FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Trump Rupanya Pakai Obat Penumbuh Rambut Agar 'Helm Emas' di Kepalanya Tak Kena Erosi

Misteri di balik rambut presiden AS yang warna dan bentuknya aneh itu pelan-pelan terjawab. Berkat bocoran Dr. Harold Bornstein.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK.

Jauh sebelum resmi dilantik menduduki jabatan baru di Gedung Putih; sebelum dia seenak jidat melarang pengungsi muslim masuk Amerika Serikat hanya karena negara mereka dianggap sarang teroris, orang-orang tidak terlalu peduli pada Donald Trump, kecuali untuk satu hal: rambutnya. Banyak pihak kasak-kusuk, bagaimana sih cara pengusaha kasino ini mengatur rambut yang kadang bisa berwarna emas, tapi juga sering nampak oranye, berbentuk aneh dan malah mirip wig itu. Sekarang semua pertanyaan kita terjawab. Rupanya, Trump rutin menggunakan finasteride, obat penumbuh rambut yang diproduksi oleh perusahaan Propecia.

Informasi ini disampaikan oleh Dr. Harold Bornstein, dokter pribadi Trump yang sudah melayani si miliarder sejak 1980-an. Bornstein mengungkapkan rahasia perawatan rambut Trump saat diwawancarai surat kabar the New York Times, media yang jelas kurang disukai oleh presiden. Selain finasteride, Bornstein bilang Trump rutin mengonsumsi statin untuk mengurangi kadar kolesterol, serta ditambah antibiotik untuk mengatasi persoalan kerut di kulit. Mirip dengan pasiennya, Bornstein mengaku rutin mengonsumsi obat yang sama. "Sekarang ya beginilah buktinya. Rambut dia masih lebat, [rambut] saya pun juga lebat," ujarnya.

Finasteride akan mendorong pertumbuhan sel rambut baru, sehingga memperlambat proses kebotakan. Obat ini diklaim bisa mengembalikan setidaknya 30 persen rambut yang rontok jika pasien rutin mengonsumsinya. Kandungan yang sama dari finasteride, uniknya, ada dalam daftar BPOM AS, di bawah merek Proscar: obat menstimulus antigen di prostat. Alhasil muncul spekulasi, apakah memang Trump mengidap kanker prostat gara-gara terlalu lama mengongsumsi obat penumbuh rambut?

Gaya rambut Trump sudah bertahan sejak lebih dari tiga dekade. Rambut kebanggaan Trump itu memang semakin menipis seiring waktu. Dalam wawancaranya tempo hari, Bornstein tidak menjelaskan bagaimana strategi Trump, sebagai pria 70 tahun, mempertahankan kelebatan rambutnya. Sebagai perbandingan, Barack Obama saja sangat terlihat tambah tua, rambut-rambutnya penuh uban, setelah delapan tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.

Mei 2015, situs Gawker mempublikasikan bukti-bukti yang menuding rambut absurd Trump itu sebenarnya hair extension alias rambut buatan seharga US$60,000 (setara Rp799 juta). Tentu saja, anak buah Trump membantah kabar itu. Penata rambut Trump dalam serial reality show  The Apprentice lantas melakoni wawancara tandingan dengan Tabloid Mirror empat bulan kemudian. Dia bilang rambut Trump memang jarang disisir, tapi itu benar-benar asli. Setelah perdebatan penuh konspirasi, setidaknya dokter pribadi Trump sudah memberi jawaban sahih, walaupun memang agak mengecewakan. Rambut Trump ternyata hasil obat, bukan wig ajaib berharga mahal.