FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Pura-Pura Jadi Justin Bieber, Pria Australia Diduga Terlibat 900 Kasus Pencabulan Anak

Lelaki asal Queensland ini memperdaya korban-korban di bawah umur supaya mengirimkan foto vulgar atas nama Bieber.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia.

Laki-laki Queensland berusia 42 tahun didakwa 900 kasus pelanggaran karena mencabuli anak-anak, setelah kepolisian mengetahui dia meminta foto-foto vulgar dari anak-anak di bawah umur, dengan berpura-pura menjadi Justin Bieber. Jaksa akan mendakwa Gordon Douglas Chalmers, dosen hukum di Queensland University of Technology, karena menggunakan Facebook dan Skype menipu ratusan fans Justin Bieber. Chalmers pertama kali ditahan atas sejumlah tuntutan pelecehan seksual pada November tahun lalu, berdasarkan petunjuk yang diberikan kepolisian AS dan Jerman. Pada saat dia ditahan, kepolisian mengajukan pembebasan bersyarat karena dia memiliki "hasrat tak terbendung" untuk menghubungi anak-anak, yang dapat berujung pada tuntutan baru. Di sisi lain, Chalmers menolak memberikan penyidik akses atas akun-akun media sosialnya. Setelah polisi menggeledah komputernya minggu ini, kasus yang menjerat Chalmers bertambah menjadi 931 dakwaan—termasuk menciptakan materi eksploitasi anak, menggunakan layanan transportasi untuk mengakses, memerkosa, dan mencabuli anak di bawah 16 tahun. Kepolisian menemukan bahwa kasus-kasus tersebut dimulai sejak 2007. Inspektur Jon Rouse berkata bahwa kasus tersebut menjelaskan betapa rawannya anak-anak di bawah umur pada ranah Internet, karena "cakupan dan keterampilan global yang dimiliki pelaku pencabulan, sehingga dapat memindai dan membujuk korban." "Banyak sekali anak-anak yang percaya bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan selebriti. Hal ini menunjukkan kita amat perlu meninjau ulang cara kita sebagai masyarakat mengedukasi anak-anak kita mengenai keamanan online," kata Detective Rouse dalam keterangan tertulis. "Kasus ini amat mengkhawatirkan dan saya ingin menekankan betapa besar upaya dan komitmen tim penyidik di Taskforce Argos untuk menjaga keamanan bagi anak-anak."

Charlmers akan menjalani persidangan perdana di Pengadilan Tinggi Brisbane 6 April mendatang.