Whatsappan  Sudah Kelewat Jadul, Waktunya Pakai Pesan Suara Sekarang
foto via Cult of Mac

FYI.

This story is over 5 years old.

perkembangan zaman

Whatsappan Sudah Kelewat Jadul, Waktunya Pakai Pesan Suara Sekarang

Lagi PDKT? Kirim pesan suara saja supaya gebetan tidak lupa sama suaramu..

Bagi yang sudah pernah nonton film Her garapan Spike Jonze, pasti kalian ingat adegan ini: Theodore (yang diperankan oleh Joaquin Phoenix) gelisah di tempat tidurnya. Dia sedang sibuk mencari pengisi suara perempuan otomatis yang bisa membantunya melupakan mantan pacar. Theodore memilih robot bernama SexyKitten yang bersuara lembut. Suara robot itu bertanya, “Hai, aku sendirian dan tidak bisa tidur. Ada yang mau berbagi tempat tidur denganku?” Theodore tersenyum dan menjawab, “Aku rebahan di sampingmu. Aku senang kau tak bisa tidur. Jika kau sudah tidur, akan kubangunkan kau.”

Iklan

Adegan ini memang sengaja dibuat agak mengerikan agar kita menyadari kalau robot akan mengambil alih dunia manusia. Tapi, kalian sadar tidak sih kalau sebenarnya kita sudah menghadapi teknologi semacam ini? Pesan suara (rekaman suara yang dikirim ke chat orang lain) semakin sering dipakai sebagai sarana komunikasi. Cara ini mirip-mirip dengan pengisi suara otomatis, bedanya orang yang berbicara di rekaman suara itu manusia sungguhan.

Namun, pesan suara memang jauh lebih praktis ketimbang harus mengetik chat setiap saat. Selain itu, pesannya terdengar lebih nyata dan tidak ada kepalsuan. Pesan suara juga bisa dikirimkan kapan saja kamu mau, jadi kamu tidak perlu menelepon orang yang sedang kamu ajak bicara.

Saya pertama kali pakai pesan suara waktu dekat dengan laki-laki yang suka mengirim pesan suara kepadaku. Saya panik dan tidak mau membalas pakai pesan suara. Saya merasa suara saya aneh kalau di rekaman. Entah kenapa, suara terdengar lebih nyaring kalau sedang direkam. Saya akhirnya membalas, tapi setelah mempertimbangkannya matang-matang.

Sejak itu, saya mulai suka pakai pesan suara. Ekspresi kita lebih mudah ditebak saat menggunakannya; tidak seperti pesan teks yang sering membuat penerima salah paham. Kamu juga bisa mendengar lawan bicara tertawa atau ekspresi mereka saat sulit menjawab.

Penelitian telah membuktikan kalau kita bisa lebih mengenal seseorang lewat caranya menyampaikan sesuatu; kita bisa menebak orang sedang jujur atau bohong dari caranya ngomong. Selain itu, kita juga bisa menebak usia dan penampilan fisik pakai indra pendengaran kita. Jurnal yang diterbitkan pada 2010 mengamati bagaimana orang akan mengubah suaranya saat menebak lawan bicaranya menarik. Mereka akan menurunkan suaranya agar terdengar lebih seksi.

Saya baru menyadari manfaat pesan suara saat gebetan sedang liburan ke kampung halamannya. Kami tidak bisa sering ngobrol, jadi saya hanya bisa mendengarkan semua rekaman suara yang pernah dia kirim. Isinya biasa saja, tapi bisa mengobati kangen.

Ada bagusnya kirim pesan suara saat lagi PDKT. Siapa tahu gebetan bisa ingat kamu terus.