Kekerasan Senjata Api

Pria Lepas 18 Tembakan di SD Thailand Karena Keberisikan

Pelaku penembakan sekolah di Thailand jengkel mendengar suara anak SD yang berisik setiap harinya.
Koh Ewe
oleh Koh Ewe
SG
Penembakan, Thailand, penembakan sekolah, kejahatan
Foto: Pemerintah Provinsi Ranong Thailand / Facebook

Pada Minggu (27/11) pekan lalu, lelaki 43 tahun di Thailand melepaskan tembakan sebanyak 18 kali ke arah gedung sekolah dasar. Para murid dan guru yang ada di sekolah pada saat kejadian, kocar-kacir mencari tempat perlindungan setelah mendengar suara tembakan.

Sehari setelah kejadian, pelaku yang diidentifikasi bernama Wutthiphong Chalermwuthanon ditangkap polisi atas tuduhan percobaan pembunuhan. Pihak kepolisian setempat mengatakan, saat melepaskan tembakan, Wutthiphong dikuasai rasa kesal oleh suara berisik yang berasal dari sekolah setiap harinya. Nyanyian anak SD saat upacara Senin pagi juga mengusik ketenangan lelaki itu.

Iklan

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam aksi penembakan di provinsi Ranong, Thailand selatan. Laporan media memberitakan saat itu cuma ada delapan orang murid yang datang ke sekolah untuk mempersiapkan perlombaan. Mereka langsung berlari ke gedung lain begitu mendengar suara tembakan. Menurut kesaksian seorang guru, dia melihat laki-laki menodongkan pistol dari luar jendela sebuah gedung.

Wakil kepala sekolah, Pornsin Srisuphan, mengungkapkan gedung sekolah telah dilapisi peredam suara dua lapis untuk mengurangi kebisingan, yang dikhawatirkan dapat mengganggu lingkungan sekitar.

Peristiwa ini terjadi hanya dua bulan setelah penembakan massal yang menyerang sebuah PAUD di kota Nong Bua Lamphu, kawasan utara Thailand. Kala itu, mantan polisi membabi buta melepaskan tembakan dan menikam balita yang sedang tidur siang. Pelaku lalu bunuh diri usai perbuatannya menewaskan 37 korban.

Saat menggeledah kediaman Wutthiphong pada Senin malam, polisi menemukan pistol semi-otomatis 9mm yang ia miliki secara legal. Ayah pelaku (75) juga punya dua senapan, yang salah satunya digunakan untuk menembak gedung sekolah. Pihak berwajib telah mencabut izin kepemilikan senjata mereka.

Thailand termasuk negara dengan angka kepemilikan senjata terbesar di Asia Tenggara. Pasar gelap persenjataan api di negara itu juga berkembang pesat. Namun, tingginya kepemilikan senjata tidak diimbangi dengan peraturan yang ketat, sehingga akhirnya kasus penembakan semacam ini bisa terjadi di Thailand.

Follow Koh Ewe di Twitter dan Instagram.