FYI.

This story is over 5 years old.

WikiLeaks

Aktivis Bocorkan 11 Ribu Percakapan Pengelola Wikileaks, Organisasi Ini Diduga Banyak 'Dosa' Lho

Wikileaks sering dicitrakan organisasi yang mendukung transparansi & demokrasi dengan membocorkan data rahasia. Ternyata ada agenda terselubung bahkan pandangan antisemit pengelolanya.
Image: Shutterstock

Wikileaks adalah organisasi yang aktif mendorong transparansi berbagai pemerintahan, tapi di internalnya sendiri mereka tidak pernah transparan. Wikileaks, yang didirikan oleh Julian Assange, terkadang menyembunyikan motif aslinya, dan tidak mempublikasikan laporan keuangannya selama bertahun-tahun, meskipun mereka telah mengumpulkan cryptocurrency senilai puluhan juta dolar.

Akhir pekan lalu, seorang aktivis yang tidak berhubungan baik dengan Wikileaks baru saja membocorkan lebih dari 11.000 DM dari akun Twitter Wikileaks.

Iklan

“Sikap WL [Wikileaks] diambil secara diam-diam dan tidak banyak diketahui publik. Koordinasi PR-nya, propaganda, dan troll berasal dari aset yang diberikan pendukungnya,” kata Emma Best, aktivis kebebasan informasi, kepada Motherboard lewat DM Twitter.

Indonesia pernah jadi sasaran pembocoran data Wikileaks. Misalnya catatan dari CIA soal penyadapan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono serta banyak isu sensitif lain mengenai pelanggaran HAM di Timor Leste oleh militer, dan analisis soal dominasi PDIP serta Golkar dalam perpolitikan nasional.

DM tersebut menunjukkan group chat antara akun resmi Wikileaks dan beberapa pendukung, baik itu sesama aktivis, jurnalis, ataupun anggota NGO lain. Dalam chat tersebut—yang disebut “Wikileaks +10” berdasarkan jumlah pengikutnya—Wikileaks akan mengkoordinasikan kampanye kotor terhadap beberapa pesaing, termasuk para jurnalis. Dalam pesan-pesan tersebut juga, akun resmi Wikileaks, yang diyakini dipegang oleh Assange, juga mengutarakan pernyataan anti Yahudi dan menyudutkan komunitas transgender.

Berbagai media pernah melaporkan bocoran dari group chat ini sebelumnya, seperti The Intercept dan The Daily Beast. Dan sekarang kalian bisa lihat sendiri pesan-pesan yang sudah dikumpulkan oleh Best. Dalam tulisan yang menyertainya, Best mengaku sengaja melakukan sensor ringan untuk melindungi privasi dan informasi pribadi "pihak ketiga yang tak berkaitan dengan percakapan tersebut."

Iklan

“[2016-08-23 04:46:09] He’s always ben a rat. [Dia dari dulu seorang pengkhianat.]

[2016-08-23 04:46:27] But he’s jewish and engaged with the ((()))) issue,” [Dia orang Yahudi dan terlibat dalam masalah ((()))]

DM ini membicarakan Raphael Satter, jurnalis Associated Press yang menunjukkan betapa bahayanya Wikileaks bagi warga biasa dalam publikasi Wikileaks soal kerajaan Saudi.

Micah Lee, ahli teknologi dan jurnalis di The Intercept, dan salah satu wartawan di kantor berita yang pertama kali membocorkan DM Wikileaks, memberi tahu Motherboard bahwa cache DM yang Best dapat sama dengan yang dia punya.

"Ketika Emma menghubungiku untuk memberi tahu bahwa dia mendapatkan dokumen yang sama, saya langsung mengecek punya pribadi pakai hash file HTML asli. Dan salinannya sama dengan punyaku,” kata Lee kepada Motherboard lewat DM Twitter. Hash adalah sidik jari kriptografi sebuah file. Hash-nya tidak akan cocok apabila ada yang merusak filenya.

Lee mengatakan bahwa narasumbernya memberikan file HTML dari DM tersebut. Setelah itu, Lee masuk ke akun Twitternya dan mengunduh DM-nya dengan perangkat otomatis.

“Saya bisa memastikan kalau dokumen ini asli (Twitter seharusnya juga memeriksanya sendiri) dan narasumber saya tidak mengubah isi salinannya sama sekali,” kata Lee kepada Motherboard.

Akun resmi Wikileaks belum berkomentar sampai saat ini mengenai bocoran DM tersebut.

“Saya rasa masih banyak hal yang perlu kami ungkapkan, untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan sebagai investigasi yang lebih besar, misalnya bagaimana Wikileaks memelintir sebuah narasi untuk mendorong agenda tertentu,” ujar Best.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.