FYI.

This story is over 5 years old.

Indra Manusia

Begini Rasanya Kehilangan Indra Pengecap dan Penciuman

Kenikmatan saat berlibur adalah menjajal makanan enak. Apa jadinya bila lidah kalian kehilangan kemampuan mencecap rasa?

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Musim liburan identik dengan banyak makan. Bayangkan kalau tiba-tiba indra pengecap dan penciuman anda tiba-tiba tidak berfungsi? Opor ayam kesukaan akan terasa seperti gumpalan minyak, dan menyantap kue nastar yang kerap menghiasi meja makan saat liburan tidak akan ada bedanya dari menyantap onggokan pasir.

Ya beginilah hidup saya sekarang. Saya tengah hamil, menderita infeksi sinus, dan tidak diperbolehkan meminum obat pelega hidung-tenggorokan. Akibatnya, saya resmi menjadi penderita anosmia sementara—kelainan yang membuat seseorang tidak bisa mencium dan mengecap rasa.

Iklan

DIPERKIRAKAN TIGA HINGGA ENAM PERSEN PENDUDUK DUNIA MENGALAMI ANOSMIA

Biarpun kemungkinan manusia kehilangan indra pengecap dasar sangat kecil—yang membedakan rasa manis, asin, pahit, asam atau gurih—kehilangan indra penciuman ternyata dianggap pengalaman umum. Menumpulnya indra penciuman berarti kita tidak bisa lagi mendeteksi molekul-molekul makanan yang biasanya menguap ke udara dan memudahkan kita untuk menikmati makanan tersebut.

"Banyak orang mengira sensasi rasa semuanya datang dari mulut, tapi ini salah. Beberapa justru datang dari indra penciuman," kata Beverly Cowart, profesor spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dari Thomas Hefferson University di Philadelphia. Dia sekaligus meneliti fungsi indra perasa di Monell Chemical Senses Centre. Matinya indra penciuman berarti, "anda tidak bisa membedakan rasa vanilla dari coklat atau stroberi."

Memang anosmia tidak terdengar berbahaya, tapi yang pasti sangat mengganggu bagi tiga hingga enam persen populasi manusia yang mengidapnya. Dalam kasus saya, memasak dan makan jadi sekedar kegiatan yang menyedihkan dan penuh depresi. Yogurt rasa lemon cuma terasa sedikit asam, tapi tak ada sama sekali sensasi kecut-kecut segarnya. Minum anggur rasanya cuma pahit, tanpa ada rasa buahnya. Sambel terasi juga tak jelas pedas atau tidak.

"Anosmia itu pengalaman yang menyakitkan bagi para penderitanya," bagi Cowart. "Makanan adalah pusat dari interaksi sosial manusia. Kalau anda main ke rumah teman dan tidak bisa menikmati masakan yang mereka masak, tentu akan sangat menyebalkan."

Iklan

Anosmia bahkan bisa membahayakan hidup seseorang (misalnya ketika sedang terjadi kebakaran) atau mematikan karir anda. "Pemadam kebakaran, tukang gas, atau bahkan petugas polisi harus bisa mencium bau mariyuana, alkohol atau bau gas bocor," kata Cowart. "Saya kenal beberapa orang yang dipecat karena indra penciumannya tidak tajam."

SERING MENCIUM AROMA-AROMA TERTENTU BISA MELATIH HIDUNG DAN OTAK MANUSIA

Untungnya, pekerjaan saya tidak menuntut indra penciuman tajam. Dan karena anosmia saya disebabkan oleh infeksi sinus, sistem penciuman saya kembali pulih setelah 10 hari yang menyebalkan.

Tidak semua orang beruntung seperti saya. Anosmia kadang disebabkan oleh virus atau cedera otak yang menyerang neuron berhubungan dengan indra penciuman—yang sayangnya sulit diobati. Menurut Cowart, penelitian mengatakan bahwa sering terekspos ke aroma-aroma tertentu bisa melatih hidung dan otak seseorang.

"Sayangnya, ini adalah satu-satunya bentuk perawatan untuk rusaknya indera penciuman yang disebabkan oleh gangguan saraf," kata Cowart. Tidak ada obat ajaib yang bisa menyembuhkan anosmia akibat kerusakan neuron. "Tidak bisa instant. Kalau mau sembuh, mesti benar-benar punya komitmen," katanya. "Bentuk perawatan ini juga lebih efektif bila dimulai secepat mungkin."

Perlu diingat juga bahwa indra penciuman kita memang secara alami akan melemah seiring umur bertambah. Dikabarkan dua pertiga manusia kehilangan indra penciuman mereka di umur 70 atau 80. Makanya bagi anda, para millennial, nikmatilah aroma martabak rasa green tea selagi masih bisa. Di masa depan nanti semua akan berbau hambar.