Sains

Menurut Peneliti, Tawon Bisa Mengancam Industri Penerbangan Internasional

“Tawon lubang kunci tidak agresif. Serangga ini cuma ingin menjatuhkan pesawat,” ujar peneliti, yang mengamati kebiasaan tawon membuat sarang di tabung pitot pesawat.
Pesawat lepas landas
Foto: Greg Bajor via Getty Images

Badan tawon memang tidak besar, tapi antupannya luar biasa sakit. Lebih baik menjauh kalau tidak mau kena amukannya. Namun, beda ceritanya dengan tawon di Australia satu ini. Walaupun tidak pernah diganggu, spesies invasif tersebut dapat membahayakan keselamatan banyak orang.

Bandara Brisbane, yang melayani puluhan juta penumpang setiap tahun, sedang menghadapi “ancaman serius” terkait keberadaan tawon. Sepanjang November 2013 - April 2019, bandara telah melaporkan 26 masalah penerbangan yang disebabkan oleh tawon. Akhirnya pada 2016, bandara mendanai program pemantauan eksperimental untuk mencari solusi terbaik dan menemukan sumber masalahnya.

Iklan

Setelah tiga tahun melakukan observasi, para peneliti yang terlibat dalam program mengidentifikasi tawon lubang kunci (keyhole wasp), Pachodynerus nasidens, sebagai pengganggu. Temuan ini dan lainnya diterbitkan dalam jurnal PLOS One pada Rabu pekan lalu.

“Ancamannya berbahaya dan tersembunyi,” ujar Alan House, peneliti utama dan ekolog dari Eco Logical Australia. “Tawon lubang kunci tidak agresif seperti tawon pembunuh, tawon Eropa atau tawon kertas. […] Serangga ini cuma ingin menjatuhkan pesawat.”

Peneliti menemukan tawon lubang kunci membuat sarang di dalam tabung pitot pesawat, sebuah perangkat berongga mirip tabung yang berfungsi mengukur kecepatan udara. Benda ini juga tidak murah. Menurut House, satu buahnya berharga sekitar 5.800-7.300 Dolar AS atau setara Rp82-103 juta.

House dan rekan-rekan menerbitkan penilaian risiko tawon lubang kunci yang bersarang di tabung pitot dalam publikasi perdagangan maskapai awal tahun ini. Dilihat dari sejumlah kecelakaan sebelumnya, tim House menyebut spesies tersebut membawa masalah besar bagi penerbangan di Australia.

Kecelakan pesawat dari Republik Dominika yang menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin pada 1996 silam kemungkinan disebabkan oleh tabung pitot yang tersumbat serangga kecil. Pilot salah menilai kecepatannya setelah lepas landas.

Petugas administrasi Bandara Brisbane diminta mencatat data rinci insiden terkait tawon setelah dua tabung pitot pesawat mengukur perbedaan berulang dalam kecepatan udara dan menyebabkan situasi darurat pada 2013. Hasil penyelidikan menunjukkan bukti sarang mud wasp pada salah satu tabung.

Iklan

Dalam studi PLOS One, peneliti membuat sejumlah replika tabung pitot dari plastik secara 3D dan memasangkannya ke lembaran baja yang ditempatkan di seluruh bandara. Mereka mengamati 93 kejadian tawon lubang kunci menyumbat tabung. Kejadian pertama terjadi dua minggu setelah penelitian dimulai.

House menjelaskan bahwa secara anekdot, awak darat Bandara Brisbane memperhatikan tawon membuat sarang beberapa menit setelah pesawat mendarat.

“Mereka terkadang menyaksikan tawon mendekati moncong pesawat begitu tiba. Tawon sudah tahu lokasi yang bagus,” katanya.

Proses pembuatan sarang ini dapat mengacaukan pengukuran tabung. Dia menambahkan tawon lubang kunci pertama-tama memasukkan ulat ke dalam sarang. Ini saja sudah menyumbat tabung, tak seperti lumpur dan pasir yang digunakan untuk membuat sarang.

Solusinya bisa dengan menutup tabung saat mendarat. Sejumlah maskapai sudah melakukan ini. Tapi sayangnya, menurut House, ada beberapa kasus awak lupa membuka tabung, yang pada akhirnya akan sama bahayanya dengan penyumbatan tawon.

Karena ancaman terhadap keanekaragaman hayati asli, Australia memberlakukan kebijakan yang sangat ketat terkait spesies invasif. Akan tetapi, House mengungkapkan tawon lubang kunci kurang mendapat perhatian karena bukan termasuk hama dan tidak mengganggu manusia. Terlebih lagi, serangga ini berasal dari Amerika Selatan dan baru ditemukan untuk pertama kalinya di Australia pada 2010.

Walaupun peneliti hanya berfokus pada Bandara Brisbane, House memperingatkan spesies ini bisa bermigrasi ke pantai timur Australia dan menyebabkan masalah serupa di bandara lain. Bandara di jangkauan alami tawon harus menyadari bahayanya dan segera mengambil tindakan pencegahan dengan menutup tabung atau membasmi tawon.

Beberapa waktu lalu, tawon raksasa Asia alias “tawon pembunuh” sempat menghebohkan dunia karena menghancurkan sarang lebah madu. Meski tawon lubang kunci tak sepopuler kawannya, serangga ini juga bisa menimbulkan risiko yang signifikan.

“Tawon pembunuh terdengar menyeramkan karena berukuran besar dan agresif. Akan tetapi, seekor tawon [lubang kunci] bisa menjatuhkan pesawat berisi 350 orang hanya dengan memasukkan ulat ke dalam tabung pitot,” House menyimpulkan.