FYI.

This story is over 5 years old.

Berita

Seleb YouTube AS Diusir Dari Pesawat Hanya Karena Berbicara Bahasa Arab

Adam Saleh mengaku dia diusir dari penerbangan pesawat maskapai Delta Air gara-gara menelepon ibunya menggunakan bahasa Arab, membuat penumpang lain "tidak nyaman."
Screenshot via Twitter

Seleb YouTube Adam Saleh mengaku diusir dari penerbangan Delta Airlines hari Rabu lalu setelah berbicara dengan ibunya di ponsel menggunakan bahasa Arab, konon membuat penumpang lain tidak nyaman.

Pria 23 tahun itu merekam detik-detik pengusiran, setelah dia dan temannya Slim Albaher diantar keluar dari penerbangan London ke New York oleh beberapa pramugari. Terlihat banyak penumpang menatap keduanya, ketika pengusiran berlangsung.

Iklan

"Hanya gara-gara ngobrol menggunakan bahasa selain Inggris di pesawat, kami diusir," kata Saleh ke kamera. "Kami benar-benar diusir. Sulit dipercaya. Ini 2016 lho."

Tak lama setelah insiden tersebut, Penerbangan Delta membuat pernyataan bahwa dua penumpang dikeluarkan "setelah mengakibatkan gangguan di dalam kabin pesawat dan menyebabkan 20 penumpang lain merasa tidak nyaman. Kami sedang mencoba menelaah ulang apa yang sebetulnya terjadi. Kami tidak menganggap ringan isu dugaan diskriminasi; budaya perusahaan kami mengharuskan setiap karyawan memperlakukan semua orang dengan hormat." Perusahaan Delta tidak merespon ketika dimintai keterangan lebih lanjut.

Video itu segera viral, memicu kecaman banyak pihak terhadap manajemen Delta Air. Saleh memiliki lebih dari 2 juta follower di media sosial dan video unggahannya biasa ditonton jutaan kali. Tentu saja tidak butuh waktu lama sebelum insiden ini menjadi viral dan memancing kemarahan para netizen. Semuanya terangkum dalam tagar #boycottDelta.

Kendati begitu, sebagian pengguna Internet skeptis. Pasalnya, Saleh sering membuat video-video iseng berisi lelucon atau mengerjai orang di ruang publik.

Video komedi unggahan Saleh diunggah beberapa jam sebelum insiden pengusiran, isinya berupa materi lawakan menggambarkan"diselundupkan" dalam penerbangan dari Australia ke London via Dubai. Manajer Saleh saat dikonfirmasi BuzzFeed News menyatakan insiden Delta tersebut "benar-benar terjadi" dan bukan bagian dari materi komedinya. Juru bicara Saleh tidak merespon ketika dimintai keterangan oleh VICE News.

Iklan

Di video yang kini viral tersebut—awalnya diunggah hanya di Twitter—kebanyakan penumpang hanya terdiam menyaksikan pengusiran Saleh. Terlihat juga beberapa penumpang kulit putih di kursi belakang melambaikan tangan, saat Saleh diantar keluar pesawat. Video itu juga menunjukkan seorang penumpang yang kecewa dan membela Saleh dan Albaher ketika sedang berjalan keluar.

"Ini gila," kata penumpang tersebut. "Kenapa juga penumpang kulit putih mengeluh soal orang lain berbicara dalam bahasa ibunya? Ini bikin saya geram."

Dalam sebuah video lanjutan yang diunggah lewat Periscope, Saleh menangis dan berkata "Sekarang kita mesti gimana? Saya tidak tahu harus bagaimana lagi."

Saleh mengatakan belasan penumpang mengaku merasa "tidak nyaman" setelah mendengar dirinya berbicara dengan sang ibu dalam bahasa Arab di ponsel. Mereka kemudian memanggil pramugari.

Ini bukan pertama kalinya penumpang diusir dari pesawat hanya karena dianggap sebagian penumpang "mencurigakan." Awal 2016, pakar ekonomy lulusan universitas Ivy League diusir dari penerbangan American Airlines setelah penumpang di sampingnya melihat dia menggambar simbol-simbol aneh. Ternyata dia hanya sedang mengerjakan persoalan matematika.

Pesawat penerbangan Delta sudah pernah dikritik karena cara mereka menangani gangguan di dalam pesawat. November lalu, seorang pria diusir setelah berteriak ke penumpang lainnya tentang pandangan politiknya: pro Donald Trump dan anti Hillary Clinton. Biarpun akhirnya dia diperbolehkan naik pesawat, setelah itu Delta melarang dia untuk terbang bersama mereka seumur hidup. Insiden ini juga terekam dan menimbulkan banyak kemarahan netizen di media sosial.

Setelah insiden itu, melalui Twitter Saleh mengatakan dia telah ditempatkan di sebuah penerbangan di perusahaan lainnya.

Follow Olivia Becker di Twitter: @oliviaLbecker