Salah satu ilustrasi asli Sidney Paget untuk cerita pendek Conan Doyle.
Sehari sebelum gelombang panas ini dimulai, kami di AS mengalami hari yang sangat gelap dan hujan dan rasanya ini seperti hari yang tepat untuk duduk di sofa dan menonton film Sherlock Holmes. Keputusan itu membawa kita ke keputusan yang lebih sulit: Adaptasi Sherlock Holmes yang mana yang harus kita tonton?Catatan: saya tidak mengatakan ada jawaban yang benar atau salah di sini (bahkan ada beberapa episode Sherlock yang dapat kita nikmati secara tulus). Ada banyak adaptasi Holmes hebat di luar sana yang hebat karena mereka dengan apik membawa kisah-kisah Conan Doyle ke layar kaca (seri Jeremy Brett untuk Granada Television mungkin adalah versi terbaik dari ini) sementara ada yang lain yang hebat karena cara mereka menata kembali dan menafsirkan kembali cerita ( Elementary). Di hari-hari tertentu, kamu mungkin sedang ingin menonton The Private Life of Sherlock Holmes, dan sementara film itu tidak akan pernah menghadirkan film Billy Wilder-Sherlock Holmes impian saya, saya memahami impuls tersebut.
Iklan
Ada opsi Galaxy Quest juga: Without a Clue adalah komedi yang secara kriminal diabaikan, yang dibintangi oleh Michael Caine dan Ben Kingsley. Film ini lebih setia pada teks Conan Doyle daripada film-film lainnya yang merupakan adaptasi serampangan. Kesombongannya adalah bahwa Holmes adalah karakter yang rapuh dan membosankan tanpa kedalaman yang tersembunyi, karena jenius pemecahan masalah yang sebenarnya adalah Dr. Watson, yang menciptakan Holmes sebagai gimmick pemasaran sementara dan merekrut Michael Caine yang sudah di-makeover untuk memainkannya. Eh, karakter tersebut terbukti sangat sukses dan Watson menemukan dirinya sebagai sahabat yang membosankan, korban penemuannya sendiri.
Sebuah adegan dari ‘Without a Clue’
Dalam penceritaan ini, setiap narasi cerita buruk yang digunakan oleh cerita ini, setiap pidato sombong tentang penalaran deduktif, memang semenyebalkan kelihatannya.Namun, setiap kali kata-kata itu dimasukkan ke dalam mulut Sherlock Michael Caine, penonton mempercayainya dan mengukuhkan kedudukannya sebagai pahlawan nasional Inggris. Pada tingkat tertentu, Without a Clue memahami bahwa kisah-kisah itu biasa-biasa saja dan luar biasa, dan menjembatani perdamaian di antara kedua pemahaman itu.Pada akhirnya, saya menyetel Sherlock Holmes and the Case of the Silk Stocking yang, saya akui adalah judul berat untuk salah satu film Holmes yang paling ketat. Tapi, itu adalah hari yang benar-benar Holmesian—dengan hujan lebat dan kemudian kabut di jendela—dan Silk Stocking dibuat khusus untuk hari seperti itu. Untuk menutupi apa yang terasa seperti anggaran yang sangat terbatas, film ini menggunakan tingkat kabut dan asap yang tidak ditemukan di film lain, untuk mengisi set dan lokasinya. Tapi daya tarik utamanya adalah Rupert Everett, yang memerankan Holmes sebagai seorang pria yang selalu berada di downward spiral, seorang rockstar yang sadar bahwa dia kehilangan pertempuran melawan kecanduan dan depresi, tetapi selamanya berharap bahwa dia bisa tetap waras untuk yang satu petualangan terakhir.
Rupert Everett sebagai Sherlock Holmes, oleh BBC
Meski Detektif Asshole Berbakat dengan Gangguan Mental adalah karakter klise yang mungkin perlu mati, Everett membawakannya dengan begitu indah sehingga saya masih merasa pembawaannya yang angker dan gelisah memesona. Ini juga mendapat dukungan luar biasa dari Helen McCrory, yang membawakan versi paling menghibur dari Mrs. Watson. Dan seorang Fassbender yang begitu menyeramkan sehingga ia membuat karakter Prometheusnya terlihat santai.Bagaimana denganmu? Saat kamu sedang mood untuk nonton film detektif yang dibintangi oleh Holmes dan Watson, yang manakah favoritmu? Film atau episode khusus apa yang paling baik menggambarkan bayangan dan ekspektasimu? Dan kenapa?Bahas di forum, yuk!
