood saat ini, mulai dari V&A Friday Late sampai proyek fotografi untuk buku Mariam Khan berjudul It's Not About the Burqa: Muslim Women on Faith, Feminism, Sexuality and Race. Tak hanya itu, mereka juga sedang mengerjakan majalah bersama Between Borders, situs web yang membicarakan masalah anak muda dan politik identitas di Inggris.

Khan tak pernah membayangkan sebelumnya kalau komunitas Muslim Sisterhood akan tumbuh begitu cepat. "Setiap kesempatan yang kami miliki benar-benar luar biasa. Merupakan suatu kehormatan bagi kami bisa melakukan semua ini… Saya tak yakin apa yang akan terjadi di masa depan, tapi insya Allah semakin cemerlang," tutupnya.

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly