FYI.

This story is over 5 years old.

Berita

Trump Memenangkan Pemilu Amerika Serikat

Melalui kejutan yang membuat banyak pihak ternganga, Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton
Foto oleh AP

Artikel ini pertama kali muncul VICE News.

Donald Trump melampaui segala prediksi pengamat politik, hasil jajak pendapat, dan bermacam artikel di media massa. Dia mengalahkan Hillary Clinton dalam persaingan ketat, menobatkannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Meski kantor berita Associated Press telah mengumumkan kemenangan Trump, Clinton belum mau secara terbuka mengakui kekalahannya. Malah, ketua tim kampanye Clinton John Podesta menyeru pendukung Hillaru yang berkumpul di Javits Center "suara masih dihitung. Setiap suara berarti."

Iklan

Hillary tidak hadir di Javits Center.

Pemutakhiran Edisi Bahasa Indonesia:

Dalam perkembangan terakhir, Trump yang menemui pendukungnya di New York mengklaim sudah menerima telepon ucapan selamat dari Hillary Clinton.

Setelah 18 bulan berselang dari pertama kali mengumumkan pencalonannya sebagai calon presiden—yang memanen banyak ledekan—Trump kini tinggal menunggu waktu berkantor di Gedung Putih, lantas menggunakan segala kekuasaan prerogratifnya. Trump tidak menganut ideologi politik apapun dan hanya bermodal ide-ide populis menyerang perdagangan bebas, berjanji membebaskan Negeri Paman Sam dari segala kesepakatan yang mengekang mereka, serta berjanji membangun perbatasan AS-Meksiko dengan alasan menghentikan laju migrasi ilegal. Dia berungkali menggunakan ungkapan-ungkapan rasis tak berdasar. Trump juga menghadapi berbagai tuduhan pelecehan seksual selama kampaye.

Dengan dukungan Partai Republik yang memegang kendali baik di Senat maupun DPR, Trump sangat mungkin seenak udel menjalankan segala rencananya. Belum lagi, ditambah bermacam jenis kekuasan eksekutif di tangannya, Trump pasti segera melakukan negosiasi ulang atas berbagai kesepakatan perdagangan. Dia juga dipastikan membatalkan keikutsertaan Negeri Adi Daya ini dari Kesepakatan Paris tentang perubahan iklim dan mengubah skema aliansi internasional macam NATO—pokoknya merealisasikan semua hal yang pernah keluar dari cocotnya.

Iklan

Trump dan janjnya "Make America Great Again" berhasil menyentuh ketidakpuasan menahun melanda para pendukung utamanya—mayoritas kulit putih dari daerah pedesaan AS—yang merasa dipinggirkan karena negara mereka berubah drastis berkat globalisasi dan bertambahnya populasi kaum minoritas. Hari ini, pemilih berkulit putih, terutama mereka yang tak sempat mengenyam bangku kuliahan, dipastikan memberikan suaranya pada Trump, menurut sebuah exit poll. (sangat mungkin selisih kemenangan Trump bisa lebih tinggi—sebab kesalahan metodologi membuat sistem exit poll terbukti gagal menghitung akurat semua pemilih kulit putih di tahun 2012.)

Kemenangan Trump dan ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari di AS ditingkahi dengan kepanikan di beberapa daerah di AS—terutama oleh nama-nama penting di ranah keuangan, politik dan media. Di saat yang sama, kemenangan ini direspon ingar bingar oleh mereka yang merasa dicampakkan atau dipandang sebelah mata. "Kelas menengah AS tak bisa ditekan selamanya," ujar penyiar radio konservatif beken Laura Ingraham via Twitter. "Anda tak bisa lagi bikin kericuhan dan menggunakan para selebriti untuk mengibuli warga AS."

Sementara itu saham-saham di Wall Street rontok. Termasuk DOW Jones futures yang anjlok 800 poin dalam sesi penjualan, sementara Nikkei turun sebesar 4 persen. Pemimpin Redaksi Vox, Ezra Klein berkomentar lewat akun Twitter-nya, "Mereka yang menderita karena hasil pemilu ini belum lahir dan tak punya kesempatan memilih."

Sebelum hari pemilihan, nyaris semua pakar survei politik meramalkan Hillary akan menang dengan selisih dua sampai tujuh poin. Polling termutakhir awal pekan ini malah menunjukkan Hillary memimpin sebanyak tiga angka, sebuah marjin kemenangan yang belum pernah dilampaui dalam sejarah polling modern. Namun di hari H, semua prediksi keliru.

Dan kini, Donald Trump adalah presiden baru Amerika Serikat.

Mimi Dwyer membantu liputan untuk artikel ini.