konflik Israel-Palestina

Remaja 15 Tahun di Palestina Ditembak Mati Militer Israel, Situasi Tepi Barat Tegang

Imad Khaled Saleh Hashash tewas usai kepalanya ditembak peluru tajam, saat personel militer Israel merangsek kamp pengungsi Palestina dengan dalih memburu teroris.
Remaja 15 Tahun di Palestina Ditembak Mati Militer Israel, Situasi Tepi Barat Tegang
Keluarga mendiang Imad Khaled Saleh Hashash menangis saat memakamkan remaja Palestina itu, yang tewas ditembak militer Israel pada 24 Agustus 2021. Foto oleh JAAFAR ASHTIYEH/AFP via Getty Images

Seorang remaja Palestina tewas ditembak mati tentara Israel dalam operasi yang berlangsung Selasa 24 Agustus 2021. Militer merangsek kamp pengungsi Balata di Kota Nablus, wilayah Tepi Barat, dengan dalih memburu anggota jaringan teroris.

Imad Khaled Saleh Hashash, nama remaja berusia 15 tahun itu, ditembak di kepala dan meninggal tak lama setelah kejadian. Akibat insiden ini, situasi di Tepi Barat, wilayah sah Palestina yang sebagian lahannya dicaplok oleh penjajah Israel, kembali memanas.

Iklan

Dalam keterangan tertulis, juru bicara Tentara Angkatan Darat Israel berdalih operasi di kamp Balata untuk mencari tersangka teroris yang mereka buru. Namun, di tengah upaya penangkapan, ada yang menembakkan peluru tajam ke personel mereka dari atap gedung di sebelah kamp pengungi.

“Sehingga tentara Israel yang berada terpaksa balas menembak ke arah penyerang tersebut,” demikian klaim Israel. Tembakan balasan itu menghantam kepala Emad Khaled, yang tengah berada di lokasi atap tersebut.

Akibat tewasnya Khaled, kerusuhan muncul di Kamp Balata, dan kemudian sempat meluas ke wilayah Nablus lain. Unjuk rasa pun berlangsung panas, selama proses pemakaman Khaled.

Militer Israel berdalih Khaled seperti akan menyerang personel mereka dengan memegang benda serupa batu. Klaim ini tidak bisa diverifikasi karena sepihak berasal dari militer Israel. Khaled bukan termasuk target operasi militer yang tengah diburu Israel.

Insiden ini merusak gencatan senjata antara Israel-Palestina, setelah pada Mei lalu, kedua belah pihak sepakat menghentikan konflik. Situasi panas di Palestina, khususnya Jalur Gaza, akhirnya mereda setelah Partai Hamas, dimediasi oleh pemerintah Mesir, bersedia berunding dengan petinggi Israel.

Sebelum terjadi gencatan senjata, jet tempur Israel membombardir Jalur Gaza, dengan dalih wilayah mereka diserang roket terlebih dulu. Akibat serangan Israel, lebih dari 250 warga sipil di Palestina tewas akibat pemboman beruntun. Adapun 13 warga Israel tewas selama pejuang Hamas balas menembakkan roket dari Jalur Gaza.

Sepanjang 2012 hingga 2021, sudah ada 78 anak atau remaja Palestina yang tewas akibat operasi militer Israel. Angka itu beru dari wilayah Tepi Barat saja. Sementara di Jalur Gaza, Komisi HAM PBB menaksir ada 67 anak atau remaja yang tewas akibat serangan Israel.