FYI.

This story is over 5 years old.

Kesetaraan Gender

Mesir Menciduk Puluhan Penonton Konser yang Melambaikan Bendera LGBT Pride

Pemerintah Mesir telah menangkap 33 orang dan memaksa sekurang-kurangnya 5 di antaranya untuk menjalani pemeriksaan anal.
Foto oleh Hex via Stocksy

Pihak berwenang Mesir telah melancarkan pemberangusan besar-besaran terhadap komunitas LGBTQ setelah bendera pelangi pride dilambaikan pada sebuah konser musik di Kairo. 33 orang telah ditahan oleh kepolisian, dan menurut laporan, lima di antaranya dipaksa menjalani pemeriksaan anal, sebuah taktik yang dianggap sebagai penyiksaan oleh kelompok-kelompok penegak hak asasi manusia.

Menurut Amnesty International, penangkapan ini adalah upaya penindasan terbesar yang dilakukan pemerintah Mesir terhadap warga LGBTQ selama 15 tahun terakhir. Sehari setelah konser yang digelar pada 22 September, kepolisian menjebak seseorang melalui aplikasi kencan dan menangkapnya atas klaim bahwa dia turut melambaikan bendera pelangi selama konser. Dia dihukum enam tahun penjara dan percobaan enam tahun selanjutnya atas "penyelewengan." (Dia mengajukan banding.) Dua hari kemudian, tujuh orang ditangkap berdasarkan rekaman konser. Dan pada 27 September, enam laki-laki lain ditangkap dan didakwa atas "penyelewengan," berdasarkan tuduhan keterlibatan dengan pelambaian bendera tersebut. Kini 32 laki-laki dan satu perempuan berada dalam tahanan.
Amnesty International bilang pemeriksaan anal yang diterapkan pada mereka adalah tindakan brutal dan merendahkan. Pemeriksaan tersebut umumnya digunakan di negara-negara dengan undang-undang anti-LGBTQ yang represif. Pemeriksaan ini melibatkan dokter-dokter atau tenaga medis profesional yang menyodok anus dengan jari atau benda untuk menemukan bukti homoseksualitas. Mereka mengklaim pemeriksaan ini dilakukan supaya mereka bisa menentukan apakah tahanan pernah melakukan seks anal. Pada realitanya, prosedur tersebut tidak memiliki kredibilitas medis, dan telah dikecam PBB dan badan penegak hak asasi manusia lainnya sebagai bentuk penyiksaan.
Bendera pelangi tersebut dilambaikan pada sebuah konser oleh Mashrou' Leila, band Lebanon yang memainkan lagu-lagu soal hubungan seks sesama jenis dan vokalisnya sudah memproklamasikan diri sebagai gay. Pemimpin religius konservatif dan media pro-pemerintah mengimbau pemerintah agar mengambil tindakan setelah bendera-bendera tersebut muncul di media sosial. Satu-satunya perempuan yang ditangkap, ditahan atas tuduhan yang sama. Sejak itu, dia didakwa atas tuduhan mempromosikan "penyimpangan" dan "penyelewengan kebiasaan." Mesir adalah tempat yang buruk untuk turun ke jalan, terutama kalau kamu berani bergabung dalam kelompok aktivisme tertentu. Selama 2013 hingga 2016, 274 warga LGBTQ jadi sasaran penyelidikan kriminal pihak berwenang, seringkali atas perilaku mereka di media sosial. Meski pihak berwenang Mesir telah melakukan pelecehan terhadap komunitas LGBTQ sejak Presiden Abdel Fattah el-Sisi dilantik pada 2014, pemberangusan baru-baru ini dianggap mengkhawatirkan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia. "Skala penangkapan baru-baru ini menggaris bawahi betapa bahayanya homofobia di negara ini," ujar Najia Bounaim dari Amnesty International. "Pengumuman pihak berwenang Mesir bahwa mereka menyelidiki insiden bendera pelangi sebagai tindak kriminal benar-benar absurd. Seharusnya tidak ada orang yang dihukum karena mengekspresikan solidaritas dengan individu LGBTQ berdasarkan orientasi seksual mereka." Dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Facebook, Mashrou' Leila berkata: "Kami kehabisan kata-kata menjelaskan betapa sedihnya kami melihat era tirani di salah satu negara yang kami cintai. Pemberangusan ini tidak bisa dipisahkan dari atmosfer rasa takut dan pelanggaran yang dialami oleh seluruh warga Mesir pada keseharian, terlepas dari orientasi seksual mereka. Kami mengecam pengkafiran ( demonize) dan pendakwaan atas tindakan yang tak memakan korban yang dilakukan sesama orang dewasa. "Sangat menjijikan bahwa segala histeria ini telah berujung pada penangkapan orang-orang yang melambaikan selembar kain tanda cinta," katanya.