Sains

Kamera Tercanggih di Dunia Saat Ini Sudah Bisa Hasilkan Foto Beresolusi 3.200 MP

Fotonya memiliki resolusi tertinggi sepanjang sejarah. Makanya kamera ini berlebihan buat memotret wajah, tapi efektif kalau kamu memburu benda langit....
lsst_focal_plane_leadart_final
Gambar: proyek LSST

Sensor pencitraan yang berfungsi untuk memotret galaksi nun jauh di sana sudah selesai diuji coba. Hasilnya berupa gambar dengan kualitas 3.200 megapiksel, menjadikannya resolusi tertinggi di dunia. Langkah selanjutnya yaitu mengintegrasikan sensor dengan kamera super besar, yang diciptakan sebagai bagian dari program Legacy Survey of Space and Time (LSST) yang akan berlangsung di Observatorium Vera C. Rubin, Chili.

Iklan

Uji coba ini dilakukan oleh tim Laboratorium Akselerator Nasional SLAC milik Kementerian Energi AS. Sensor kamera LSST mengambil gambar brokoli Romanesco yang tekstur permukaannya rumit, dan astronom Vera Rubin. Tim SLAC menggunakan lubang jarum kecil untuk memproyeksikan gambar yang diinginkan ke bidang fokus.

Sensor pencitraannya terbukti dapat menghasilkan gambar digital dengan resolusi yang sangat tinggi. Kamera ini akan diuji sekali lagi begitu selesai dirakit pada 2021, dan dipasang di atas punggung bukit Cerro Pachón di Chili setelah pengujiannya beres.

Screen Shot 2020-09-08 at 11.16.46 AM.png

Kamera LSST nantinya bertujuan mengamati dan mengambil gambar 20 miliar galaksi dari langit selatan selama 10 tahun ke depan. Benda ini diharapkan dapat menciptakan motion picture pertama dari alam semesta.

Cara kerja kamera LSST kurang lebih sama dengan kamera biasa, yakni mengubah cahaya tampak yang dipantulkan objek menjadi sinyal listrik. Bedanya, kamera LSST mampu menghasilkan gambar yang sangat detail, dengan resolusi sekitar 189 kali lipat lebih bagus dari kamera digital.

Screen Shot 2020-09-08 at 11.19.41 AM.png

Steven Ritz, ilmuwan dari University of California di Santa Cruz, menyampaikan dalam siaran pers bahwa gambar-gambar yang dihasilkan kamera LSST akan memperluas wawasan kita mengenai galaksi, termasuk materi dan energi gelap yang ada di dalamnya.

“Kita bisa lebih memahami bagaimana galaksi berevolusi selama ini. Foto-foto ini juga memungkinkan kami untuk menguji model materi dan energi gelap dengan lebih mendalam dan akurat lagi,” tutur Steven.

“Observatorium ini akan menjadi fasilitas luar biasa yang dapat mencakup berbagai bidang sains—mulai dari studi mendetail terhadap tata surya sampai benda-benda luar angkasa yang terletak jauh dari alam semesta.”

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard