FYI.

This story is over 5 years old.

Wajib Militer Korea

Lelaki Korsel Diseret ke Pengadilan, Dituduh Makan Banyak Ayam Goreng Demi Hindari Wajib Militer

Jaksa penuntut menyatakan lelaki 22 tahun itu berusaha menggemukkan badan sebelum tes kesehatan wajib militer. Ternyata banyak orang Korsel lakukan tindakan aneh supaya tidak harus masuk barak.
Lelaki Korsel Diseret ke Pengadilan, Dituduh Makan Banyak Ayam Goreng Hindari Wajib Militer
Ilustrasi dari Getty Images.

Setelah peluit akhir dibunyikan, bintang sepakbola Korea Selatan Son Heung-min menitikkan air mata. Dia memeluk sang kiper dan keduanya tergeletak di lapangan. Korea Selatan baru saja menaklukan Jepang 2-1 dalam final Asian Games, kemenangan yang dia sebut sebagai "hari terbaik dalam hidupnya."

Ini bukan hanya masalah kebanggaaan nasionalis. Son mendapatkan sebuah medali emas. Karenanya, dia akhirnya memperoleh izin tidak mengikuti wajib militer selama dua tahun.

Iklan

Son yang bermain untuk Tottenham Hotspur di Liga Premier Inggris, mengikuti turnamen dengan kesadaran penuh. Apabila dia gagal membawa medal emas, dia harus mengorbankan 21 bulan dari karier atletiknya—dan hampir dua tahun dari kontrak barunya bersama Tottenham—untuk mengikuti wajib militer wajib Korea Selatan. Tapi siapa sangka sebetulnya dia tidak harus repot-repot melewati pertandingan-pertandingan Asian Games, dan hanya perlu memborong ayam goreng sebanyak mungkin dan melahapnya habis?

Pekan lalu, Pengadilan Kota Incheon memenangkan seorang anak kuliah berumur 22 tahun yang dituduh melahap ayam goreng demi menaikkan berat badan hingga ia dianggap tidak fit untuk ikut wajib militer.

Menurut laporan The Korea Herald, jaksa penuntut menuduh lelaki yang namanya tidak disebutkan ini sengaja mengisi perutnya dengan banyak ayam goreng dan alkohol sebelum melalui ujian fisik. Dia juga sengaja membungkuk ketika tinggi badannya diukur, agar indeks massa tubuhnya (BMI) akan tercatat lebih tinggi. (Kalau BMI-mu 33 atau lebih tinggi, kemungkinan besar kamu akan diberikan tugas pelayanan publik yang tergolong lebih nyaman dibanding harus berpatroli di lokasi antah berantah dekat zona demiliterisasi Korsel-Korut).

Saat pengujian, dia tercatat memiliki BMI 36.8 (melebihi batas yang dianggap gemuk atau ‘obese’). Dia mengaku memang selalu bertubuh besar dari dulu. Seorang hakim menerima penjelasan ini setelah diberikan fakta bahwa secara medis, lelaki ini sudah gemuk semenjak umur 10 tahun. Hakim Shim Hyun-joo juga mengatakan, mengingat lelaki tersebut berat badannya 102 kilogram ketika SMA, rasanya sulit untuk menjatuhkan putusan bahwa dia dengan sengaja menaikkan berat badannya.

Iklan

Di Korea Selatan, semua lelaki bertubuh sehat antara umur 18 dan 35 diwajibkan ikut dinas militer selama paling tidak 21 bulan. Yang mendapat pengecualian adalah mereka yang “menaikkan martabat negara” dengan cara memenangkan medal apapun—emas, perak, atau perunggu—di Olimpiade, Asian Games, atau memenangkan juara pertama atau kedua di berbagai kontes yang sudah disetujui oleh pemerintah. (Cho Seong-jin, yang memenangkan kompetisi piano internasional misalnya, tidak perlu ikut wajib militer. Biarpun memenangkan Billboard Music Award, dan menjadi grup Korea pertama yang merajai chart US Billboard Album, dan tampil di Saturday Night Live, tujuh anggota BTS tetap harus ikut wajib militer.)

Si pelahap ayam goreng berumur 22 tahun tersebut bukanlah yang pertama dituduh berusaha kabur dari kewajibannya terhadap negara. September lalu, Administrasi Tenaga Kerja Militer mengumumkan bahwa mereka menangkap 12 mahasiswa yang membagikan cara menaikkan berat badan di media sosial sebelum mengikuti ujian fisik militer.

Menurut laporan CNN, beberapa dari mereka mulai rajin minum bubuk protein, sementara lainnya mengonsumsi “minuman lidah buaya” untuk menaikkan berat badan. "Administrasi Tenaga Kerja Militer, lewat investigasi mendalam, akan melakukan yang terbaik untuk membasmi kejahatan penghindaran wajib militer dan menjadikan pelaku sebagai contoh agar budaya wajib militer yang adil bisa mulai tercipta," demikian keterangan dari lembaga tersebut lewat pernyataan tertulis.

Iklan

Biarpun upaya mahasiswa-mahasiswa tersebut tidak berhasil—selain menghadapi tuntutan hukum, kebanyakan dari mereka hanya diharuskan mengikuti ujian fisik ulang—ada juga yang lebih beruntung nasibnya.

Sepanjang 2017, tercatat 59 lelaki berhasil menghindari wajib militer, dan 21 di antaranya memaksakan diri menaikkan atau menurunkan berat badan. (Beberapa orang nekat “memalsukan kegilaan,” sengaja bertato, berbohong soal latar pendidikan, mematahkan tulang mereka sendiri, atau menjalani operasi lutut.)

Tetap saja, rasanya melahap protein shake atau memesan beberapa ember ayam KFC jauh lebih mudah daripada harus menjadi bintang sepakbola nasional dulu.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES