FYI.

This story is over 5 years old.

kesehatan sehari-hari

Kenapa Juga Sih Kita Perlu Cuci Tangan Setelah Kencing?

Penelitian tentang kebiasaan cuci tangan ternyata belum tentu valid soalnya banyak orang ngaku-ngaku bersih.
akreditasi foto: Sean Murphy/Ulrich Baumgarten; diambil dari Getty Images

Skenario
Temanmu ngeloyor keluar dari kamar mandi tanpa mampir ke wastafel terlebih dahulu. Iya sih, memang ada miliaran kuman terbang di mana-mana, tapi temanmu beralasan gak ada juga yang pernah meninggal hanya karena lupa cuci tangan kan? Ngapain menghabiskan air yang berharga?

Yang Dicemaskan
Sebelum kamu menyentuh isu air, kamu sesungguhnya memiliki alasan bagus untuk jijik terhadap kurangnya praktik kebersihan temanmu. Kamar mandi itu adalah gudangnya kuman: Sebuah penelitian menemukan 77.000 jenis bakteria dan virus mengambang di toilet umum, dan sekitar 45 persen bakteria datang dari tinja manusia. Bukan tai anjing atau tikus ya, tapi keluaran manusia.

Iklan

Lucunya fakta ini semata tidak cukup untuk membuat orang-orang lantas bergegas ke wastafel; jadi temanmu memang tidak sendirian. Sebuah survei dari 2010 mengikuti 6.000 pemakai toilet di lima lokasi berlalu lintas tinggi, seperti Grand Central Station di New York, dan menemukan bahwa satu dari enam orang tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet. Data lainnya bahkan lebih mengerikan: sebuah laporan dari 2015 menemukan hanya 66 persen warga AS mencuci tangan menggunakan sabun, dan 70 persen hanya mencuci dengan air, yang sebetulnya tidak ada efeknya sama sekali dalam menyingkirkan kuman (penjelasan lebih lanjut, nanti ya).

Sains juga menemukan bahwa perempuan lebih rajin menjaga kebersihan diri. Dalam sebuah penelitian tahunan, ditemukan fakta bahwa 88 persen perempuan mencuci tangan mereka. Sebagai perbandingan, satu dari empat lelaki justru langsung melewati wastafel sebelum keluar toilet. Sebetulnya, angka tersebut gak jelek-jelek banget, tapi ironisnya, banyak dari kita gak mau ngaku. Pada 2010, masih penelitian yang sama, para ahli memanggil peserta dan menanyakan tentang kebiasaan cuci tangan mereka setelah menggunakan toilet. Hasilnya? 96 persen orang mengaku mereka selalu mencuci tangan. Karena mencuci tangan adalah kegiatan yang dijunjung secara sosial, para peneliti merasa banyak orang melebih-lebihkan tingkat kehigienisan mereka.

Konsekuensi Terburuk
Temanmu adalah bagian dari komunitas pemberontak higienitas, dan memang benar, kebiasaannya kelewat santai selama kuman belum mengancam membunuhnya. Masalahnya dia ga tau aja kalau ternyata gampang sekali bagi seseorang untuk terkena penyakit dari kuman toilet. "Feses bisa mengandung salmonella, dan urin kadang membawa Zika, plus virus yang menyebabkan bronkitis, pneumonia dan bahkan meningitis," jelas Charles Gerba, seorang ahli mikrobiologi dari Arizona State University. "Kalau kamu menyentuh benda-benda seperti dudukan toilet, tuas toilet, kotak tisu toilet, dan pintu bilik toilet, dan tidak mencuci tangan, kamu bisa langsung terkena bakteri." Lha tapi kan tinja sama urin kan gak keluar dari toilet, temanmu mengajukan protes. Kan gue gak nyentuh gituan. Sebetulnya, gak beda jauh sih. Penelitian Gerba menemukan bahwa tai manusia itu bisa berpergian, secara harafiah. Ketika kamu ngeflush, partikel air kecil (membawa apapun dari dalam toilet) bisa terbang hingga 0.9 meter ke udara, membawa semua bakteri bersama mereka.

Apa yang Sesungguhnya Akan Terjadi
Tidak mencuci tangan itu sebetulnya mirip dengan tidak mengenakan sabuk pengaman di mobil, jelas Sally Bloomfield, seorang peneliti higienitas tangan. Ia juga profesor honorer di London School of Hygiene and Tropical Medicine. "Sebetulnya kamu akan baik-baik saja, tapi mungkin juga kamu terjangkit penyakit yang menganggu seperti pilek atau norovirus yang bisa memaksamu beristirahat selama dua minggu." Biarpun sulit memastikan seberapa mungkin ini terjadi, Bloomfield menambahkan bahwa mencuci tangan dengan sabun ketika dibutuhkan, bukan hanya setelah menggunakan toilet, bisa menurunkan risiko terkena infeksi gastrointestinal (termasuk norovirus dan bentuk infeksi lainnya) sebanyak 57 persen. Kamu juga akan mengurangi risiko terkena infeksi pernafasan sebanyak 50 persen.

Bilang Apa ke Teman Macam Ini?
Iya, tentu saja kita semua perlu lebih ramah lingkungan, tapi bukan berarti kita bisa santai di dalam toilet. Kuman menyebar sangat cepat, jadi apabila kita tidak mencuci tangan, temanmu bisa membantu menyebarkan kuman yang dapat menyebabkan dia atau orang lain sakit. "Kami pernah meneliti seseorang yang membawa kuman ke rumahnya, dan hanya dalam waktu empat jam, semua virus ini memenuhi 90 persen tempat tinggalnya," jelas Gerba. "Lagian, banyak kuman bisa bertahan beberapa jam, jadi kalau kamu tidak langsung terjangkit, bisa saja terkena penyakit nanti."

Lagian, mencuci tangan itu juga tindakan yang manusiawi. "Orang mengira mencuci tangan itu sepele, tapi ini adalah bentuk pertahanan pertama melawan resistensi antibiotik," jelas Bloomfield. "Coba pikir deh: Kalau kamu berpartisipasi tidak menyebarkan kuman, berarti akan semakin sedikit orang yang sakit dan membutuhkan antibiotik." Kalau setelah diberi tahu fakta ini, temanmu masih ngeyel, kebangetan sih.