Pemblokiran Internet

Blokir Internet dan Medsos Sepanjang 2019 Bikin Rugi Indonesia Triliunan Rupiah

Selain Indonesia, laporan yang dibuat dua peneliti asal Inggris dan Australia ini juga menghitung kerugian yang dialami negara-negara lain di seluruh dunia akibat pemblokiran internet sepanjang 2019.
startup-849804_1920
Ilustrasi dari Pixabay

Pembatasan internet dan media sosial dalam masa krisis adalah tindakan pemerintah yang sebenarnya takut terhadap arus informasi. Selain mencerminkan semangat otoritarian yang membatasi kebebasan informasi, tindakan otoritas mematikan internet dan memblokir akses ke media sosial ternyata punya dampak ekonomi yang cukup gila. Menurut laporan The Global Cost of Internet Shutdowns in 2019 yang disusun peneliti Inggris Samuel Woodhams dan peneliti Australia Simon Migliano, di seluruh dunia sepanjang 2019 terdapat 18.000 jam pemadaman internet yang merugikan ekonomi global sebesar US$8,05 miliar atau Rp110,2 triliun. Sedangkan di Indonesia, 338 jam pemadaman internet dan 78 jam pemblokiran akses media sosial merugikan ekonomi nasional sebesar US$187,7 juta (Rp2,5 triliun).

Iklan

Kalau dirinci, durasi pemadaman internet dan blokir medsos di Indonesia cuma disumbangkan dua insiden besar. Pertama, 78 jam pemblokiran medsos dilakukan pemerintah saat kerusuhan pasca-pengumuman hasil pilpres terjadi di Jakarta, 21-22 Mei 2019. Sembilan orang meninggal karena tertembak peluru tajam, satu tewas karena benda tumpul.

Kedua, ketika September tahun lalu pemerintah memadamkan internet Papua selama 338 jam setelah kerusuhan sipil pecah di sejumlah kota di Papua Barat dan Papua. Kerusuhan bermula dari diskriminasi rasial yang terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya.

Hanya dua peristiwa besar tersebut yang dimasukkan Woodhams dan Migliano dalam laporannya tentang Indonesia karena mereka membatasi lingkup penelitian dengan cuma memakai pengertian pemadaman internet ( internet blackout) dari Access Now, yakni “Gangguan jaringan internet yang disengaja untuk populasi dan wilayah tertentu dengan bertujuan mengendalikan arus informasi. Biasanya terjadi karena ada protes atau kerusuhan masyarakat, khususnya pada saat-saat menjelang pemilu, sebagaimana rezim otoriter yang berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan membatasi arus informasi.”

Sedangkan blokir media sosial ( social media shutdowns) diartikan sebagai “Ketika akses ke medsos populer, seperti Facebook, WhatsApp, Twitter, atau YouTube diblok. Tindakan ini bisa dihindari dengan memakai VPN.”

Penelitian ini menghitung nominal kerugian negara akibat blokir internet dan medsos memakai kecanggihan bernama COST Tools, sebuah metode yang dikembangkan Netblocks dan The Internet Society dari teori yang dicetuskan Darrel M. West dari Brookings Institution.

Sederhananya, Darrel menciptakan metode penghitungan kerugian pemblokiran internet di tiap negara berdasarkan beberapa faktor. Pertama, Produk Domestik Bruto negara tersebut yang berasal dari transaksi ekonomi internet. Kedua, besar-kecilnya pengaruh layanan mobile selular terhadap ekonomi negara tersebut. Dan ketiga, nilai ekonomis internet diukur dari layanan iklan, transaksi retail online, dan pembayaran ke penyedia jasa internet.

Lewat tautan ini, kita bisa menggunakan COST Tools secara mandiri untuk beranda-andai berapa kerugian yang ditimbulkan kalau pemerintah mengganggu waktu internetan kita selama durasi waktu tertentu.

Jika dibandingkan dengan laporan-laporan serupa buatan tahun 2015/2016, kerugian ekonomi akibat blokir internet dan blokir medsos naik 235% di tahun 2019. Total, ada 122 blokar-blokir skala besar di 21 negara selama 2019. Total durasinya 18.225 jam, dengan rincian 11.857 jam internet dimatikan dan 6.386 jam akses media sosial disetop.

Negara yang ekonominya paling terimbas blokir internet dan medsos adalah Irak (US$2,319 juta), Sudan (US$1,866 juta), dan India (US$1,329 juta). Indonesia sendiri berada di posisi 7. WhatsApp jadi platform paling sering ditutup aksesnya, dengan akumkulasi durasi 6.236 jam. Pengekornya adalah Facebook (6.208), Instagram (6193), dan Twitter (5.860). YouTube jadi yang paling sedikit terdampak karena hanya diblokir selama 684 jam.