Kuliner Ekstrem

Kondom Rasa Rendang Baru Saja Beredar di Pasaran, Inovasi Cerdas atau Kebablasan?

Produsen kondom asal negeri jiran ini dikenal suka memasukkan citarasa lokal. Netizen tentu saja merespons produk tersebut jadi guyonan.
Kondom Rasa Rendang Baru Saja Beredar di Malaysia, Ini Inovasi Cerdas atau Penistaan?
Kolase oleh VICE. Ilustrasi foto rendang dan kondom via Wikimedia Commons/lisensi CC 2.0

Dengan status pernah dinobatkan sebagai makanan terlezat sedunia versi CNN, artinya rendang cocok bagi lidah sebagian besar manusia di Bumi. Metode pengolahan rendang pun makin variatif. Mulai dari usaha keripik hingga mi instan, banyak pihak berlomba-lomba menginterpretasikan ulang citarasa makanan tradisional Minang tersebut dalam produk kekinian.

Namun, siapa sangka salah satu yang tertarik mengintegrasikan rasa rendang ke dalam produknya adalah sebuah perusahaan kondom? Tersebutlah Karex, perusahaan asal Malaysia penghasil kondom merek ONE Condoms, yang hadir dengan ide nyeleneh tersebut.

Iklan

Memperingati bulan perayaan kemerdekaan Malaysia ke-62, ONE Condoms resmi merilis produk lateks pengaman seks rasa rendang, dalam rangka memberi alternatif pada masyarakat untuk menikmati rendang mengisi kegiatan ranjangnya.

Sampai artikel ini dilansir, belum ditemukan testimoni pengguna soal sensasi pelibatan rasa rendang dalam aktivitas seksual mereka. Tapi, saya menemukan ada satu iklan kondom rendang ini yang epic banget:

Karex, pabrik yang memproduksi kondom ONE Condoms, mengatakan ide kondom rasa rendang muncul sebagai upaya mengubah stigma buruk masyarakat tentang pendidikan seks dan tabu dalam membicarakannya. Harapannya, dengan hadirnya rasa kondom yang dekat dengan masyarakat, terbukalah jalan agar konsumen lebih nyaman membicarakan seks.

Harga kondom dengan nama resmi ONE Super Sensitive Perisa Rendang ini dibanderol Rp19.300 per buah, dan sudah dijual di Malaysia dalam edisi terbatas. Bagi orang Indonesia yang tertarik, produk ini sudah bisa dibeli di berbagai gerai toko daring. Perusahaan menyatakan Rp1.600 dari setiap pembelian akan disalurkan kepada PT Foundation, yayasan yang menggelar riset pengobatan HIV.

Sejauh ini, netizen merespons kabar adanya kondom aroma rendang itu menjadi lelucon dan bahan meme. Belum ada penolakan ekstrem dari pecinta rendang garis keras.

Karex dan ONE Condoms bukan baru kali ini saja menggabungkan makanan tradisional dengan kondom buatan mereka. Dua tahun lalu, mereka sudah merilis kondom rasa nasi lemak—masakan lain yang khas dari kuliner Malaysia.

Iklan

"Kami menambahkan semacam pelumas bersuhu hangat ke dalamnya untuk mendapatkan sensasi rasa panas dan pedas yang kami inginkan. Ini akan menjadi sebuah pengalaman baru bagi orang dan saya harap rasanya akan selalu terngiang-ngiang," ujar Goh Miah Kiat, CEO Karex Group, saat dihubungi Rappler. Pembuatan kondom rasa nasi lemak ini menghabiskan waktu enam bulan masa uji coba, sebelum akhirnya dianggap benar-benar pas untuk dipakai konsumen.

Selain rendang dan nasi lemak, makanan tradisional lain yang tidak luput dari sasaran Karex dan ONE Condoms adalah teh tarik. Minuman khas bangsa Melayu itu didaulat jadi rasa kondom pada ulang tahun Negeri Jiran tahun lalu, juga diproduksi secara terbatas.

"Kami menghabiskan banyak waktu melakuan inovasi produk dan terus mencoba membuat pengalaman memakai kondom lebih menyenangkan. Pekerjaan kami adalah membuat pemakaian kondom lebih menyenangkan dibanding bercinta tanpa kondom," ujar Goh Miat Kiat pada kesempatan berbeda, dilansir Detik.

Rasa kondom yang aneh-aneh pun bukan hanya monopoli ONE Condoms saja. Perusahaan kondom asal Kanada pernah merilis kondom rasa ganja, dengan nama “Cannadoms". Sementara J&D Bacon Condoms pernah merilis pengaman seks rasa bacon panggang. Di lain kesempatan, Trustex pernah merilis kondom rasa soda. Sedangkan The Stinking Rose pernah menciptakan kondom aroma bawang putih.

Semua variasi rasa gencar dilakukan perusahaan kondom untuk membuat topik pendidikan seks yang aman lebih nyaman dibicarakan orang-orang, yang selama ini masih takut membahasnya.

Di sisi lain kebutuhan kondom terus meningkat (dan seharusnya makin banyak pembelinya). Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lebih dari satu juta orang di dunia didiagnosis menderita penyakit menular seksual (PMS) setiap harinya, dan kondom—dengan atau tanpa aroma rendang—adalah cara terbaik menghindarinya.