FYI.

This story is over 5 years old.

selfie

Sains Menemukan Angle Terbaik Agar Kalian Tampil Maksimal Saat Selfie

Setelah mempelajari ribuan postingan Instagram, para peneliti membuat terobosan ilmiah yang menguntungkan semua umat manusia jadi tampil cantik/ganteng di depan kamera.
Foto oleh Giorgio Magini via Stocksy.

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly.

Kalau biasanya kamu berpose kikuk saat difoto karena tidak yakin mana sudut terbaikmu, kini kamu bisa bernapas lega: Para ilmuwan punya jawabannya. Berdasarkan beberapa penelitian, dipotret dari sudut pipi kiri akan membuat kita terlihat lebih caem. Nah, hal itu juga berlaku untuk selfie, menurut laporan penelitian oleh periset Australia yang terbit awal tahun ini di Frontiers in Psychology. Annukka Lindell, dosen senior neuropsikologi eksperimental di La Trobe University di Melbourne, "memperluas data bias pose selfie" dengan menelusuri tagar #selfie. Dia mengambil sampel 100 pengguna laki-laki dan 100 pengguna perempuan dan menganalisis 10 selfie terbaru mereka. Dalam penelitian ini, ada 2000 total selfie yang dianalisis. Foto-foto ini diberikan kode berdasarkan beberapa faktor, termasuk orientasi pose, yang ditentukan oleh pipi yang mana yang didekatkan ke kamera atau cermin. Secara umum, Lindell menemukan lebih banyak selfie dengan pipi kiri (779) daripada kanan (686) atau pipi sejajar (535). Selain itu, mayoritas subjek menunjukkan bias terhadap orientasi pose tertentu.
"Sembilan puluh dua persen sampel menunjukkan bias pose keseluruhan, dengan 41 persen subjek selfie dengan pipi kiri, 31.5 persen subjek dengan pipi kanan, dan 19.5 persen subjek dengan pipi sejajar," tulis penelitian itu. "Mengingat hanya 8 persen subjek selfie tanpa bias, kecenderungan mengadopsi pose tertentu telah menjadi norma bagi pe-selfie." Temuan-temuan ini mengkonfirmasi keberadaan "bias pipi kiri". Mengutip penelitian sebelumnya, Lindell menulis, "Karena sisi kiri wajah dikendalikan oleh hemisfer kanan (dominan emosi), pipi kiri lebih ekspresif secara emosional. Alhasil, orang-orang secara intuitif mencondongkan pipi kiri ke kamera ketika diminta berpose untuk menunjukkan emosi, dan pipi kanan ketia berpose untuk menutupi emosi." Ini bukan kali pertama Lindell mengeksplorasi bias pipi kiri. Pada penelitian berskala kecil tahun lalu, mayoritas peserta menemukan bahwa subjek-subjek dalam foto yang menunjukkan pipi kirinya terlihat lebih bahagia—bahkan pada foto-foto yang dipotong dan ditata ulang untuk membentuk "scrambled stimuli". Hasil kedua penelitian ini mengamini penelitian terbit tahun 2012, oleh dua peneliti asal North Carolina. James Schirillo, profesor psikologi di Wake Forest University, dan rekan penulisnya Kelsey Blackburn mewawancarai 37 mahasiswa perempuan dan laki-laki untuk memberi nilai 10 foto wajah perempuan dan 10 wajah laki-laki. Peserta lebih memilih potret-potret yang menunjukkan sisi kiri, terlepas dari apakah fotonya original atau cermin terbalik. "Hal ini menyiratkan bahwa persepsi ekspresi emosional dinilai berdasarkan otot-otot wajah," tulis peneliti, "dengan demikian, [faktor penentu adalah] spesifisitas hemisferik alih-alih preferensi pemberi nilai." Saat diwawancarai Huffington Post, Schirillo menawarkan sudut pandangnya: "Secara praktis, orang-orang sebaiknya berpose sedikit miring dan menonjolkan lebih banyak pipi kirinya ketimbang kanan, ketika difoto. Orang-orang akan menganggap foto-foto seperti itu lebih menarik, ketimbang jika pipi kanan lebih ditonjolkan." Bias pipi kiri ternyata memiliki kaitan historis, kata Lindell dalam pernyataan tertulis. "Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan subjek-subjek dari potret foto dan lukisan, seperti Mona Lisa karya da Vinci, lebih cenderung menonjolkan sisi kiri. Menarik sekali bahwa kini, dengan kemungkinan-kemungkinan yang disediakan teknologi fotografi, kita secara insting lebih menonjolkan sisi kiri kita."

"Selfie adalah tindakan yang penuh perhitungan," ujarnya. "Rata-rata, perempuan muda menghapus enam selfie setiap mengunggah satu selfie, jadi ada sesuatu yang amat istimewa dengan pipi kiri."