FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Stasiun Kereta Bawah Tanah Cina Melarang Masuk Perempuan Berdandan Gotik

Komunitas goth seluruh dunia mengungkapkan solidaritas dengan mengunggah selfie pakai tagar #ASelfieForTheGuangzhouMetro.
Perempuan berdandan gothic dilarang naik kereta di Cina
Foto kiri dari Instagram. Foto kanan juga dari Instagram.

Di kereta rel listrik ataupun subway biasanya ada peraturan tak tertulis: kalau kamu bersin tutupi mulutmu, jangan menduduki lebih dari satu kursi, dan jangan duduk di kursi prioritas. Tapi di Guangzhou, Cina, tampaknya ada "peraturan" lain seputar dandanan perempuan. Setidaknya, itu yang dialami seorang perempuan ketika tidak diizinkan naik kereta oleh petugas stasiun bawah tanah, hanya karena memakai lipstik dan eyeshadow berwarna gelap.

Iklan

Si perempuan tadi mengunggah kronologinya di Weibo, situs mirip Twitter yang populer di Cina. Dia bilang seorang petugas keamanan perempuan tidak mengizinkannya naik kereta, selama dia tidak mengubah riasan wajahnya. Si petugas keamanan ini sampai memanggil manajernya untuk menceramahi perempuan itu bahwa makeup gotik yang dia pakai "buruk sekali," seperti dilansir The Guardian.

Sontak perempuan muda ini tidak terima disuruh-suruh. Di Weibo, dia menulis seperti ini: "Sebagai warga negara Cina yang sah, saya ingin ingin bertanya kepada pengguna Weibo lainnya. Memang Undang-undang apa saja mengizinkan petugas stasiun melarang naik kereta dan membuang waktu saya hanya karena makeup?"

"Siapapun yang bisa merujuk satu undang-undang saja soal larangan berdandan goth di negara ini, saya siap mencetak spanduk bertuliskan, 'Semua orang berpakaian gothic lolita tidak diperbolehkan naik kereta,’ untuk digantung di stasiun," imbuhnya.

Oke, perempuan ini keren banget.

Menanggapi peristiwa ini, sesama goth dari seluruh dunia mengungkapkan solidaritas. Mereka membagikan selfie dengan tagar #SelfieForTheGuangzhouMetro. Di Weibo saja, sudah ada 5.000 orang yang ikutan, seperti dilaporkan BBC.

Insiden serupa di Guangzhou ini ternyata dialami perempuan-perempuan muda Tiongkok. Mereka semua curhat, kalau penampilan perempuan sering diawasi di tempat umum. Salah satu pengguna Weibo, dengan nama akun Jiolaa, menulis, "yang kamu anggap sebagai pakaian lebay, aku anggap sebagai simbol kebebasan." Pengguna lainnya, Sansen Chenww, menjelaskan: "Kalau standar kecantikan enggak pernah berubah, budaya akan mati… Aku bukan pembunuh, bukan penjahat. Aku enggak merokok atau meludah sembarangan. Aku cuma suka sama pakaian gothic."

Sejak postingannyaviral, China Daily melaporkan bila petugas keamanan perempuan di stasiun Guangzhou itu dibebastugaskan. Dia diwajibkan menjalankan pelatihan etiket sebelum kembali bekerja.

Peristiwa macam ini sering terjadi di Tiongkok. Juli 2018, perempuan lain asal Guangzhou tidak diizinkan naik kereta karena berpakaian dengan motif manga Jepang. Kemudian pada November, petugas keamanan gedung menghentikan perempuan goth lainnya karena pakaiannya dianggap mengerikan, merujuk laporan the Independent.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.