Ukraina

Kuburan Massal Ditemukan di Ukraina, Militer Rusia Diterpa Dugaan Genosida

Ratusan mayat ditemukan tergeletak di jalan selepas pasukan Rusia meninggalkan kota Bucha, Ukraina. Negara-negara Barat mulai menuding Rusia lakukan kejahatan perang.
Dipo Faloyin
London, GB
kuburan massal bucha ukraina
Foto: SERGEI SUPINSKY/AFP via Getty Images

Dunia baru-baru ini dikejutkan dengan adanya kuburan massal yang terletak dekat gereja di kota Bucha, hanya berjarak sekitar satu jam perjalanan mobil dari ibu kota Kiev. Ratusan mayat juga ditemukan tergeletak di jalanan, beberapa dalam keadaan tangan terikat ke belakang.

Jasad-jasad itu diduga milik warga sipil yang tewas dibunuh pasukan Rusia, yang sempat menguasai wilayah tersebut. 

Tangkapan layar gambar satelit yang menunjukkan kuburan massal dekat gereja di Ukraina

Foto: 2022 Maxar Technologies

Pada Minggu waktu setempat, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut pasukan Rusia “telah melakukan genosida” dan menyamakan mereka dengan “pembunuh, penyiksa dan pemerkosa”. Namun, Rusia membantah tuduhan itu, mengatakan Ukraina sengaja memprovokasi keadaan.

Iklan

Penemuan ini telah menimbulkan kekhawatiran terjadinya kekejaman serupa di daerah-daerah yang dikuasai Rusia, terutama seiring pergerakan pasukan Rusia ke bagian timur Ukraina.

GettyImages-1239733156.jpg

Foto: Matthew Hatcher/SOPA Images/LightRocket via Getty Images

Beberapa tokoh dunia turut mengutuk apa yang diyakini sebagai kejahatan perang. 

Presiden Volodymyr Zelenskyy di antara prajurit Ukraina

Presiden Volodymyr Zelenskyy mendatangi kota Bucha pada Senin. Foto: Ronaldo Schemidt/AFP via Getty Images

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggambarkan foto-fotonya amat “menyayat hati”.

“Sejak agresi [dari pihak Rusia], kami bisa memastikan pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang. Kami berupaya keras mendokumentasikan kejahatan ini dan mengumpulkan informasi untuk instruksi dan organisasi relevan. Harus ada pertanggungjawaban untuk ini.” 

Mayat laki-laki dengan kondisi tangan terikat ke belakang

Foto: AP Photo/Vadim Ghirda

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk “pembunuhan warga sipil di Ukraina”. Dia berjanji negaranya “berkomitmen menuntut pertanggungjawaban rezim Rusia, dan akan berusaha semaksimal mungkin membantu rakyat Ukraina.”

Prajurit mengibarkan bendera Ukraina

Prajurit Ukraina di Bucha. Foto: AP Photo/Rodrigo ABD

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk “pembunuhan warga sipil di Ukraina”. Dia berjanji negaranya “berkomitmen menuntut pertanggungjawaban rezim Rusia, dan akan berusaha semaksimal mungkin membantu rakyat Ukraina.”

“Orang-orang yang telah melakukan serangan keji ini wajib diadili,” lanjutnya.

Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji akan menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Moskow, untuk memastikan “Putin dan para pendukungnya menerima konsekuensi dari kekejaman” mereka.

“Saya menuntut agar organisasi internasional, seperti Komite Internasional Palang Merah, diizinkan mendokumentasikan kekejaman ini secara independen,” serunya.