Fitur Baru Google Maps Mengancam Tukang Ngaret Sering Ngaku 'OTW'
Foto oleh Iyas Lawrence.

FYI.

This story is over 5 years old.

Budaya Ngaret

Fitur Baru Google Maps Mengancam Tukang Ngaret Sering Ngaku 'OTW'

Teknologi pelacak lokasi ini akan memicu rusaknya pertemanan (bahkan percintaan) di Indonesia.

Kejadian begini sering banget terjadi. Aku bakal bikin janji, terus bilang "gampang lah, bisa kok ketemu brunch/makan siang/makan malem" terus 15 menit sebelum jam janjian, yang mestinya aku udah duduk anteng pesen minum, aku masih di kasur, ileran abis bobo siang. Aku ngelihat ponsel, mampus lah, ada belasan misscall dan pesan masuk di whatsapp. Aku bergegas ke kamar mandi. Nah, bener tuh, sudah ditungguin. Ponselku terus berdering. Sesuai perkiraan pacarku yang nelepon. Dia pengen tahu aku sudah sampai mana. Dia enggak terdengar bete sih, tapi ya aku tahu lah dia sebenarnya bete. Bahkan boleh jadi dia lagi menimbang-nimbang, apa sebaiknya kami putus aja—karena aku sering banget telat enggak ada kabar. Jadi aku mesti gimana dong? Ya, dalam situasi kayak begini, cuma ada satu jalan keluar. Aku bohong. "Udah otw, kok." Ya, ya. Tahu kok, itu bullshit recehan. Tapi gini deh, ketika kamu tinggal di kota di mana kemacetan adalah situasi normal sehari-hari, frasa OTW bisa ditafsirkan "guw sampai lima menit lagi kok" atau bisa juga, "baru mau keluar rumah nih." Bohong macem ini bisa menutupi kemalasanku (ya, setidaknya sih aku ngiranya begitu). Hari-hari bahagia di mana kita bisa berbohong sudah tamat. Google Map mengumumkan pilihan baru "share trip" sejak akhir bulan lalu yang memungkinkan kawan-kawan, pacar, dan keluarga kita mantengin progres kita di jalanan. Jadi sekarang, kalau aku bilang "Udah otw, kok," pacarku bisa ngelihat titik biru penanda lokasiku masih berada di rumah. Langsung deh ketahuan kalau aku pacar pemalas tukang bohong yang bahkan enggak bisa bangun tepat waktu buat berkencan. Atau apalah. Pilihan ini juga bisa memberitahu orang-orang mengenai estimasi waktu kedatangan kita. Aku enggak bisa lagi bohong soal kejebak macet di perempatan (perempatan yang mana pula?)

Iklan

Google mengimbau kita membagi informasi terkait lokasi hanya dengan orang-orang yang dapat kita percayai 100 persen. Tapi gimana dong, kalau membagi lokasiku sebenarnya justru bikin orang-orang enggak percaya lagi sama aku? Mungkin ini bisa bikin kita menjadi orang yang lebih jujur. Atau, seperti yang kawanku bilang, boleh jadi ini adalah alasan baru untuk bersetia sama pasangan. Lagipula, apa susahnya menyambungkan titik-titik biru dan ngegepin pacar ketemuan sama yang lain.
Setelah dipikir-pikir lagi, fitur ini keren sih. Fitur terbaru Google Maps bisa membantu orangtua yang khawatir, memastikan anak-anak mereka pulang dari sekolah dengan aman. Atau mengizinkan perempuan membagi lokasinya dengan kawan-kawan ketika sedang berpergian dengan transportasi umum kala malam.

Trus kalian pikir aku bakal mengaktifkan fitur ini sama teman atau pacar? Enak aja. Aku bakal pura-pura engga pernah dengar ada fitur keren kayak gitu. Pura-pura bego ajalah. Aku masih nyaman terus-terusan bilang aku OTW pas harusnya ketemuan sama temen, padahal masih mager di kasur rumahku.