FYI.

This story is over 5 years old.

kesehatan

Detoks Cuma Buat Orang Cemen

Kalian punya alternatif lebih baik daripada mengikuti program detoksifikasi yang digembar-gemborkan media

Artikel ini pertama kali tayang di Tonic.

Awal tahun baru adalah momen sempurna bagi banyak orang untuk ikut detoksifikasi, lalu berkhayal semua persoalan kesehatannya akan hilang. Karena sehari-hari bekerja sebagai pakar pola makan dan gizi bagi para sahabat dan keluarga, aku sering banget ditanyain soal detoks dan cleanses, terutama awal tahun begini. Saat orang-orang sedang merasa berdosa karena kemaruk menikmati liburan Natal dan Tahun Baru.

Iklan

Setelah makan banyak terus menerus di akhir tahun, sayangnya, engga ada bukti yang bilang bahwa kamu akan menjadi lebih baik kalau meminum jus, teh, atau produk detoks lainnya. Setiap aku dengar ada orang yang mempromosikan detoks atau cleanser, rasanya aku pengin bilang "Mbahmu!" ke muka mereka. Untungnya aku masih takut menyinggung perasaan siapapun.

Begini ya, engga ada jalan pintas menuju sehat, tapi banyak "pakar" dan selebriti yang bilang kalau kamu minum jus kale ditambah arang aktif, kamu bisa "menghilangkan" racun dalam tubuh. Klaim-klaim kayak begini beredar di mana-mana dari blog makanan hingga label makanan, dan karena umum klaim itu jadi dianggap benar. Tenang dulu.

Detokfikasi adalah sebuah proses yang telah dijalankan tubuh kita secara alami. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung proses ini—tapi ya bukan jalan pintas juga, bentuknya lebih menyerupai gaya hidup sehat berkelanjutan. Aku sadar sih, emang engga seksi dan praktis menyarankan orang lain makan sayuran lebih rutin. Padahal, sumpah deh, memang itu satu-satunya saran yang manjur. Kamu engga perlu lagi buang uang ratusan ribu untuk jus-jus engga jelas.

Pertama-tama, aku mau mengoreksi urusan toksin-toksinan ini dulu ya.

Kata "toksin" sering banget terdengar di antara obrolan pertemanan sehat (ehm). Tapi aku engga yakin mereka betul-betul ngerti maksudnya apa. Sebuah toksin hanyalah sesuatu unsur yang bisa jadi berbahaya, tapi ini adalah hal yang umum banget. Ada spektrumnya; tingkat toksin tergantung pada apa dan berapa banyak yang kamu konsumsi. Bahkan air bisa jadi beracun, lho, kalau kamu minum kebanyakan. Hayoloh!

Pada satu ujung spektrum itu, memang ada sih hal-hal sangat berbahaya seperti Autan dan sejenisnya yang kalau masuk ke tubuhmu kamu perlu langsung dilarikan ke rumah sakit. Di ujung spektrum yang lain, terdapat toksin level rendah pada makanan yang kita konsumsi, cairan yang kita minum, dan bahkan pada udara yang kita hirup. Oh my God banget, kan. Jangan salah, kita juga memproduksi limbah beracun lho, melalui proses tubuh normal, seperti olahraga (yang memproduksi asam laktak) dan pencernaan (yang memproduksi limbah-limbah dalam bentuk pup, hihi). Alkohol berada di tengah-tengah spektrum—ini beracun, makanya kamu bisa mabuk, tapi itu juga bisa disaring oleh tubuh kita tanpa masalah.

Iklan

Ini juga bagian penting: dorongan untuk mendetoks tubuhmu sepanjang Januari, hal itu engga ada hubungannya dengan toksin yang menumpuk. Kalau kamu merasa kembung atau begah, itu karena kamu maruk selama liburan Natal dan kebanyakan negak sampanye—atau bir, kalau kere—pada malam Tahun Baru. Tenang, tubuhmu sudah mulai memproses itu kok. Kamu merasa busuk hanya karena berat badan naik dan pola makan, tidur, dan olahragamu terganggu.

Tubuhmu telah mengerahkan upaya terbaiknya untuk melakukan detoks, dan sistem-sistem tubuh kita sangatlah efesien. Jadi ketika segalon Big Cola masuk ke saluran pencernaan, barisan perlawanan pertama tubuh adalah ususmu sendiri, diprakarsai oleh bakteri usus. Mereka yang memutuskan apa yang bisa diserap ke aliran darah, dan mereka pemilih banget (misalnya, mereka dapat menetralkan virus dan bakteri yang bisa berbahaya kalau diserap tubuh). Kalau ususmu engga meresap sesuatu, ya itu akan terbuang lewat pup.

Pada dasarnya, semua hal yang kamu tenggak bakal langsung ke ke liver. Di organ itu, terdapat unsur kimia rumit memutuskan apa yang perlu dilakukan. Kalau yang kamu telan berguna (seperti gula dari cola), liver akan mengirimnya ke sirkulasi, tapi kalau engga berguna secara langsung atau bisa jadi berbahaya, livermu punya enzim untuk menetralkannya dan mengirimnya sebagai limbah yang perlu dibuang dari tubuh lewat urin, biasanya.

Livermu menyaring lebih dari seliter darah tiap menitnya, yang berarti semua darah di tubuhmu akan berputar tiap lima menit. Ini adalah tugas besar yang berjalan dengan atau tanpa pengawasan kita. Tapi ya, tentu kamu bisa melakukan beberapa hal untuk membantu sistem penyaringan bekerja lebih efektif. (Tapi bukan dengan minum jus lemon dan madu dan rawit selama tiga hari ya.)

Iklan

Ringankan beban livermu.

Jadi misalnya suatu hari kamu terbangun setelah semalaman bergumul dengan Orang Tua dan Kolonel Sanders, dapat dipastikan bahwa sebanyak apapun kamu mengonsumsi madu, rawit, dan perasan lemon, tubuhmu engga bisa serta-merta kembali normal. Inilah yang bisa kamu lakukan ketika kamu sudah berhenti mengonsumsi sampah. (Perlu dicatat bahwa aku doyan banget banget banget KFC, tapi kita engga perlu membahas ini lebih lanjut.)

Langkah pertamamu adalah untuk minum air, air, dan air. Airlah yang akan mengalirkan sampah-sampah keluar dari tubuh melalui urin, keringat, dan pup. Gimana cara termudah untuk mengetahui apakah kamu sudah cukup terhidrasi? Amati pipismu. Kalau kamu engga pipis setiap beberapa jam sekali, kalau urinmu engga berwarna bening atau kuning muda, kamu butuh minum lebih banyak air. Jus engga acih, ya, karena biasanya itu punya kadar gula gila-gilaan dan bikin livermu bekerja lebih keras ketika yang kamu butuhkan hanyalah air putih polos.

Aku juga akan menyarankanmu untuk olahraga sekalinya kamu telah terhidrasi; kamu bisa memulai pergerakan cairan di tubuhmu dan itu bisa membantumu pup, yang keduanya menjadi penyebab kembung dan begah. Aku engga nyuruh lari marathon lho ya, jangan melengos dulu. Aku cuma nyaranin jalan-jalan sore di komplek, jangan hanya jalan dari sofa ke kulkas. (Atau cek nih daftar olahraga penting buat mengatasi basian.)

Ketika kamu merasa baikan dikit, ingat-ingat langkah ini biar kalau kamu kayak begini lagi kamu akan tahu mesti ngapain.

Iklan

Selain itu, ada pula program jangka panjang.

Kini kamu bisa mengalihkan waktu dan uang program detoks untuk menjalani hidup wajar yang mempertahankan proses detoks tubuh berjalan mulus. Ingat kan enzim-enzim yang digunakan livermu untuk memecah senyawa tak diinginkan? Nah, enzim tersebut terbentuk dari unsur-unsur dalam makanan yang kamu konsumsi—spesifiknya adalah buah-buahan utuh, sayur-mayur, dan protein.

Sekarang aku akan melakukan apa yang dilakukan ahli-ahli kesehatan ketika mereka ngasih tahu kamu untuk makan dalam ukuran "porsi" dan "grams" yang aku percaya semua orang perlu membiasakan diri. Jangan panik, kita akan menjalani ini bersama-sama kok.

Kamu perlu mengonsumsi buah dan sayur secara utuh (JANGAN DIJUS OK!) sekitar lima hingga sembilan porsi sehari. Jus bukanlah pengganti (plis lah masa belum ngerti juga?). Satu "porsi" itu biasanya satu cangkir sayuran mentah atau setengah cangkir sayuran matang. Sayur-mayur ini engga hanya mengandung semua nutrisi yang kamu pernah dengar—vitamin C, zat besi, dll—tapi juga merupakan rumah untuk fitonutrien yang mendukung fungsi liver. Nutrien tersebut dapat ditemukan terutama pada sayuran persilangan (brokoli, kubis, dll) dan bawang putih, bawang merah, dan beberapa rempah. Manfaat tambahan mengonsumsi sayur adalah seratnya yang tinggi.

Jangan meremehkan pentingnya serat dalam hidupmu. Serat ditambah air artinya BAB lancar, dan bakteri usus yang sehat. Kedua hal ini mendukung pembuangan toksin di liver dan usus-ususmu. Kamu juga perlu serat sebagai eksfoliator untuk membersihkan sel-sel usus—membuat mereka sehat terus dan menyerap nutrisi secara baik.

Carilah serat dalam sayuran, gandum utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sekitar 25g serat setiap hari adalah ideal, tapi percaya deh kamu bagi dalam porsi-porsi kecil biar engga kena gas menyakitkan. Kamu bisa mengonsumsi 2g dalam roti gandum utuh, 7g dalam setengah cangkir kacang-kacangan, dan 3g dalam secangkir brokoli.

Untuk protein, kamu perlu ini untuk fungsi liver yang sehat. Tapi kalau kamu pemakan daging ya harusnya kebutuhan ini telah terpenuhi. Konsumsi 0.8 gram per kg berat badan, atau sekitar 55g tiap hari kalau beratmu 68kg, atau 65g kalau beratmu 81kg. Dada ayam seberat 4 ons mengandung sekitar 35 gram protein di dalamnya, dan secangkir kacang-kacangan mengandung 14gr protein, jadi engga muluk-muluk untuk dicapai tiap hari bahkan jika kamu seorang vegan atau vegetarian.

Catatan terakhir: kalau kamu semakin rutin binge, engga ada jumlah air, buah, sayur yang bisa memperbaiki kerusakan permanen pada sistem organmu. Engga mungkin mukamu dipukulin berkali-kali dan gigimu engga rontok, kan?

Kalau kamu mau menanyakan pertanyaan memalukan soal nutrisi di Instagram dan mendapatkan jawaban berdasarkan sains, tag aku @vmmartinet dan @tonic yah, dan kita akan merespon.