FYI.

This story is over 5 years old.

Hewan Langka

Badak Putih Jomblo Mendambakan Pasangan Muncul di Aplikasi Tinder

Pejantan yang terancam punah bernama Sudan itu sangat butuh pasangan buat melanjutkan keturunan.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Ada seorang jomblo baru di Tinder dan dia sedang sange-sangenya. Sudan namanya. Dia adalah badak putih pejantan terakhir di Planet Bumi. Sejak awal pekan ini, Sudan punya sebuah laman profil di aplikasi kencan online Tinder. Tentu saja Sudan tidak membuat akun sendiri lewat ponsel. Profilnya adalah hasil kerja sama antara Tinder dan Ol Pejeta Consevancy, sebuah suaka alam seluas 36.000 hektar di wilayah Laikipia, Kenya. Dalam suaka alam tersebut, Sudan, sang jomblo ngenes itu, dilindungi pasukan bersenjata dan hidup bersama dua badak putih utara betina, Najin dan Fatu.

Iklan

Najin, lahir tahun 1989, adalah anak betina Sudan. Sedangkan Fatu adalah anak betina hasil perkawinannya dengan Najin. Dengan demikan Fatu adalah cucu sekaligus anak betina Sudan. Kolam gen sesempit ini, ditambah tak suburnya badan betina tua serta rendahnya jumlah sperma Sudan yang berusia 44 tahun, telah membuat para aktivis suaka margasatwa untuk memperluas kemungkinan Sudah mendapatkan teman kencan agar dia bisa selamat dari kepunahan.

Selama 40 tahun terakhir, badak putih utara diburu habis-habisan sampai hampir punah. Tanduk badak putih utara dianggap sangat manjur sebagai obat dalam pasar obat Asia. Permintaan akan tanduk badak putih utara yang besar membabat habis populasi badak utara putih, menyisakan Sudan, Najin dan Fatu belaka. Sudan, yang ditangkap saat berusia 3 tahun, adalah gajah putih utara terakhir di dunia yang lahir di alam bebas.

Sudan di Ol Pejeta Conservancy pada 2010. Foto: Michael Dalton-Smith/Digital Crossing Productions

Untungnya, badak putih selatan—subspesies badak paling banyak populasinya—dapat dikawinsilangkan dengan sang saudara jauh badak putih utara (kalau anda penasaran dan ingin tahu pasti, badak putih utara dan badak putih selatan adalah dua subspesies badak putih). Saat ini, ada sekitar 20.000 badak putih selatan yang berkeliaran di alam liar. Diperkirakan 17.000 di antaranya adalah badak putih selatan betina yang bisa saja membantu Sudan menyelamatkan diri dari kepunahan.

Tentu saja, akan ngeri kalau badak-badan betina ini menekan swipe ke arah kanan untuk Sudan di Tinder. Untunglah Tinder dan Ol Pejeta Conservancy punya tujuan lain dengan menampilkan "Jomblo Paling Butuh Pasangan di Muka Bumi"—julukan diberikan pada Sudan. Kehadiran Sudan dalam aplikasi itu dalam rangka kampanye penyelamatan badak putih utara dari kepunahan.

Profil Sudan di Tinder dibuat sedemikian rupa untuk memantik kesadaran dan merangsang donasi yang bakal digunakan buat menopang penelitian teknologi reproduksi, seperti in-vitro fertilization (IVF), yang bisa membantu memastikan sperma Sudan membuahi calon ibu anak-anaknya—yang kemungkinan tak pernah dijumpai Sudan. Angka yang berusah dicapai dalam kampanye ini sebesar US$9 juta.

Reproduksi memakai teknik inseminasi buatan tak pernah diuji oleh para ilmuwan pada badak. "Itu cuma opsi terakhir untuk menyelamatkan spesies dari kepunahan, jika opsi lainnya gagal," ujar Richard Vigne, CEO Ol Pejeta Conservancy, dalam sebuah pernyataan resmi. "Pada akhirnya, tujuan akhirnya adalah membawa kembali populasi badak putih utara ke alam bebas, tempat di mana nilai seekor benar-benar dihargai."

Profil Tinder Sudan yang terhubung dengan laman donasi mulai 25 April lalu tersedia dalam 40 bahasa. "Aku sih sebenarnya enggak mau buru-buru kawin," ujar Sudan dalam bio-nya. "Tapi sayangnya keselamatan spesies badak putih utara seluruhnya bergantung padaku."

Sebenarnya, ini adalah pickup line yang mantap. Belum lagi, kalimat itu kemudian disusul dengan "Aku doyan makan rumput dan bersantai di lumpur" dan "beratku 2.500 kg kalau kalian mau tahu." Sepintas, berkat profilnya di Tinder, Sudan terlihat seperti jejaka yang menggemaskan. Semoga dia segera mendapat jodohnya.