FYI.

This story is over 5 years old.

Kita Semua Bakat Klepto

Mantan Menteri Kondang Itu Ga Sendiri Kok, Anak Muda Cerita Pengalaman Mengutilnya Pada VICE

Om Roy enggak sendirian buat urusan membawa kabur barang bukan miliknya. Anak muda juga gitu, tapi mungkin cuma om Roy doang yang sampai diminta negara mengembalikan ribuan barang.
Kolase foto oleh Ilyas Rivani

Tenang Roy Suryo, Om Enggak Sendirian Kok dalam Hal Bawa Kabur Barang Orang

Kabar mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo membawa kabur 3.226 aset negara selama masa jabatannya sontak direspon netizen dengan meme sadis. Aset tersebut kabarnya berupa sendok, antena, sampai karpet dengan total nilai mencapai Rp8 miliar. Beragam meme muncul mulai dari yang menahbiskan Roy sebagai peraih medali emas cabang halang rintang membawa kabur perabotan sampai peraih opini dari Badan Pemeriksa Keuangan dengan Wajar Dapat Perabotan (WDP).

Iklan

Urusan aset negara yang disinyalir dibawa kabur Roy tersebut ternyata berbuntut panjang. Roy awalnya menuduh Kemenpora telah melancarkan fitnah di tahun politik dan mengancam akan mensomasi kementerian tersebut. Kabar terakhir, kedua pihak akan melakukan mediasi untuk menjelaskan akar masalahnya, meski belakangan Roy mangkir dari mediasi tersebut. Masalah tersebut memang belum jelas pangkal dan ujungnya. Bisa jadi Roy tidak membawa kabur atau cuma lupa, atau bisa juga Roy benar-benar bawa kabur secara sadar. Tapi netizen sudah lebih dulu menuding, mencemooh dan menghakimi sesuatu yang belum jelas duduk perkaranya.

Nah, kalau urusan nyinyir, netizen bisa berubah menjadi suci dan tak bercela. Padahal urusan membawa kabur barang (alias mencuri), sengaja atau tidak, bukan cuma monopoli Roy. Beberapa dari kita pasti pernah dilakukan. VICE Indonesia berbincang dengan generasi millenial yang pernah membawa kabur barang bukan haknya. Jadi, Om Roy kamu tidak pernah sendirian di luar sana.

Ari Dian Ardiyanto, 21 tahun, desainer grafis

VICE: Halo Ari. Barang apa yang pernah kamu curi?
Ari Dian: Handuk dan sandal hotel. Eh, kalau sandal udah terlalu umum kalau dibawa pulang kan ya?

Emang kenapa memutuskan membawa kabur barang bukan punyamu?
Gue enggak tahu kalau handuk enggak boleh dibawa pulang. Gue pikir itu suvenir. Enggak separah bawa kabur duit rakyat kan?

Kamu nyesel enggak pernah ngutil barang di hotel?
Biasa aja sih. Hahahaha.

Iklan

Hendriansyah, 20 tahun, office boy

VICE: Pernah ngambil barang apa aja?
Hendriansyah: Korek api paling sering, enggak sengaja ngembat punya orang. Paling sama alat tulis kalau lagi iseng main ke toko buku. Tapi masih wajar lah kalau itu.

Jadi ketagihan ngambil barang enggak?
Enggak yang ketagihan banget sih, tapi kalau ada kesempatan ya udah sikat haha.

Kalau disebut kleptomania lo mau enggak?
Enggak sampai klepto kok. Sekarang juga udah jarang ngambil (nyolong).

Elizabeth Tanamal, 19 tahun, mahasiswi ilmu politik

VICE: Apa yang mendorongmu buat ngutil di toko buku?
Elizabeth: Naksir sama bolpen, tapi enggak bawa duit waktu itu. Yaudah gue ambil dan bawa pulang aja. Ada rasa takut sama perasaan berdosa abis itu.

Terus kalau ngerasa bersalah kayak gitu lo gimana?
Karena gue kepikiran terus, akhirnya minggu depannya gue selipin duit seharga bolpen itu di rak toko buku.

Masih pengin ngulangin ngutil lagi?
Enggak lagi-lagi deh.

Wawan Sujanto, 31 tahun, wirausahawan kaos anak muda

VICE: Kapan pernah nyolong?
Wawan: Pas jaman kuliah. Lagi di perpustakaan kampus mau nyari bahan skripsi. Karena gue ga bawa kartu anggota dan ga punya duit buat fotokopi, yaudah gue embat aja tiga buku.

Buku apaan tuh?
Kritik sastra sama filsafatnya Sartre. Mahal bro kalau beli.

Gimana caranya tuh?
Gue masukin ke celana jins, ditahan pakai perut. Jalan santai. Untungnya enggak ada sistem pengamanan waktu itu. Jadinya melenggang bebas aja haha.

Iklan

Kalau waktu itu lo ketahuan, kira-kira bakal ngeles kayak gimana?
"Wah, sorry pak/bu saya juga enggak tahu nih buku kok bisa nyelip di celana saya ya?"

Vera Azizah, 25 tahun, staff akuntan

VICE: Barang colongan paling memorable buat lo?
Vera: Alat makan restoran.

Kenapa bisa gitu? Ada makna sejarah?
Pas lagi nge-date pertama sama gebetan, gue liat lucu nih mangkok sama asbaknya. Gebetan gue cuma ketawa-ketiwi. Itu barang akhirnya berakhir di dalam tas gue dengan rapinya. Ampe sekarang masih gue simpen.

Kenapa enggak beli aja?
Bisa sih beli, cuma seru aja perasaannya waktu itu. Tapi sekarang udah enggak pernah kok.