FYI.

This story is over 5 years old.

Jaringan Internet

Kabel Broadband Bahannya Harus Ribet? Tuh Ada Yang Bikin Jaringan Internet Pakai Tali Basah

Sekilas kaya nyari sensasi, tapi buktinya kecepatan download internet broadband tali basah ala insinyur Inggris ini bisa sampai 3,1 mbps.
Foto ilustrasi oleh Christopher Sessums/Flickr.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Di Indonesia kita mungkin belum terlalu mikirin masalah privasi dan perlindungan konsumen atas akses Internet. Sambungan aja beberapa kali masih down dan lemot. Tapi di Amerika Serikat dan Eropa, perdebatannya sudah sampai ke level kayak gini: provider ataupun ISP dianggap zalim. Karena mereka tampaknya tidak mau membuat bisnis Internet lebih adil dari segi harga maupun kompetisi, maka ayo kita warga sipil bikin sambungan Internet secara swadaya!

Iklan

Contohnya ya sorotan negatif terhadap Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat. Lembaga ini dituding bersiap menghancurkan budaya internet karenahendak menghapus perlindungan netralitas internet. Beberapa pengguna internet di Negeri Paman Sam mulai kasak-kusuk mencari sambungan internet cepat, selain dari yang mereka dapatkan dari layanan penyedia internet korporat (ISP). Masalahnya, semua kabel yang memungkinkan pertukaran informasi—serta keberadaan internet itu sendiri—sepenuhnya dimiliki ISP-ISP ini. Imbasnya, upaya mengganti jaringan ISP dengan kabel yang dimiliki komunitas tertentu adalah usaha yang menantang dan menguras kocek. Untungnya, ada insinyur (tepatnya teknisi internet dari Inggris yang dikarunai selera humor dan kenekatan berlebih) baru-baru ini menemuakan bahan alternatif menggantikan kabel-kabel broadband milik ISP besar. Dia menyarankan kita pakai tali basah. Eits, enggak salah tuh?

Ada sebuah kelakar lama berkembang di antara teknisi jaringan internet bahwasanya akses internet cepat sebenarnya gampang diperoleh, kita cuma modal dua kaleng dan seutas tali kayak zaman masih bocah dulu. Siapa menyangka, bercandaan itu jadi sungguhan. Unggahan blog Adrian Kennard, yang mengelola perusahaan ISP bernama Andrews & Arnold di Inggris, menjelaskan secara detail bagaimana salah satu rekan kerjanya menganggap serius kelakar tersebut. Si kawan tadi akhirnya benar-benar nekat menciptakan koneksi internet broadband hanya bermodal beberapa utas tali basah.

Iklan

Ini jaringan broadband memakai kabel basah tersebut. Foto dari Adrian Kennard/Andrews & Arnold

Broadband atawa jaringan pita lebar adalah istilah umum yang merujuk pada internet berkecepatan tinggi, meski bentuknya sangat beragam. Misal, ada yang namanya koneksi serat fiber menghantarkan data dengan menggunakan cahaya dan koneksi satelit. Namun, bentuk paling umum dari internet broadband biasa disebut asymmetric digital subscriber line (ADSL), yang menghubungkan komputermu ke internet menggunakan sambungan telepon. Biasanya, koneksi broadbad bergantung pada tali berbahan konduktif seperti tembaga. Dalam percobaan oleh teknisi-teknisi sableng bekerja jadi Andrews & Arnold, tali untuk mendapatkan koneksi internet kilat adalah tambang tipis sepanjang 182 cm yang sebelumnya sudah direndam dalam air garam (teorinya, air garam punya daya konduktif yang lebih tinggi dari air bisa) dihubungkan dengan penjeptit besar agar bisa mendapatkan koneksi internet. Menurut berita yang dilansir BBC, cara nekat pakai tali basah betulan bisa berfungsi karena, “intinya bukan pada aliran data.” Sebaliknya, tali-tali ini berfungsi sebagai pemandu aliran elektromagnetik—sinyal broadband yang membawa data. Medium pemandu alirannya sendiri tak begitu penting sebenarnya.

Tentu saja, ini bukan kali pertama umat manusia mendadak kreatif dalam usaha mendapatkan internet cepat. Koneksi secepat 100 mbps pernah dibuat dengan menggunakan kawat berduri. Beberapa pelajar juga pernah mendemontrasikan kalau kita bisa dapat internet gratis cuma dengan bekal bongo drum, atau bahkan burung dara.

Kecepatan download 3,5 mbps. Kecepatan upload 0.067 mbps. Sumber foto: Adrian Kennard/Andrews & Arnold

Menurut postingan blog Kennard, kecepatan download koneksi internet tali basah ini bisa mencapai 3,5 mbps. Meski tergolong lelet dari kebanyakan sambungan internet rumah (ini ukurannya di Negeri Paman Sam ya, di mana sambungan internet rumahan rata-rata berkecepatan 26 mbps), capaian tadi terhitung lumayan cepat untuk akses internet yang bermodal tali basah doang. Di bagian lain postingan blognya, Kennard mengatakan kecepatan upload koneksi internet tali basah ini lebih rendah dari kecepatan downloadnya.

"Percobaan ini tak membuka satu celah komersil apapun,” kata Kennard BBC. “Percobaan ini sekadar menunjukan betapa adaptifnya ADSL. Setidaknya bagi saya temuan ini penting karena membuktikan ketika ADSL mengalami gangguan atau sambunganya tak prima, kabel ADSL masih bisa memberikan layanan internet broadband.”