FYI.

This story is over 5 years old.

Kenakalan Remaja

Bocah Perempuan Belasan Tahun Culik dan Setrum Kawannya Yang Mengatainya 'Anjing' di Instagram

"Kamu memang bermasalah," ujar hakim saat remaja berusia 18 tahun itu hadir dalam persidangan.
Gavin Butler
Melbourne, AU
perempuan melihat ponsel
Ini bukan perempuan pelaku, sekadar ilustrasi belaka. Diambil dari Gettyimages

Seorang remaja perempuan belasan tahun asal Melbourne dituduh telah menculik dan menyetrum kawannya dengan alat kejut karena urusan sepele: kawannya memanggilnya “anjing” di Instagram. Yasemin Erca, 19 tahun, janjian bertemu mantan teman sekolahnya (18 tahun) pada sebuah pusat perbelanjaan di kawasan suburban Braybook, Melbourne barat, seperti yang diberitakan Fairfax. Pertemuan itu berlangsung setelah teman Yasemin memanggilnya dengan kata “anjing:” di Instagram. Tak terima diperlakukan seperti itu di internet, Yasemin mengancam akan menusuk, menembak kepala dan “menggebuki temannya sampai babak belur.”

Iklan

Kini, akibat apa yang terjadi selama dan pasca pertemuan itu, Yasemin dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hukum dari melakukan penculikan, secara sengaja melukai dan mengancam akan menyebabkan cedera parah pada temannya.

Polisi menduga Yasemin sampai di tempat parkir pusat perbelanjaan tempat kedua gadis belasan tahun ini bertemu pada pukul 19.30 tanggal 13 Agutus tahun lalu. Dia datang ke sana untuk bertemu mantan teman sekolahnya. Yasemin tak datang seorang diri—serorang pemuda menemaninya. Yasemin dan pemudi itu lantas masuk mobil kawan lama Yasemin—teman lelaki Yasemin duduk di samping kursi supir dan Yasemin di bangku belakang. Sejurus kemudian, teman lelaki Yasemin menodongkan senjata kejut ke arah mantan teman sekolah Yasemin dan memintanya menjalankan mobil.

Korban dipaksa mengendarai mobil tanpa tujuan pasti, seperti yang dibeberkan dalam persidangan. Sekitar 20 menit kemudian, korban diminta menepi. Yasemin dan mantan teman sekolahnya itu keluar mobil. Menurut catatan polisi, Yasemin lantas menampar, meludahi dan menyetrum kawan lamanya itu dengan alat kejut.

Setelah dicokok polisi, Yasemin dibebaskan dengan jaminan sebesar US$50.000 (sekitar Rp505 juta) dan dilarang menggunakan medsos. Selasa lalu (1/22), Yasemin menjalani sidang kasusnya. Hakim yang memimpin jalannya persidangan mengatakan bahwa Yasemin secara umum berlaku baik selama melakoni program pendukung rehabilitasi perilaku buruknya. Akan tetapi, Hakim Pengadilan Melbourne juga menegaskan bahwa Yasenin masih perlu menjalani sesi konseling. “Kamu memang bermasalah,” katanya kepada Yasemin.

Sidang kasus Yasemin akan dilanjutkan kembali bulan depan untuk mendengarkan keputusan apakah Yasemin harus menjalani hukuman percobaan atau tidak.

Follow Gavin di Twitter atau Instagram