FYI.

This story is over 5 years old.

Covering Climate Now

Di Cina, Ada Ladang Sengaja Tebar 300 Juta Kecoak untuk Makan Limbah Restoran

Saat kecoa-kecoa tadi mati, tubuh mereka dijadikan bubuk pangan ternak. Inilah siklus kehidupan yang indah!
Foto via Flickr user  mikefats

Bahkan Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mungkin akan berjuang keras untuk memusnahkan kecoa—atau, paling tidak, dia mengklaim, “Tidak, mereka benar-benar tidak bersembunyi di bawah tempat tidur di apartemen pertamamu, menunggu sampai kau tertidur untuk menyeret tubuh kasar mereka ke bibirmu.” (Tapi memang begitu kenyataannya.) Hanya ada sedikit karakteristik yang menarik tentang serangga mengerikan ini, tetapi seorang mantan ahli farmasi di Cina tampaknya telah mengubah kemampuan mereka untuk makan sampah menjadi cara yang layak untuk memproses limbah makanan.

Iklan

Li Yanrong meninggalkan pekerjaannya di perusahaan tiga tahun lalu, dan membuka fasilitas yang sekarang menampung lebih dari 300 juta kecoak Amerika, yang dapat kita temukan dengan mengetik “FUCK NO” ke Google Maps. (Ini sebenarnya di Jinan, di provinsi Henan, Tiongkok). Para penghuni peternakan kecoa yang menyeramkan itu mampu mengonsumsi 15 ton limbah makanan setiap hari, yang kira-kira 25 persen dari semua sampah yang ditinggalkan oleh semua dapur di distrik itu.

“Kecoa ini tidak takut pada apa pun yang lunak, keras, asam, manis, pahit, atau pedas,” kata Li, menurut South China Morning Post. Dia memuji kemampuan kecoa untuk menyingkirkan sisa-sisa makanan kita tanpa mencemari lingkungan lebih lanjut, dan berharap untuk akhirnya menampung 4.000 ton kecoak (8 JUTA PON), yang akan memakan 200 ton limbah makanan setiap harinya.

Restoran-restoran di provinsi tersebut mengirimkan sisa-sisa makanan mereka mereka langsung ke fasilitas Li, di mana limbah itu akan digiling dan disalurkan untuk dimakan oleh para kecoa yang lapar. Dan, karena lingkaran kehidupan bisa jadi lebih aneh daripada yang ditampilkan The Lion King, ketika kecoa ini mati, tubuh mereka akan menjadi bubuk dan digunakan sebagai protein tambahan untuk pakan ternak.

SCMP melaporkan bahwa peternakan kecoa seperti milik Li tidak asing di Tiongkok, karena Periplaneta americana digunakan dalam sejumlah produk kesehatan dan obat-obatan Cina. Seorang wartawan dari Sydney Morning Herald baru-baru ini mengunjungi sebuah peternakan yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan bernama Good Doctor yang menampung 3,6 miliar kecoak Amerika. Kecoak yang dibesarkan di sana, di laboratorium kecoak satu-satunya yang bersertifikasi pemerintah, “dijaga tetap murni” karena mereka akan digunakan untuk konsumsi manusia.

Iklan

Perusahaan ini membuat ramuan kecoa yang digunakan untuk mengobati bisul dan luka kulit di rumah sakit China, dan membuat “Recovery New Potion” yang dapat diminum dan krim kulit yang disebut “Rainforest Regeneration.” (Duh malesnya.)

“Mereka adalah serangga baik,” ujar presiden Good Doctor, Fu Neng Geng. Dia juga bilang bahwa dia makan sepuluh kecoa setiap harinya.

Duh sori banget, tapi kami-kami di sini belum berani makan kecoa. Tapi saya yakin kecoa-kecoa di sana pasti sedang berpesta seperti di film Joe’s Apartment.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE AS