FYI.

This story is over 5 years old.

Game

Kebanyakan Video Game Zaman Sekarang Kelewat Panjang Durasinya

Kita memang ingin menghabiskan waktu mengksplorasi game. Tapi kadang yang dikorbankan adalah storytelling. Adakah jalan tengahnya?
Foto ilustrasi dari arsip Devolver Digital

Artikel ini pertama kali tayang di Waypoint

Setelah menghabiskan 30 jam bermain God of War, saya perlu istirahat sejenak dari permainan penuh kekerasan dan darah tersebut. Minit, sebuah game tentang eksplorasi dunia dalam waktu 60 detik, rasanya sebuah pembersihan yang saya butuhkan. Ketika anak saya tidur siang di akhir pekan, saya menghabiskan waktu bermain Minit. Tiga jam kemudian, game tersebut tamat. Nah itu baru game yang mengerti cara menggunakan gimmick tanpa keterusan. Sayangnya banyak game tidak menyadari hal ini.

Iklan

God of War, sebaliknya, amat panjang durasinya. Awalnya sih enggak apa-apa, tapi begitu memasuki paruh kedua game, ketika kamu ditugaskan untuk mengumpulkan McGuffin untuk kesekian juta kali, rasanya ini game gak ada habisnya. (Bagian pertarungan game ini memang keren dan mengurangi rasa sebel, tapi tetep saja game ini kelewat panjang). Tapi mengingat banyaknya penggemar game yang menghakimi (dan memuji) game yang berdurasi panjang, tidak heran banyak pengembang jatuh ke dalam perangkap ini.

Sebagai seorang penulis, saya tahu sulitnya merangkas sesuatu. Kamu menghabiskan satu jam berusaha melontarkan sebuah gagasan, tapi ternyata menyadari bahwa itu tidak mendukung argumenmu—dan mungkin malah menyakiti argumen tersebut. Ini juga pastinya lebih parah ketika kamu membicarakan tentang sebuah game yang dikerjakan sekelompok orang selama bertahun-tahun. Namun tetap saja, editing adalah bagian terberat dari menulis, terutama ketika orang lain menunjukkan kesalahanmu. Tapi ini juga caramu menghasilkan yang terbaik.

Bagian terbaik dari Minit adalah ketika pemain harus menemukan sesuatu yang baru. Screen baru, item baru, musuh baru. Dengan begini, ketika 60 detikmu berakhir, rasanya tidak sia-sia. Struktur kaku sangat membuat frustrasi ketika kamu berusaha menyelesaikan sebuah tugas khusus, dan tidak punya cukup waktu untuk memikirkan cara menyelesaikannya. Dalam kasus saya, menjelang akhir Minit, saya harus mencari satu item terakhir guna menyelesaikan misi, tapi tidak jelas di mana saya bisa menemukannya. Saya memutari peta beberapa kali, tapi tetap buntu. Saya mengirim pesan ke Austin, dan dia memberi saya petunjuk. 20 menit kemudian, gamenya saya tamatkan. Asik!

Mint tahu betul apa tujuan gamenya, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Tapi saya juga jadi kentang rasanya, ingin lagi. Apabila mereka mengumumkan sebuah sekuel, saya pasti langsung siap membeli. Terlalu banyak game macam ini membuat saya lelah. Seakan-akan berpuluh-puluh jam yang saya habiskan tidak ada artinya. Karenanya, Minit adalah alternatif yang menyenangkan.