Misi Luar Angkasa

Astronot Stasiun Luar Angkasa Panik, Alarm Kebakaran Menyala dan Tercium Bau Hangus

Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional sebelumnya tak pernah mengalami ancaman kebakaran. Insiden itu menandai adanya deretan masalah dari modul ISS buatan Rusia yang sudah uzur.
Alarm kebakaran menyala di Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS muncul asap dari modul zvesda
Interior of Zveda

Sebelas astronot yang sedang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terbangun pada 9 September 2021 dalam suasana panik. Alarm tanda kebakaran menyala dari modul Zvesda, salah satu bagian ISS yang dibuat oleh Rusia. Para astronot itu melihat ada asap yang membumbung, serta mencium bau plastik hangus dari Zvezda. Menurut laporan kantor berita the Associated Press, saat alarm menyala modul tersebut sedang melakukan pengisian baterai.

Iklan

Hingga artikel ini dilansir, pemicu asap serta bau hangus itu masih terus diselidiki. Kru ISS menyatakan udara di dalam modul sudah berhasil dibersihkan setelah mereka mengaktifkan sistem filtrasi. Insiden ini menandai pertama kalinya ada ancaman kebakaran di ISS.

Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, menyatakan insiden itu tidak sampai menganggu kegiatan awak ISS. Di hari yang sama, kosmonot Rusia Oleg Novitskiy dan Pyotr Dubrov tetap melakoni misi berjalan di ruang hampa (spacewalk) selama tujuh jam.

“Semua sistem dilaporkan berfungsi secara normal, dan kini komposisi udara di dalam ISS telah sesuai standar ideal,” demikian pernyataan tertulis Roscosmos lewat akun Twitter resmi.

Problemnya, potensi kebakaran itu hanya satu dari sekian rangkaian insiden yang muncul dari modul ISS buatan Rusia. Pada 21 Juli lalu, Roscosmos meluncurkan modul Nauka untuk menyambung ke ISS. Pengiriman modul ini telah terhambat selama satu dekade, akibat berbagai kendala teknis. Dalam proses perjalanan ke luar angkasa, Nauka sempat melenceng di orbit dan nyaris gagal mendarat ke palka ISS.

Nauka baru bisa mendekati ISS pada 29 Juli 2021, dan itupun masih ditambah insiden lain. Muncul letupan api dari pendorong roket modul tersebut, sehingga seluruh ISS justru berotasi keluar dari batas aman. Menurut Roscosmos, insiden itu dipicu oleh problem software di modul Nauka.

Iklan

Sementara di akhir Agustus 2021, kantor berita Reuters melaporkan bahwa modul Zarya, juga buatan Rusia, yang terpasang di ISS mengalami kebocoran. Lubang itu ukurannya sangat kecil, namun bisa memicu problem jangka panjang yang mengancam operasional stasiun luar angkasa.

Adapun Zvesda, yang baru saja mengalami kebakaran ringan, dilaporkan juga memiliki beberapa bagian yang berlubang. Diperkirakan butuh lebih dari tiga bulan untuk menambal bagian-bagian yang bocor tersebut.

Sepanjang 2021, ada 11 peneliti dan insinyur yang bertugas di ISS. Mereka adalah astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yakni Megan McArthur, Mark Vande Hei, Shane Kimbrough, Mike Hopkins, Shannon Walker, dan Victor Glover; disusul kemudian dua astronot dari Badan Antariksa Jepang (JAXA) Soichi Noguchi dan Akihiko Hoshide; insinyur Badan Antariksa Uni Eropa (ESA) Thomas Pesquet; serta kosmonot Rusia Oleg Novitskiy dan Pyotr Dubrov. 

ISS merupakan proyek kerja sama 13 negara. Stasiun luar angkasa ini berfungsi sebagai laboratorium untuk penelitian biologi, astronomi, pencarian material baru, sekaligus menjadi lokasi penempatan alat - alat sensor untuk memantau Bumi dari luar angkasa.