FYI.

This story is over 5 years old.

Musik

Resep Jitu Jadi Popstar Tanpa Harus Keluar Rumah

YouTube, Soundcloud, Bandcamp dibanjiri musisi kamar dengan sound lo-fi yang khas. Kami menemui musisi “bedroom pop” naik daun seperti Clairo dan Gus Dapperton untuk tahu resep jitu menjadi biduan pop tanpa harus keluar kamar.
Foto dari arsip pribadi Clairo.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D

Kalau kamu cukup pandai menggunakan Photo Booth dan GarageBand (dan kebetulan punya suara lumayan atau bisa bikin lalu), kamu bisa jadi bintang pop masa kini. Pasalnya, belakang muncul gelombang musisi baru—seperti Clairo, sensasi YouTube berusia 19 tahun)—yang mampu menunjukkan pada dunia bahwa lagu yang dibuat hanya dengan GarageBand bisa ramah radio seperti track-track yang diproduseri Pharrell atay Max Martin. Sound lo-fi dan mengagungkan kredo DIY macam ini biasanya disebut sebagai "bedroom pop." Kini, lagu-lagu bedroom poplah yang merajai kanal macam YouTube dan soundcloud. Ada beberapa karakteristik khas genre bedroom pop. Beberapa di antaranya adalah lirik kontemplatif, sound-sound ambien dan, yang paling penting, otentisitas. Seperti dikatakan penyanyi asal Philedephia, Gus Dapperton mengatakan bahwa dengan mengamalkan prinsip DIY, musisi bedroom pop bisa "bermain-main dengan" batas-batas genre pop. Di sisi lain, mereka tak dibebani dengan tetek bengek macam budget dan tenggat waktu. Lantas bagaimana bisa seseorang begitu tenar di internet tanpa sekalipun keluar kamar? Salah satunya, ternyata pakai Ableton, software produksi musik untuk bikin lagu swadaya. Dengan Ableton, musisi bisa mengulik sample dan plugins untuk mempermak lagu-lagu yang mereka bikin. "Selalu ada cara untuk menekan biaya produksi." ujar Warren Wolfe, musisi asal NYC, saat diwawancarai i-D. "Ada banyak orang yang bertanya seperti eh,kalian ngerekam vokalnya pakai apa? Atau plugin synthesizer yang kamu punya apa aja? Padahal, kalau kamu benar-benar seseorang musisi emosi dari musik yang kamu bikin bakal menerabas halangan teknis atau kendala budget macam ini?" Penasaran bagaimana para musisi kamar ini menggarap lagu-lagu top 40 dengan segala keterbatasan mereka? i-D menemui lima orang musisi bedroom pop yang sedang naik daun—Clairo, Gus Dapperton, Maia, Warren Wolfe, dan Elijah Bank$y—tentang cara jitu bikin hits tanpa harus keluar kamar atau lepas piyama.

Iklan

Warren Wolfe

Warren Wolfe mengubah karakteristik pop standar menjadi dreamscape musik yang aneh dan menciptakan ekplorasi puitis tentang identitas, cinta dan rasa memiliki. Kami ngobrol dengan Warren awal tahun ini. Dalam percakapan itu, Warren mengaku makin terbiasa menyanyikan lirik-lirik yang dianggap aneh. Baginya, bikin lagu bedroom pop adalah cara untuk "mengekspresikan diri sebagai seorang vokalis dan produser tanpa harus riskan melanggar batas-batas musik pop. Lagu baru Warren,"Stranger," adalah hasil rasa percaya diri Warren yang makin besar. "Stranger" adalah track tentang kekosongan gelap yang diakibatkan ketergantungan aplikasi kencan online. "There's nothing stranger than waking up with a stranger," begitu lirik Warren dalam lagu tersebut. Gimana prosesmu tiap bikin lagu?
Saya sangat mementingkan melodi. Bagi saya, melodi adalah kunci. Saya suka menyanyikan melodi dan merekamnya dengan fitur Voice Memo di iTunes. Kadang kedengaran seperti orang ngomong enggak jelas sih. Ini yang kemudian jadi chorus dan dasar pergerakan akord dalam sebuah lagu. Dari situ, saya akan menulis keseluruhan lagu dan liriknya setelah itu. Intinya, kalau bcepat melakukan produksi, kenapa enggak? Terus gimana caramu produksi lagunya?
Saya mengerjakannya dengan Ableton di kamar. Ableton itu DAW [digital audio workstation]—kira-kira mirip seperti versi lebih canggih dari Ableton. Dengan DAW, aku bisa nge-mix track audio dan midi. Kamu bisa menggunakan keyboard komputermu seperti tuts piano. Terus, saya juga punya koleksi "plugin" yang banyak. Tiap plugin mengandung suara synth yang berbeda. Untuk lagu "stranger," saya hampir hanya menggunakan satu plugin saja. Namanya FM8. saya memang kerap menemukan begitu saja sound-sound yang saya perlukan. Beberapa teman juga dengan sukarela membagi plugin yang mereka punya. Yang ini memang harganya mahal. Bagian vokal juga saya rekam di kamar dengan menggunakan mikrofon. Ini praktek yang sudah umum di kalangan musisi kamar. Saya suka aransemem vokal yang besar. Jadi, saya rekam layer demi layer vokal yang diberi efek chorus di kamar.

Iklan

Darimana dapat ide pakai kamar sebagai studio? Apa kamu melakukannya karena lebih nyaman di kamar?
Tentu saja. Ada rasa yang susah digambarkan dari diam dan bikin musik di kamar. Tak seperti di studio konvesional, kamu enggak punya batasan waktu dan yang paling penting kamu enggak harus bayar sewa. Saya sih merasa sangat nyaman mengekspresikan diri di kamar. Misalnya, saya bisa berteriak ke arah mic dan enggak ada yang lihat—kecuali teman satu kamar saya. Intinya, kamar bikin saya santai banget. Saya enggak punya banyak pengalaman rekaman di studio karena memang studio seringnya berada di luar kemampuan saya. Saat pertama kali bikin musik, saya belajar banyak dari teman-teman yang belajar secara DIY. teman-teman musisi saya ini benar-benar ngobrak-ngabrik YouTube dan belajar menggunakan Ableton dari video YouTube. Pelajaran paling berharga apa yang kamu dapat dari proses bikin musik seperti ini?
Kamu harus percaya dengan apa yang kamu buat dan jujur pada diri sendiri. Ini karena ketika pertama kali saya mulai membuat musik, saya sedang dalam kondisi yang tidak mengenakan ini dan itu terlihat sangat kentara dalam lagu-lagu saya. Saya kedengaran kurang jujur. Jadi, otentisitas dalam apapun adalah apa yang saya ingin capai.

Elijah Bank$y

Datang dari Monroe, New York, Elijah Bank$y sudah mulai belajar menulis lirik sejak SD. Akan tetapi, menurut rapper bijak dan rendah hati ini, guru terbaiknya adalah musisi yang pernah dia ajak kerja sama (salah satunya adalah Gus Dapperton). Dan sepertinya, Elijah belajar banyak dari mereka. Video-video lo-fi macam "lil heartthrob//momma" membawa rap ke pelosok kampung halaman Elijah. Dengan adegan yang menunjukkan Elijah ngerap di padag rumput dan mengenakan jaket puffer, video ini seperti jadi setting yang pas bagi musik rap mengingat sebagian besar penikmat genre musik ini adalah remaja suburban yang bosan dan kebingungan dengan mimpi-mimpi mereka yang besar. Ceritain dong proses kreatif kamu setiap kali bikin lagu?
Saya punya satu kamar kecil yang dilengkapi speaker dan alat-alat rekaman lainnya. Kalau saya lagi enggak punya kerjaan dan lagi santai, saya bisa bikin musik sejak bangun dari tidur karena semua yang saya perlukan ada di sana. Biasanya, saya makan dulu, terus nyari sample, ngeloop sample dan merekamnya. Saya memang secara konstan merekam dan bikin musik di kamar. Software apa yang kamu pakai untuk bikin musik sama video?
Saya cuma pakai Logic dan MacBook doang sih. Awalnya saya nonton video dari YouTube buat belajar menggunakan Logic. Sayang, kualitas videonya jelak dan enggak jelas. Alhasil, saya akhirnya beberapa kawan nge-mix dan bikin beat. Setelah itu, saya mulai belajar sendiri cara merekam sample dan membuat loop dengan benar. Apa plus minus menerapkan pendekatan DIY untuk musikmu?
Yang jelas, sisi positifnya saya bisa melakukannya sesuai dengan waktu yang saya miliki. Saya enggak harus nyewa studio dan keluar uang. Saya tinggal bangun dari tempat tidur dan bikin musik kapan saja saya dapat inspirasi. Sisi negatifnya adalah kualitas musik yang saya hasilkan enggak sebagus track yang dibuat di studio. Meski demikian, kalau kamu rekaman di studio kamu kadang enggak bisa dapat feel yang natural seperti yang kamu dapatkan dari suara-suara outdoor.

Iklan

Bagaimana caramu mengasah kemampuan rapping?
Saya sudah belajar nulis lirik sejak SD. awalnya, saya tergila-gila sama bar. Kadang saya mikir "wanjir, triple entendre nih. Belakangan, respon saya makin simpel. Paling banter ya "wah keren nih." masalahnya, enggak semua orang tergila-gila dengan bar-bar dalam lirik saya. Ada mencari cerita, ada yang mencari hook dan ada juga yang pengen liriknya bisa dinyanyikan. Makanya, saya selalu mendorong diri sendiri. Kawan-kawan saya sering bilang "Iya deh, kamu bisa ngerap, tapi kamu bisa ngapain lagi? Bisa enggak kamu bikin hook yang bisa dinyanyikan bareng?" Bagaimana rasanya bekerja sama dengan musisi DIY lainnya seperti Gus Dapperton?
Kolaborasi dengan musisi DIY lain menunjukkan bagaimana saya harus bergerak. Saya melihat bagaimana Gus menjelma menjadi musisi yang benar-benar jadi. Melihatnya saja bikin saya sadar, enggak semua lagu langsung dimainkan ribuan kali oleh fan kota. Kami harus berjuang. Beberapa orang pengin bikin lagu dan ngarep lagunya bakal dimainkan 20.000 kali dalam sehari. Asal tahu saja, bukan begitu yang terjadi di luar sana.

Clairo

Berbasis di Boston, Clairo (19 tahun) merekam video untuk lagu "Pretty Girl" di kamarnya secara spontan. Dia bangun tidur "merasa jelek" hari itu dan ingin mengkombinasikan wajah alaminya tanpa make up dengan lirik nakal lagu tersebut tentang narsisme. Video webcam yang direkam selama 30 menit tersebut telah ditonton lebih dari dua juta kali di YouTube. Dan "Pretty Girl" bukanlah satu-satunya hit milik Clairo. Tembang-tembang internet miliknya yang lain macam "sum1 else" dan "Flamin Hot Cheetos" memiliki elemen kejujuran yang hanya bisa diciptakan dari rasa aman dan nyaman menulis musik di kamar sendiri. Jelaskan proses kreatifmu tiap bikin lagu dong.
Saya tidak pernah bisa merencakan penulisan lagu, tapi saya biasanya mulai dengan sebuah melodi sebelum akhirnya masuk ke bagian instrumental. Saya selalu menulis lirik setelah lagunya selesai—ini memberikan saya waktu untuk menentukan nuansa lagunya. Pake software apa untuk membuat lagu dan video?
Saya menggunakan Ableton dan GarageBand untuk menciptakan musik. Saya tidak punya perangkat yang canggih, tapi buat saya mereka cukup. Untuk video saya menggunakan Photo Booth dan kadang sebuah Sony Handycam tua yang dulu dipake orang tua untuk membuat home video.

Iklan

Apa pendapatmu tentang istilah "bedroom pop"?
Saya tidak melihat "bedroom pop" sebagai istilah yang negatif, tapi saya ingin bisa keluar dari istilah itu nantinya. Seiring saya terus menciptakan musik dan menggunakan sumber daya yang lebih baik, saya ingin orang mulai menanggalkan istilah "bedroom" dan memanggil saya sebagai musisi pop saja. Dalam perihal menciptakan musik, apa pelajaran terpenting yang pernah kamu dapat?
1. Tidak ada aturan. Sama sekali. Kamu bisa lakukan apapun yang kamu mau.
2. Berkarya dengan jujur tidak akan pernah salah. Apa nasihatmu untuk setiap orang yang ingin menjadi musisi bedroom pop?
Harus punya rasa percaya diri. Kalau menurutmu karyamu keren, ya berarti emang keren!

Gus Dapperton

Gus Dapperton mulai menciptakan musik setelah mengikuti kontes penulisan lagu di kelas 2 SMP. "Teman-teman dan saya benar-benar serius mengikuti kontes dan saya menang," jelasnya pada i-D. "Saya mulai bergairah menggeluti musik setelah itu." Gus kemudian mempelajari teknologi musik ketika kuliah dan merilis track-track produksi sendiri yang berbahaya seperti "I'm Just Snacking" dan "Miss Glum adn the Pursuit of Falling." Dan tentunya dia masih jauh dari selesai. Bisa enggak kamu jelaskan proses kreatif tiap bikin lagu?
Saya bekerja di studio rumahan yang saya bangun di sebuah gudang di Philadelphia. Saya sudah mengaturnya agar sesuai dengan kebutuhan dan sound. Saya mempelajari teknologi musik di kampus, jadi saya memiliki latar belakang di recording dan engineering. Saya biasanya menggunakan banyak instrumen analog, beberapa synth dari 80n seperti Roland Juno-106, dan sebuah gitar Fender bullet tua. Apa plus minus rekaman musik di rumah?
Saya pribadi memiliki masalah bekerja dengan orang lain karena saya tidak percaya dengan orang dalam perihal visi kreatif. Sulit bagi saya untuk menemukan orang dengan visi serupa yang bisa saya percayai. Saya sangat kukuh tentang bagaimana soundnya harus terdengar. Jadi kalau ada orang yang berusaha menghapus ide saya, saya pasti akan frustrasi. Jadi bekerja sendirian adalah satu-satunya cara saya bisa berkarya.

Iklan

Ada seragam khusus gak ketika "menciptakan musik"?
Saya suka mengenakan pakaian hangat ketika menciptakan musik. Saya ingin udaranya sangat dingin sehingga saya bisa mengenakan hoodie dan jaket. Dan saya harus mengenakan kaus kaki. Saya merasa telanjang tanpa kaus kaki. Ada formula gak sih biar orang dengerin lagu-lagumu? Misalnya, apakah kamu mengunggah lagu di waktu-waktu khusus?
Saya selalu mengunggah sesuatu tanpa rencana, pokoknya kalo lagi panas ya panas aja. Kamu harus terus-menerus berusaha dan membangun kumpulan penggemar. Saya selalu berfokus di menciptakan karya seni dan berusaha membuat sebanyak mungkin orang mendengarkannya sesegera mungkin.

Apa yang kamu lakukan setelah kumpulan penggemar terbentuk?
Taruh kepercayaan kepada rekan-rekan kerjamu dan fokus di mereka dan karyamu.

Maia

Judul-judul lagu Maia sama manisnya dengan bunyi ukulele dan suaranya yang merdu: "1-800-DATEME," "life online," dan "feelings are fatal." Seiring lagu-lagunya meraih ratusan ribu play di SoundCloud, penyanyi asal Bay Area tersebut membuktikan bahwa masih ada ruang bagi kelembutan radikal di ranah musik pop. Jelasin dong proses kreatifmu.
Biasanya spontan sih. Saya selalu membawa ponsel atau jurnal karena saya biasanya menulis lirik atau melodi ketika mereka muncul di kepala kapan saja. Jadi saya tinggal menuliskannya, atau merekam potongan di Voice Memos. Jadi ketika sedang membentuk komposisi lagu, saya menggunakan beberapa potongan ini. Biasanya yang paling saya sukai baru dikembangkan menjadi lagu penuh. Biasanya pake software apa untuk membuat lagu dan video?
Untuk lagu, biasanya saya hanya menggunakan GarageBand. Orang biasanya terkejut, tapi software ini benar-benar mencukupi kebutuhan bermusik saya, jadi ya asik-asik aja. Saya juga merekam menggunakan Blue Yeti (mikrofon bluetooth) dan pop filter, jadi kualitas audio terjaga ketika saya sedang menciptakan lagu. Untuk video, saya menggunakan Final Cut Pro untuk mengedit, dan merekam semuanya menggunakan iPhone.

Kamu berhasil membuat musik ukulele menjadi "pop." Bagaimana kamu bisa memasukkan instrumen ini ke dalam musikmu?
Saya sudah bermain ukulele selama lima tahun. Saya tidak ingat kapan mulai main, tapi saya langsung jatuh cinta dengannya. Saya selalu berusaha menggunakan semua instrumen yang saya punya (biasanya cello dan ukulele), tapi selalu suka ketika lagu hanya diisi satu instrumen dan satu suara. Rasanya seperti terapi yang menyembuhkan. Ada platform online favoritmu buat nyebarin karya? Bagaimana caramu menghadapi kesuksesan di Internet?
Platform favorit saya mungkin adalah YouTube. Biarpun saya awalnya menggunakan SoundCloud, saya suka membaca komentar dan saran orang lain dan YouTube adalah sarana yang terbaik untuk tujuan ini. Perihal kesuksesan online, saya selalu mengingatkan diri bahwa saya hanya satu orang dan tidak bisa melakukan semuanya. Saya tidak bisa merespon setiap komen dan melakukan semua yang orang ingin saya lakukan, jadi ya udah. Saran saya adalah untuk melakukan yang kamu ingin lakukan dan pahami batasmu, karena dua hal ini vital untuk memastikan kamu tetap menikmati proses pembuatan musik.