Tinju

Sejumlah YouTuber dan TikToker Bakal Adu Jotos di Ring Tinju

Acaranya digelar pada 12 Juni 2021. Mereka semua terinspirasi Logan Paul. Ada kepuasan tersendiri menyaksikan konten kreator dijotos sampai KO.
Tangkapan layar dari video promosi ajang tinju The Battle of Platforms
Foto: Social Gloves

Sejumlah bintang YouTube dan TikTok akan meramaikan jagat tinju dunia pada 12 Juni mendatang. Mereka akan berhadapan satu sama lain dalam pertandingan tinju raksasa “The Battle of Platforms” yang diselenggarakan oleh Logan Paul.

Seleb internet acap kali mencoba peruntungan di ajang olahraga tersebut untuk mempertahankan ketenaran mereka yang mulai memudar. Jake dan Logan Paul, misalnya, telah menyadari betapa menguntungkannya menyiarkan adu jotos secara langsung.

Iklan

Pada 2018, Logan dan YouTuber KSI ramai diperbincangkan karena bertarung ‘hebat’ di atas ring. Pertandingan semacam ini akhirnya dijadikan alasan untuk menikmati popularitas yang jauh lebih besar. Maka dari itu, tak mengherankan jika Logan ingin main tinju lagi. Dia akan melawan Floyd Mayweather dalam tayangan berbayar (pay-per-view) akhir pekan ini.

Dengan menantang mantan petinju hebat, Logan akan tetap tenar meski kalah sekali pun. Skandal dan kontroversi yang membelit namanya juga menjadi keuntungan sendiri dalam skenario ini. Walaupun kalian tidak suka dengan kakak-beradik ini, kalian pasti akan merasa penasaran dan ingin menyaksikan Mayweather menjotos muka belagu Logan.

Menurut siaran pers, kompetisi tinju ini akan menampilkan seleb internet seperti Austin McBroom dan Bryce Hall bertarung satu sama lain. Acaranya juga dimeriahkan oleh pertunjukan musik dari DJ Khaled dan Migos.

Produser eksekutif Paul Cazers, yang menyelenggarakan tinju Logan vs KSI, menyebut ajang terbaru ini akan menjadi “acara PPV terbesar dalam sejarah”. The Battle of Platforms digadang-gadang terinspirasi pertarungan sebelumnya.

“Penggemar fanatik internasional dari para bintang media sosial ini menggiring lebih banyak penonton dan penjualan daripada acara atletik profesional biasa,” tuturnya.

Sungguh aneh mendengar ucapannya mengingat saya tertarik menonton hanya karena ingin menyaksikan orang yang tidak pandai berkelahi dijotos, tapi mungkin karena ini jugalah tiket mereka laku terjual. Kalian tak perlu menyukai mereka untuk merasa puas melihat mereka berkelahi seburuk mungkin.