Seniman tato Monty Richthofen dari Jerman membuat tato sesukanya, tanpa mempedulikan permintaan klien
Beberapa contoh tato karya Monty Richthofen. Foto oleh Grey Hutton.

FYI.

This story is over 5 years old.

Seni Tato

Sosok Ini Satu-Satunya Seniman Punya Kebebasan Menato Gambar Apapun di Tubuh Kliennya

Ratusan orang di seluruh dunia memercayai Monty Richthofen untuk memilih tato yang menurutnya paling mewakili mereka.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Germany

Wajar dong kalau kamu tidak memercayai teman sekalipun asal membuat tato apapun yang dia mau di kulitmu? Apalagi kalau orangnya tidak kamu kenal. Tato dianggap estetika personal. Gambar yang dirajahkan ke tubuh ya pasti karena keinginanmu sendiri. Asumsi itu tidak berlaku bagi seniman tato Monty Richthofen. Dia berhasil meyakinkan ratusan orang untuk memercayainya menato gambar atau tulisan apapun yang dia mau—dan orang tak keberatan membayar jasanya.

Iklan

Maison Hefner adalah nama asli Monty. Usianya kini 23 tahu. Dia adalah laki-laki asal Kota Munich yang menorehkan mantra dan kata-kata motivasi di tubuh orang dewasa tanpa memberi tahu mereka sebelumnya. Proyek Richthofen, “My Words, Your Body”, dimulai sejak 2017; satu setengah tahun sebelumnya, dia bekerja sebagai seniman tato biasa. Dia kini tinggal di London sembari menyelesaikan sarjana desain di sekolah seni Central Saint Martins.

Saya sempat ngobrol dengan Monty, mencari tahu kenapa orang bersedia ditato buta tanpa mengetahui desainnya, bagaimana dia memilih kutipan yang akan dijadikan tato, dan bagaimana apabila kliennya membenci hasil tato mereka.

Ein Hinterkopf mit der Tätowierung

Tato "My Words Your Body" dirajahkan ke kepala salah satu klien Monty | Foto: Ferdinand Feldmann

VICE: Halo, Monty. Bisa jelaskan prosesmu menato para klien yang unik itu?
Monty Richthofen: Prosesnya mulai dengan percakapan yang biasanya berlangsung selama 30 menit sampai satu setengah jam. Suatu waktu, saya akan mengajukan empat pertanyaan kepada mereka: Kenapa kamu ingin melakukan ini? Apa artinya kepercayaan bagimu? Mengapa kamu mempercayai saya? Dan: Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu tidak menyukai tatonya? Jawaban mereka menentukan ke arah mana kami berlanjut.

Panjangnya percakapan pertama tergantung pada seberapa terbukanya mereka dan berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk mendapatkan informasi dari mereka. Ada orang yang ingin membicarakan kehidupan percintaan mereka, sementara yang lain ingin ngobrol tentang kariernya. Ada juga yang ingin bercakap tentang kehidupan dan kematian.

Iklan

Bagaimana caramu memilih desain tatonya?
Berdasarkan pengalamanku sendiri dan apa yang dikasih tahu si klien, saya memilih desain yang menurutku paling mewakili momen itu dalam kehidupan mereka. Saya punya lima buku tulis berisi kurang lebih 5.000 frasa berbeda. Kadang saya harus menelusuri desainnya untuk waktu yang cukup lama, sampai ada yang cocok buatku. Tapi kadang saya tidak perlu melihat buku tulis sama sekali karena kata-kata yang pas sudah ada di benak. Mereka memutuskan bagian tubuh mana yang mau ditato.


Tonton dokumenter VICE tentang studio tato tersembunyi di dalam bunker negara bekas wilayah komunis Albania:


Apakah klienmu selalu sadar saat ditato?
Iya, saya takkan pernah menato orang mabuk. Mereka harus selalu sadar akan apa yang sedang terjadi. Maka itu, saya juga tidak memperbolehkan perhatian mereka teralih dengan ponsel atau medsos.

Kenapa kamu tidak menato gambar yang mereka inginkan seperti lazimnya seniman tato lain?
Karena saya sebal sama proses penatoan tradisional yang selalu sama: orangnya datang dengan ide desain tertentu atau memilihnya dari buku. Saya lalu menato mereka, habis itu pamit tanpa saling mengenal satu sama lain. Saya sudah tidak tertarik dengan orang yang tidak sepemikiran denganku ditato dengan karyaku.

Saya mau semua orang yang datang padaku ditato dengan sesuatu yang menggambarkan tahap tertentu dalam kehidupan mereka, dan bisa membantu mereka di masa depan. Kadang orang berpikir saya cuma menato penis dan hal-hal konyol lainnya — tapi saya punya teman-teman buat gituan. Saya tidak pernah melakukan hal seperti itu pada orang yang memercayaiku, meluangkan waktu untukku, dan menceritakan hal-hal pribadi kepadaku.

Iklan
Maison Hefner und ein paar seiner Tätowierungen und Texte

Contoh tato Monty lainnya. Foto oleh Grey Hutton

Kamu bisa menato tubuh orang sesukamu. Bagaimana rasanya punya hak sebesar itu?
Orang-orang seringnya memanfaatkan kekuasaan mereka untuk kepentingan diri sendiri. Sikap ini tidak bagus. Saya tidak akan pernah menyalahgunakan wewenangku atas tubuh orang lain. Saya lebih senang kalau bisa memberikan nilai positif bagi kehidupan orang lain.

Apakah ada surat kesepakatan yang harus ditandatangani untuk melindungimu dari gugatan hukum?

Saking polosnya, saya tidak kepikiran melakukan itu. Tapi menurutku, saya akan memercayai klien kalau mereka juga memercayaiku. Selama ini, sih, belum pernah ada yang komplain.

Eines der fünf Bücher in die Monty Richthofen seine Texte schreibt

Monty Richthofen punya cara khusus untuk mencari inspirasi. Foto oleh: Grey Hutton

Menurutmu, mengapa klienmu mau mengambil risiko seperti ini?
Saya rasa sebagian besar orang kepingin keluar dari zona nyaman, atau mereka hanya penasaran bagaimana rasanya memercayai orang asing. Ini membuat prosesnya cukup terapeutik. Ada juga yang melakukannya untuk seru-seruan saja. Sebelum mulai, saya selalu memperingatkan mereka kalau tatonya permanen, jadi mereka harus benar-benar siap melakukannya.

Good Decisions Come From Bad Ideas hat Monty in den Unterarm eines Mannes gestochen

"Good Decisions Come From Bad Ideas" dari proyek "My Words Your Body | Foto oleh: Ferdinand Feldmann

Apa yang kamu gambar kalau tidak suka sama sosok klienmu?
Saya akan berhenti ngobrol kalau tidak suka orangnya. Setelah itu, saya bakalan bilang kalau mereka tidak akan siap melakukannya. Butuh waktu lama, tapi saya akhirnya bisa nolak mereka.

Berapa banyak permintaan yang kamu dapat per bulan?
Saat ini, ada lebih dari 100 permintaan dari seluruh dunia di email. Saya berusaha mengecek semuanya. Responsnya agak lamban, berhubung ngobrolnya sendiri butuh waktu tidak sebentar. Jadi saya mempersiapkan mental sebelum menanggapi klien.

Iklan
Monty hat für unseren Photographen Pilze in der Pfanne gebraten

Monty Richthofen dalam studionya di London. Foto oleh: Grey Hutton

Pernah melakukan kesalahan saat menato klien?
Saya pernah punya klien yang mantan tentara. Dia mendatangiku ketika sedang menentukan apa yang ingin dia lakukan selanjutnya. Saya menato, “However long it may take.” Konsentrasi saya terpecah, dan tidak memerhatikan stensilnya. Ada satu kata yang garisnya kelewatan. Untung saja dia memakluminya. Bisa dibilang kalimat itu cocok buat kami berdua, karena belum mencapai cita-cita kami.

Punya tato atau pelanggan favorit?
Tato favoritku adalah kata-kata, “I'm not who they promised you I was.” Saya menatonya di tubuh seseorang yang baru saja menjalani operasi ganti kelamin. Saya menggambarnya di bawah luka bekas operasi.

1550300943272-Screen-Shot-2019-02-16-at-140554

Monty Richthofen berpose di atas apartemen tempat tinggalnya.

Apakah pelangganmu kebanyakan anak muda atau malah beragam?
Beragam, mulai dari mahasiswa, orang tua, pengemudi truk sampai orang terkenal. Jika kamu papasan sama mereka di jalanan, kamu mungkin tidak pernah menyangka kalau mereka tipe orang yang dapat tato secara acak.

Apa pendapat seniman tato konvensional tentang pekerjaanmu?
Mereka menganggap kalau saya tidak sungguh-sungguh menato. Saya tidak membawanya ke hati. Lagipula saya tidak ingin menyebut diri sendiri sebagai seniman tato. Saya ingin menunjukkan kalau menato tidak hanya sekadar jasa biasa. Saat ini, aspek ritual tak lagi dianggap sebagai bentuk seni seperti dulu. Kedepannya, saya ingin membuat prosesnya jadi lebih intens. Misalnya seperti menghabiskan waktu seharian bersama klien sebelum menato mereka.

Oke. Terima kasih atas kesediannya diwawancara Monty!

Folg Tim Geyer di Twitter dan Instagram