Komentar Laki-Laki Masa Kini Tentang Kartini dan Emansipasi
Beberapa lelaki yang berpartisipasi dalam Women's March 2018 di Jakarta. Foto oleh Dicho Rivan.

FYI.

This story is over 5 years old.

Hari Kartini

Komentar Laki-Laki Masa Kini Tentang Kartini dan Emansipasi

Agenda emansipasi bagi perempuan akan percuma kalau kesadaran soal kesamaan hak tak ada dari laki-laki. Lantas apa sih pendapat cowok Indonesia masa kini soal emansipasi yang diusahakan RA Kartini lebih dari seabad lalu?

Tanggal 21 April kembali terulang. Setiap tahun, tanggal ini dikeramatkan sebagai Hari Kartini. Segenap rakyat Indonesia berbondong-bondong mencari pakaian tradisional khas Sabang sampai Merauke, cosplay jadi Ibu Kartini, kadang ada yang bikin upacara, plus debat siapa perempuan yang paling pas untuk jadi tokoh emansipasi.

Hari Kartini dirayakan untuk menghormati perjuangannya sebagai sosok historis, penggagas emansipasi perempuan asal Rembang era kolonial Hindia Belanda. Tentu ini inti dari Hari Kartini--walau ya perayaannya kerap enggak sesuai dengan spirit ini, kayak malah bikin lomba masak, pakai kebaya, fashion show, atau sanggul menyanggul.

Iklan

Dalam setiap perayaan Hari Kartini, ada satu kata kunci yang penting untuk direnungkan: emansipasi. Ia menjadi ruh dalam perjuangan perempuan. Namun, muncul satu pertanyaan menggelitik: ketika perempuan memperjuangkannya, bagaimana sebenarnya laki-laki memandang emansipasi itu sendiri? Jangan-jangan, mereka punya pemahaman yang berbeda?

Untuk menyemarakkan Hari Kartini, berikut VICE hadirkan beberapa pandangan laki-laki tentang agenda emansipasi perempuan:

Ridho Robby, 25, videografer

VICE Indonesia: Hai, Ridho! Biasanya ngapain di Hari Kartini?
Ridho Robby: Hoi! Hahahaha nggak ngapa-ngapain kaq, nggak pernah tahu ada acara apa-apa.

Kalau menurut kamu, apa itu emansipasi?
Hoi! Hahaha menarique. Menurut gue emansipasi sih penyamaan hak. Karena tiap orang pasti punya hak yang sama tanpa dibedakan oleh gendernya. Enggak dibeda-bedain loh. Misalnya aja nih, porsi nasi cewe sama cowo. kenapa cewe dianggap harus lebih sedikit dari cwo? Emangnya salah kalau porsinya sama? Hahhahahaha.

Hahaha komedi juga lu ya bro. Tapi kalau menurutmu, kayak gimana sih gerakan perempuan yang sekarang sudah ada?
Gue ngeliat sih gerakannya makin rame ya, di mana-mana udah mulai ada gerakan yang bersuara kalo persamaan hak itu penting. Dan memang perempuan itu bukan seseorang yang bisa diperlakukan seenaknya ya seolah-olah perempuan itu enggak ada harganya.

Wah, mantap. Perlu enggak sih ada 'emansipasi' perempuan?
Tentu perlu ya. Biar ada persamaan dan pemenuhan hak perempuan. Kalau tiap orang sudah bisa menghormati persamaan hak, emansipasi sudah bergaung dan berjalan.

Iklan

Sofyan Hadi, 31, driver online

VICE: Halo Sofyan, menurutmu apa sih emansipasi itu?
Emansipasi? Kayak pernah dengar..

Emansipasi itu sederhananya perjuangan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki.
Oh iya.. yah sama-sama manusia derajatnya.

Menurutmu, memang masih perlukah perbedaan peran antara perempuan dan laki-laki?
Kalau wanita sih menurut saya tugasnya di rumah ya, mengurus rumah tangga. Kalau laki-laki yang mencari nafkah buat keluarganya. Gitu aja sih.

Sebenarnya perlu nggak ada emansipasi perempuan?
Engga perlu juga sebenarnya. Soalnya tugas wanita udah banyak di rumah, jadi udah nggak usah lah cari nafkah gitu. Ya kalau emang misalnya suami berkebutuhan khusus ya gapapa, tapi kalau misalnya bisa sendiri ya enggak usah…

Syukron, 30, Petualang Profesional

VICE: Halo Syukron, pernah baca surat atau bukunya Kartini belum?
Baru baca dari artikel aja nih, belum pernah baca utuh.

Menurutmu yang sudah melanglang buana ke sana kemari dan mengenal banyak petualang perempuan, apa sih emansipasi?
Bagi saya, emansipasi adalah ketika wanita bertualang tanpa rasa takut, di mana dia tidak risih dilihat orang karena apa yang dia kenakan atau di mana dia nyaman tanpa ada rasa khawatir walaupun berjalan dengan lawan jenis. intinya adalah, emansipasi wanita itu dapat maksimal jika pria-pria bisa menghormati dan tidak berpikiran kotor terhadap wanita. Singkatnya begitu. Kalau tidak singkatnya bisa jadi artikel koran. Ckck.

Iklan

Mantaaaab. Emang kalau menurut Syukron, perlu nggak sih emansipasi itu?
Selama wanita merasa tidak merasa aman dan nyaman dengan perlakuan pria, gerakan menyuarakan emansipasi akan terus ada.

Abdul Zafar, 33, petugas keamanan

Menurutmu, apa sih emansipasi perempuan itu?
Yah, saya nggak tahu persis sih maksudnya emansipasi itu apa, tapi yang saya tahu emansipasi itu kan persamaan hak perempuan dan laki-laki yah? Benar enggak sih?

Iya, betul sekali. Bagaimana kamu melihatnya?
Udah banyak juga, banyak perempuan jadi direktur, pernah juga ada presiden perempuan. Ini kan jadi bukti kalau emansipasi sudah mulai ada.

Perlukah ada emansipasi perempuan?
Perlu dong, memang kalau dikaitkan ke agama kan laki-laki itu imam ya, jadi kepala keluarga. Perempuan jadi anggota keluarga. Tapi ya setelah ada emansipasi perempuan, sekarang perempuan juga bisa jadi kepala keluarga. Istrinya yang kerja, suaminya yang di rumah. Jadi ya perlu.

Tahu tokoh RA Kartini?
Tahu, dong..

Pernah baca buku atau surat-suratnya enggak?
Hehehe…enggak pernah sih.

Sutrisno Gaus, 30, peneliti di LPDP

VICE: Halo bung! Mau tanya dong, apa makna emansipasi perempuan menurutmu?
Tino Gaus: Emansipasi berarti perempuan diberikan kesempatan untuk memilih pilihan hidupnya dan apa yang dianggapnya baik, selama tidak keluar dari aturan hukum yang berlaku di Indonesia, baik hukum agama, norma, maupun hukum lainnya. Bagi yang mau stay di rumah aja, mereka aman dari KDRT dan cacian dari masyarakat seakan ibu rumah tangga itu jelek. Bagi yang mau berkarier, mereka aman di luar dan tidak dianggap sebagai ibu yang mengabaikan anak-anaknya. Bagi yang memilih menutup aurat, mereka terbebas dari celaan orang-orang lainnya. Bagi yang tidak menutup aurat, mereka aman dari segala ancaman sosial asusila.

Iklan

Eh ngomong-ngomong emansipasi nih, sudah pernah baca surat atau bukunya Kartini belom?
Pernaaahhh dooong.

Weeww. Kalau Bang Tino sendiri melihat gerakan perempuan sekarang kayak gimana sih Bang?
Mereka masih dianggap sebelah mata.. Walaupun perlahan gerakan2 mereka sudah mulai membuahkan hasil.

Memangnya apa sih hasil yang sudah terlihat dari gerakan perempuan saat ini?
Kuota di parlemen, ruang khusus ibu menyusui, ruang khusus untuk penumpang kereta di KRL maupun seat khusus untuk ibu hamil dan wanita bersama anak, perhatian terkait pemerataan akses, juga penindakan terhadap kekerasan perempuan.

Perlu enggak kita mendorong emansipasi perempuan?
Perlu lah! Agar perempuan tidak dijadikan kelompok masyarakat lapis kedua. Mereka harus dimuliakan. Karena dari rahim merekalah lahir para calon pemimpin masa depan bangsa.