Hacker Mampu Memaksa Layanan Publik Satu Kota Lumpuh Sebelum Minta Tebusan

Pegawai pemerintahan Del Rio, sebuah kota sunyi perbatasaan sebelah barat Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, pergi ngantor seperti biasa pada 10 Januari lalu. Siapa sangka, mereka disambut kejadian yang tak lazim mereka alami—tak satupun komputer di kantor berfungsi normal. Ada yang tidak beres.

Indikator ketidakberesan itu, misalnya, adalah koneksi Internet di kantor-kantor pemerintahan yang tak berfungsi sama sekali. Tak lama berselang, Departemen Teknologi Informasi Del Rio menyampaikan berita kurang mengenakkan: sistem internet seluruh kota itu sudah diretas.

Lebih parahnya lagi, semua data pemerintahan dienkripsi. Para peretas meminta tebusan uang yang tak sedikit jika Pemkot Del Rio ingin bisa mengakses data itu lagi. Padahal data itu sangat vital untuk layanan publik. Mencakup data jalan, kesehatan warga, asuransi, jaminan sosial, data murid sekolah dan guru, pengairan, serta masih banyak lagi.

Ransomware—alias serangan siber yang dilakukan peretas untuk mengunci akses data sasaran sampai sang korban membayar tebusan dalam bentuk mata uag kripto—populer dua tahun terakhir. Del Rio bukan satu-satunya korban. Sistem data di Atlanta dan kota Charlotte dari negara bagian North Carolina, juga pernah dikunci peretas selama beberapa minggu.

"Warga yang tak begitu mahir menggunakan komputer tak tahu segawat apa permasalahan ini," kata Walikota Del Rio Bruno "Ralphy" Lozano kepada VICE News.

Sampai dokumenter ini tayang, server kota Del Rio belum juga bisa diakses. Meski begitu Jawatan Asuransi Del Rio, menurut Lozano, berhasil bernegosiasi dengan peretas dan kini sudah bisa menggunakan datanya kembali. Pejabat kota Del Rio enggan menyebutkan jumlah tebusan yang mereka bayar.

Pihak departemen IT Del Rio sengaja menjaga jaringan internet tetap offline sebagai bentuk upaya preventif sampai mereka memutuskan membangun kembali jaringan dari dasar atau tidak.

Simak video tentang kondisi layanan publik kota Del Rio yang lumpuh, sesudah server datanya diretas, lewat tautan awal artikel ini.

Artikel dan video ini tayang pertama kali di VICE News