Pembunuhan

Guru Madrasah Tewas Digorok Gara-Gara Mimpi Bocah Soal Penistaan Agama

Nabi Muhammad SAW diklaim pelaku mendatangi mimpi remaja 13 tahun di Pakistan, memerintahkan untuk membunuh guru itu karena menghina sang rasul. Kasus macam ini sering terjadi di Pakistan.
Rimal Farrukh
Islamabad, PK
penistaan agama, pembunuhan, pakistan
Foto hanya untuk ilustrasi. Foto: Marccophoto

Berawal dari mimpi seorang anak, guru madrasah di Pakistan meregang nyawa di tangan kenalannya.

Mimpi tersebut mengesankan korban, bernama Safoora Bibi, telah menghina Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpi tersebut, pelaku mengklaim Rasulullah memerintahkan agar Bibi segera dihukum mati. Perempuan yang mengajar di Dera Ismail Khan, kota di bagian barat laut negara tersebut, ditemukan tewas dengan leher tergorok Selasa, 29 Maret 2022.

Iklan

Bocah 13 tahun yang memimpikan hal itu memiliki hubungan kerabat dengan salah satu dari tiga tersangka utama.

Tim penyelidik telah menyita buku catatan yang menjabarkan mimpinya. Menurut Najam Hasnain Liaquat, anggota polisi yang menangani kasus ini, belum diketahui apakah ada motif lain yang membuat ketiga perempuan itu nekat menghabisi nyawa Bibi.

Penistaan agama merupakan topik yang sangat sensitif di negara mayoritas Muslim. Di Pakistan sendiri, tuduhan ini kerap dimanfaatkan untuk membalas dendam pribadi. Orang yang dituduh mencela agama Islam bisa menjadi sasaran amuk massa atau diseret ke jalur hukum.

Namun, baru kali ini kasus pembunuhan yang didasari tuduhan penistaan agama dilakukan oleh perempuan. “Perempuan jarang sekali berada di garis terdepan saat menyangkut masalah honor killing atau pembunuhan demi kehormatan,” ungkap Arafat Mazhar, direktur lembaga nonprofit Engage Pakistan yang berjuang mengakhiri undang-undang penistaan agama di negara itu. “Biasanya laki-laki menjadi yang paling lantang memprotes penistaan atau menuntut agar penista agama dihukum gantung.”

Berdasarkan keterangan polisi, jasad Bibi tergeletak di depan gedung madrasah putri pada Selasa pagi. Lehernya tertusuk pisau dan tongkat. Ketiga tersangka ditangkap di rumah masing-masing beberapa jam kemudian.

Iklan

Seorang penyelidik mengatakan, dua tersangka dulunya bersekolah di satu madrasah bersama Bibi, tapi mereka bekerja di madrasah lain yang mereka kelola sendiri. Ada dugaan ketiga tersangka sempat berselisih paham dengan Bibi soal pemimpin agama. VICE World News tidak dapat mengonfirmasi kebenarannya.

Laporan Al Jazeera menunjukkan, sejak 1990, setidaknya ada 82 orang di Pakistan yang tewas dibunuh akibat tuduhan dan kabar miring mereka telah menghina agama. 

Januari lalu, perempuan 26 tahun di kota Rawalpindi, Pakistan utara, divonis hukuman mati setelah dituduh mengirim chat WA bernada kebencian terhadap agama Islam. Penggugat dikabarkan kesal ajakan berkenalannya ditolak.

Sebulan sebelumnya, manajer pabrik di Sialkot, Pakistan timur laut, digantung hidup-hidup oleh rekan kerjanya setelah tersebar rumor dia mencabut stiker Nabi Muhammad SAW.

Follow Rimal Farrukh di Twitter.