FYI.

This story is over 5 years old.

10 Pertanyaan Penting

10 Pertanyaan Penting Soal Lika-Liku Hidup Pramugari

Kepada VICE, seorang pramugari buka-bukaan soal cara terbaik menghadapi penumpang nyebelin hingga minuman yang sebaiknya tidak kamu tenggak di penerbangan.
Foto ilustrasi pramugari (bukan yang kami wawancarai untuk artikel ini) via Wikimedia Commons

Liburan tahun baru sudah lewat. Sekarang saatnya kita berterima kasih pada pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa selama penerbangan yang kita jalani selama liburan kemarin. Mereka terus mengisi gelas minuman dan mengingatkan kita agar mematikan ponsel saat selama penerbangan. Tapi, apa sih yang sebenarnya terjadi di balik tirai-tirai pesawat?

Untuk mengetahui lebih detail soal dunia pramugari, kamu ngobrol bareng “Betty”. Dia pramugari yang bekerja untuk perusahaan penerbangan besar di Amerika. Dia meminta namanya diganti supaya tidak dipecat. Dia menjelaskan bila kehidupan seorang pramugari tidak glamor seperti era keemasan industri penerbangan tiga dekade lalu dulu, meski tetap banyak hal seru yang terjadi selama penerbangan.

Iklan

Wawancara ini telah diedit supaya lebih ringkas.

VICE: Emangnya kita benar-benar harus matiin ponsel? Ada kah aturan-aturan lainnya yang sebenarnya enggak segenting itu?
Betty: Jujur nih, sebenarnya awak pesawat enggak ada yang matiin ponsel. Saya aja enggak. Semua peraturan itu cuma untuk jaga-jaga aja kok. Penumpang tidak diizinkan berdiri [meski sudah mendarat] selama pesawat masih bergerak, tapi kan kecepatan pesawat ini hanya 5 km/jam. Emangnya bakal ada kejadian apa?

Tapi, ya, kayaknya sih pernah ada kejadian tidak menyenangkan di masa lalu. Makanya aturan itu dibuat. Setidaknya itulah omong kosong yang ditanamkan kepada kami selama pelatihan profesi pramugari. Pada suatu waktu, seseorang mengalami kecelakaan. Tapi ya, saya cuek aja. Saya tidak selalu mengenakan seatbelt. Bahkan, pernah sekali waktu saya tidak mengenakannya dan pendaratannya cukup kasar dan saya terperosok ke depan dan kepala saya terbentur. Intinya, silakan nekat nyalakan ponsel kamu. Enggak ada yang peduli. Kecuali kalau memang kejadian buruk terjadi.

Bisakah penumpang mesum di kamar mandi pesawat? Apakah pernah ada penumpang yang menggodamu?
Tunggu pas kita menyajikan makan, saat semua pramugari sedang bekerja. Semuanya bakal sibuk dan saya enggak akan peduli apa yang terjadi di kamar mandi. Bisa saja ada sepuluh orang di kamar mandi dan saya enggak akan ngeh.

Di pesawat-pesawat yang lebih besar, biasanya ada pramugari yang bertugas khusus untuk duduk di dekat kamar mandi dan memastikan tidak ada pasangan yang masuk kamar mandi berduaan. Tapi di pesawat-pesawat yang lebih kecil, dengan jam penerbangan lebih pendek, pramugari tidak mengawasi penumpang seketat itu. Kami mah mainan hape di belakang bareng yang lain, atau sedang kerja. Kami enggak mau dekat-dekat kamar mandi. Yah, silakan aja kalau mau coba mesum di situ. Kamar mandinya kecil dan menjijikan, tapi ya mungkin-mungkin aja.

Iklan

Orang-orang ada saja yang menggoda saya… ya saya tolak. Enggak sesering itu kok. Saya cuma pernah diajak kenalan tiga kali selama dua tahun kerja di sini. Tapi biasanya mereka gugup sendiri. Terus bilang, “ha ha udah sering diajak kenalan ya, Mbak?”

Kamu biasanya ngapain kalau mau ngisengin penumpang yang nyebelin?
Biasanya sih saya cuekin aja. Ya sebenarnya gampang aja sih. Saya mencoba menunjukkan bahwa saya yang pegang kendali di pesawat dengan memberikan jus jeruk mereka tanpa es ketika mereka inginnya pakai es. Harus halus lah, karena sayangnya saya harus tersenyum dan enggak boleh terlihat jengkel apapun kasusnya.

Apa sih, hal paling menjengkelkan yang dilakukan penumpang dan apakah ada jargon industri atau slang yang merujuk pada penumpang yang nyebelin atau situasi yang mereka ciptakan?
Orang-orang tuh jorok banget sih di pesawat. Mereka enggak sadar ada di ruang publik dan bahwa ada orang lain di sekitar mereka. Kamar mandi di pesawat adalah tempat paling menjijikan di planet ini. Enggak mungkin sih mereka berperilaku kayak gitu di kehidupan mereka sehari-hari, tapi kok ya pas di pesawat mereka bisa pipis di lantai dan menjatuhkan kacang-kacangan di lantai.

Kami enggak punya kode tertentu sih. Justru kebalikannya, kami blak-blakan banget. Kadang saya watir karena kami seterbuka itu saat ngomongin penumpang, padahal penumpangnya cuma berjarak beberapa meter saja. Sebagian pramugari kenceng kalau ngomong dan saya harus memastikan bahwa penumpang itu enggak nyadar lagi kami omongin.

Iklan

Selain kamar mandi, bagian apa di pesawat yang menjijikan dan kita jarang dengar?
Kopi. Jangan minum kopi di atas pesawat deh. Airnya tuh sama dengan yang dipakai buat sistem kamar mandi. Baru-baru ini maskapai kami menjalani tes E. coli untuk air di pesawat dan enggak lulus, lalu pihak maintenance tiba dan mencet-mencet beberapa tombol lalu kami lulus. Jadi, ya, hindari minum air panas atau teh. Pesan minuman kemasan aja.

Gimana sih caranya naik upgrade kelas di pesawat atau dapat tiket gratisan?
Tunggu sampai naik pesawat karena agen di gate enggak peduli. Nah, kalau kamu udah naik pesawat, pastikan kamu bawa sesuatu untuk diberikan ke pramugari. Kami senang tawar-menawar kok. Kasih kami permen dan kami bakal kasih apapun yang kamu mau. Kami enggak menghitungi botol-botol alkohol mini. Kalau ada bangku kosong di kelas bisnis, itu enggak akan berpengaruh pada kinerja saya, atau ada bangku di kelas bisnis dan saya masih bisa makan makanan kelas bisnis kalau saya masukan kamu ke situ, ya akan saya lakukan. Selama kamu baik ke saya, enggak masalah. Tapi saya ya. Ada beberapa pramugari yang merasa berkuasa dengan bilang ‘tidak.’ Tapi kalau kamu punya sesuatu untuk ditawarkan, misalnya permen atau kartu gift Starbucks, ya bisa-bisa aja.

Atau, kamu bisa bohong dan bilang kamu kerja untuk perusahaan penerbangan kami. Kalau mereka mikir kamu pegawai perusahaan, mereka mungkin bakal bantu.

Iklan

Ngapain aja biar pramugari enggak bosen selama penerbangan panjang?
Saya pribadi main “who I would I save first.” Misalnya, ada pendaratan darurat. Saya jelas bakal menyelamatkan anak-anak dulu. Tapi kan nunggu di pesawat suka bosan, jadi kami mulai ngayal-ngayal, sambil ngeliatin penumpang dan membayangkan mereka dalam situasi-situasi yang tidak akan terjadi.

Kalau ada penumpang yang menurut saya menarik, saya bakal nawarin minuma gratis supaya mereka mabok dan kami flirting. Ada sekitar empat sampai lima jam dan kamu mungkin enggak bakal ketemu mereka lagi. Kecuali mereka nemuin kamu di internet, yang kadang terjadi sih.

Kamu bisa tahu enggak sih, kalau ada penumpang yang giting atau menyelundupkan sesuatu atau menggunakan narkoba selama penerbangan?
Pernah ada penumpang kepergok bawa kokain sebelum take off. Saya kebetulan mergokin kertas kecil, saya enggak mencobanya lah, tapi penumpang itu memakainya dan saya berasumsi itu bukan anthrax. Tapi ada orang di sekitar dia, jadi saya harus ngaiih tahu pilotnya supaya saya enggak disalahin. Tapi pilotnya bilang “saya gak mau pesawat delay karena kokain,” lalu kami take off. Tapi sisanya sih, bakal ketahuan banget kalau penumpang minum pil atau lagi ngaco.

Apa hal terburuk dari pekerjaanmu?
Kerjaan saya enggak seglamor yang orang kira. Bagian terburuknya adalah upah, terutama saat awal. Dan saya harus pindah tempat tinggal untuk bisa terbang bersama perusahaan yang memekerjakanmu, dan kamu bakal tinggal di sebuah pad dengan enam atau tujuh orang di kasur bertingkat. Dan kebanyakan orang-orang itu berusia 30 sampai 40 tahun. Ya saya mesti kayak gitu untuk bertahan hidup.

Manajemen perusahaan saya kurang oke tapi untungnya pekerjaan kami terpisah dan saya enggak harus melihat mereka setiap hari. Satu-satunya kali saya melihat mereka adalah saat review kinerja atau ada masalah dan mereka pengin ngobrol sama kamu. Jadi reputasi mereka enggak terlalu bagus sih.

Apa pengalaman teranehmu saat ketemu seleb di pesawat?
Saya pernah ketemu rapper yang mabok banget sebelum kami lepas landas dan bahkan enggak bisa memasang seatbeltnya sendiri dan tepar menggelepar di kursinya jadi saya harus membopongnya dan memakaikan seatbelt.