FYI.

This story is over 5 years old.

kesehatan

Dokter Berbagi Cerita Soal ‘Salah Kaprah’ Kesehatan Paling Sering Dilontarkan Pasien

Kami bertanya kepada tiga dokter tentang info keliru kesehatan paling sering dilontarkan pasien, yang bikin mereka geleng-geleng kepala.
Sumber gambar: Jetta Productions/Getty Images.

Artikel ini pertama kali tayang di Tonic.

Setiap harinya, dokter kedatangan pasien-pasien yang kerap melontarkan 'fakta' kesehatan yang 100 persen salah. Kami bertanya kepada tiga dokter klinik, tentang salah kaprah info kesehatan yang paling sering dilontarkan pasien—dan pastinya bikin tenaga medis KZL.

Anda butuh antibiotik kalau ingus berwarna hijau. 
Mulai dari amoksisilin sampai z-packs, antibiotik merupakan salah satu penemuan kesehatan terbaik—tapi sesuai dengan namanya, antibiotik hanya efektif melawan penyakit yang disebabkan oleh bakteria. Nah untuk kasus pilek, flu dan infeksi sinus, penyebabnya adalah virus, bukan bakteria, jelas Myers R.Hurt III, seorang dokter keluarga di Diamond Physicians di Frisco, Texas.

Iklan

Biarpun banyak orang mengira warna ingus anda menentukan penyebab penyakit, Hurt mengatakan bahwa warna ingus lebih berhubungan dengan sejauh apa tahap penyakit anda.

Ketika tubuh anda melawan zat-zat asing yang masuk, sel darah putih akan memproduksi zat besi—mengandung enzim—yang menyebabkan ingus anda berwarna kehijauan. Dehidrasi juga akan semakin mengintensifkan warna ingus.

Memang di kasus-kasus tertentu yang berat—misalnya pasien yang baru menjalani operasi jantung atau penderita penyakit paru obstruktif kronik—perubahan warna ingus bisa menjadi lampu merah bagi dokter, tapi bagi kita-kita yang hanya menderita pilek atau infeksi saluran pernafasan semata, penelitian medis menemukan bahwa tidak ada hubungan antara warna dahak anda dengan penggunaan antibiotik.

Kalaupun antibiotik tidak mempan, anda tidak dianjurkan untuk meminum atau meminta antibiotik. Kenapa? Selain akan berkontribusi menimbulkan penyakit-penyakit tahan obat, anda beresiko terkena penyakit komplikasi seperti diare dan infeksi jamur, jelas Hurt. Perlu diingat juga bahwa warna ingus itu sulit untuk diklasifikasikan. Peneliti asal Belgia mengatakan bahwa ahli-ahli mikrobiologi dan pulmonologi pun seringkali tidak bisa setuju soal diagnosa warna dahak.

Bikin wasiat itu urusannya orang-orang tua.
Kalau anda masih muda dan secara relatif sehat, anda mungkin tidak akan pernah membayangkan apa yang akan terjadi apabila jantung anda tiba-tiba berhenti berdetak dan apakah anda ingin disambungkan dengan tabung pernafasan. Tapi sesungguhnya sekarang—ketika anda masih bisa berpikir jernih dan berkomunikasi secara terbuka—adalah waktu yang baik untuk mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan tersebut, jelas Hurt.
Wasiat menjadi saluran bagi anda untuk menyatakan keinginan anda apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi: Apakah anda ingin diresusitasi? Diberikan ventilator? Bersediakah anda merelakan organ atau jaringan saraf untuk digunakan ketika anda meninggal nanti? Anda juga bisa mencantumkan nama seseorang yang anda percaya untuk membuat keputusan bagi anda kelak nanti.

Iklan

Tentunya ini bukan topik yang menyenangkan—tapi kecelakaan dan penyakit bisa terjadi ke siapapun di umur berapapun. Dengan memikirkan hal seperti ini dari sekarang, anda mengamankan masa depan, memastikan bahwa tidak akan ada prosedur kesehatan yang tidak sesuai dengan keinginan.

Pil boleh dipotong jadi dua biar lebih hemat.
Yang ini bisa dibilang setengah benar. Perhitungan ekonomi yang tidak masuk akal di dunia farmasi menyebabkan satu tablet 400 mg harganya lebih murah daripada dua tablet 200 mg. Dalam kasus tertentu, anda bisa saja membeli pil yang lebih besar dan membelahnya menjadi dua, kata Blais. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membelah obat satin menjadi dua tidak mengurangi efektivitas mereka dalam melawan kolesterol.

Bahkan, kerap apoteker akan menganjurkan anda untuk membelah pil anda sebagai cara untuk berhemat. Pil yang memang aman untuk dibelah akan dilengkapi keterangan di label. Dan tablet jenis ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki garis pembatas di tengah untuk membantu anda memotong.

Tapi untuk beberapa jenis obat—seperti kapsul atau obat pencernaan—membelah mereka beresiko tinggi. Anda bisa mengacaukan dosisnya, meningkatkan resiko efek samping, atau membuat obat anda tidak efektif, jelas Jeremy Blais, supervisor farmasi di CVS Health. Dan tentu saja anda tidak dianjurkan untuk membagi dua dosis yang dianjurkan dokter agar obat anda bertahan lama. Kecuali anda memang tidak mau sembuh.

Iklan

Semua orang harus mengkonsumsi sebanyak mungkin Vitamin D.
Berkat penemuan modern seperti listrik dan tabir surya, manusia tidak lagi terekspos terhadap sinar matahari seperti dulu. Banyak ahli yang menyebutkan ini sebagai alasan mengapa manusia kekurangan vitamin D. Faktanya, lebih dari tiga perempat warga Amerika memang mengalami ini, kata Rachel Carlton Abrams, seorang dokter keluarga bersertifikat yang juga menulis buku BodyWise.

Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan tulang keropos, penyakit kardiovaskular dan kanker. Namun terlalu banyak vitamin D juga bisa menyebabkan masalah, jelas Abrams yang pernah kedatangan pasien yang mengaku mengkonsumsi 15.000 IU per hari (jauh di atas rekomendasi pemerintah di angka 4.000 IU). Tidak seperti vitamin C yang larut dalam air, vitamin D disimpan dalam lemak tubuh, jelas Abrams. Jadi kelebihan vitamin D tidak akan keluar lewat kencing anda—dan akan terus disimpan dalam tubuh, beresiko merusak jantung, saluran darah dan ginjal.

Apabila anda ingin mengkonsumsi pil vitamin, jangan sampai lebih dari 1.000 atau 2.000 mg per hari. Lebih baik lagi apabila anda berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes darah terlebih dahulu.

Suntikan flu menyebabkan anda menderita flu.
Teori ini tidak mungkin terjadi secara biologis menurut Centers for Disease Control and Prevention. Suntikan flu mengandung virus yang tidak aktif atau bahkan tidak sama sekali, jadi tidak mungkin mereka bisa menyebabkan flu.

Ya memang kadang anda pegal-pegal atau bersin-bersin sesaat setelah vaksinasi. Itu adalah tanda bahwa tubuh anda bereaksi terhadap antigen, mencoba membangun kekebalan tubuh. Flu yang serius—penyakit yang berusaha dilawan antibodi—adalah penyakit yang bisa membuat anda tidak berfungsi selama seminggu atau lebih, jelas Blais.

Ada kemungkinan anda terkena flu atau penyakit mirip flu biarpun telah divaksinasi. Setiap tahun, ilmuwan memperkirakan jenis influenza yang akan menyebar agar mereka bisa mendistribusikan vaksin yang sesuai sebelum virus mulai menyerang. Tahun ini, suntikan flu mengurangi resiko terkena flu sebanyak 43 persen, menurut CDC Februari lalu.

Ini berarti memang masih banyak yang tetap saja terkena wabah flu. Biarpun ngeselin apabila anda salah satu diantaranya, anda tetap dianjurkan mengambil suntikan tersebut. Bagi mereka yang terimunisasi, kasus flu biasanya cenderung ringan.