Ngapain Sih Berkunjung ke Chernobyl Kalau Hanya untuk Dapat Banyak Like di Sosial Media?

Tidak ada salahnya datang ke Chernobyl, tapi sebaiknya bukan karena ingin dapat banyak like. Ya, begitu juga dengan lokasi bencana lainnya.
Chernobyl selfies HBO Instagram

Di zaman medsos orang berbondong-bondong datang ke suatu tempat yang lagi hype cuma buat eksis di medsos. Tapi bagaimana jadinya jika tempat yang lagi hype itu adalah bekas lokasi bencana nuklir paling parah dalam sejarah umat manusia? Yup, gara-gara kesuksesan film miniseri HBO “Chernobyl”, orang berduyun-duyun datang ke Zona Ekslusi buat berswafoto.

Penulis naskah “Chernobyl” akhirnya “turun tangan”. Meski tidak pernah melarang orang berkunjung ke lokasi bencana nuklir, tetapi dia menyerukan agar mereka tetap menghormati para korban selamat dan tewas di sana.

Iklan

Dengan kata lain, kalian sebaiknya tidak menghabiskan waktu cuma untuk berswafoto demi pansos.

Produser miniseri HBO Craig Mazin merasa harus mengeluarkan imbauan pada Selasa pekan lalu setelah sektor pariwisata di situs Ukraina melonjak sejak serialnya pertama kali ditayangkan. Alasan utamanya karena semakin banyak Instagrammer yang berpose tak semestinya di tempat meledaknya nuklir pada 1986.

“Saya takjub melihat bagaimana #ChernobylHBO berhasil mendatangkan turis ke Exclusion Zone,” tulis Mazin dalam akun Twitter-nya. “Tapi saya melihat banyak yang berfoto di sana.”

“Jika berkunjung ke Chernobyl, jangan sampai kalian lupa dengan tragedi mengerikan itu. Hormati mereka yang telah mengorbankan hidupnya.”

Dua orang tewas ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl meledak pada 1986, dan lebih dari dua lusin korban meninggal karena keracunan radiasi akut pasca tragedi. Ribuan orang terpapar radiasi tingkat tinggi — World Health Organization (WHO) memperkirakan pada 2005 bahwa bencana itu pada akhirnya memakan 4.000 jiwa akibat paparan radiasi. Menurut WHO, ada sekitar 4.000 kasus kanker tiroid — sebagian besar dialami anak-anak usai ledakan — dan setidaknya sembilan orang meninggal karena kanker.

Turis sebenarnya telah mendatangi Chernobyl sejak akhir 90-an, tetapi para model Instagram belakangan ini semakin menarik minat orang pergi ke lokasi dengan memposting foto-foto “gokil”, seperti seorang perempuan yang memeloroti kostum hazmatnya sampai pakaian dalam dia kelihatan. Sejak miniserinya tayang, banyak agen perjalanan wisata yang membawa pengunjung ke “exclusion zone” di sekitar PLTN. Buktinya bisa dilihat dari adanya peningkatan tajam dalam bidang pariwisata di sana.

“Ada peningkatan pemesanan sebesar 35 persen,” kata Victor Korol, direktur agen wisata SoloEast, kepada CNN. “Sebagian besar orang bilang mereka memutuskan pergi ke sana setelah menonton acara ini. Rasanya seakan-akan mereka langsung ke sini habis menonton.”

Gambar: Seorang peneliti memegang pencacah geiger di luar blok no. 4 PLTN Chernobyl yang telah hancur di Ukraina pada Jumat, 12 April 1996. Para pemimpin dari delapan negara berkumpul di Moskow untuk menghadiri pertemuan yang mendiskusikan solusi mengatasi ancaman dari reaktor nuklir yang sudah lama, khususnya RBMK rancangan Soviet yang meledak di Chernobyl 10 tahun sebelumnya. (AP Photo/Oleg Nikishin)

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.