FYI.

This story is over 5 years old.

Film

Beginilah Trik Menghasilkan Muncratan Darah Lebay Seperti di Film-Film

Tenang, tidak ada orang yang terluka saat kau melihat adegan kekerasan melibatkan muncratan darah gara-gara ditembak atau ditusuk.

Artikel ini pertama kali tayang di The Creators Project

Foto-foto dicuplik dari 'The Squibbening', diunggah seizin sang seniman

Pelawak Marr Gourley memiliki kegemaran meledakkan bermacam hal atas nama seni. Kegemaran ganjil ini sudah nampak sejak usia dini. Ketika masih belum masuk SMP, dia sudah membuat film bersama kawan-kawannya, yang isinya adalah eksperimen efek khusus sadis dan meniru teknik ledakan. Akhirnya, dia mengetahui cara meniru adegan film laga favoritnya pakai petasan. Dia menciptakan alat peledak mini yang digunakan industri film dan teater yang, sehingga saat dibarengi sekantung darah palsu, akan menghasilkan adegan muncrat darah dari tubuh akibat tembakan peluru.

Iklan

Kini Gourley berusia 43 tahun. Karirnya sebagai pelawak dan penyiar podcast telah membuatnya dijuluki “hobbyist squibbist,” dia masih memegang erat mimpinya untuk menjadi seorang profesional efek khusus darah muncrat.

Ini diagram Gourley menciptakan efek muncratan darah. “Saya telah mempelajarinya semua pada kelas 7, kecuali bagian-bagian elektroniknya. Lalu sobat saya Jeff Stuart mengajari saya untuk mengikuti penyala roket dan itu berhasil," kata Gourley.

Resep Gourley termasuk mengisolasi alat piroteknik—peledak kecil dengan kabel—dan sekantung darah bohongan kepada dua lapis kulit sapi dan karet, yang melindungi kulit. Setelah berhasil, Gourley dilengkapi dengan empat peledak miniatur di seputar perut dan dadanya, lalu mereka secara dramatis meledakkannya dan memuntahkan darah seraya ditembak oleh tiga penyerang yang mengenakan blazer putih (bintang lain di podcast Superego).

Mesin penembak juga sebuah trik industri yang lain: Sementara pistol betulan dimodifikasi untuk keperluan panggung, agar aman dan tak dapat beroperasi menembak peluru betulan—pistol itu dapat menembakan setengah peluru kosong dalam video, yang setengah tak lebih nyaring daripada aslinya.

Ini cara bikin tombol untuk mengaktifkan petasan darah.

Petasan kadang dibuat secara digital, tapi amatir seperti Gourley bisa membedakan keduanya. “Darahnya selalu terlihat lebih gelap, dan kelihatannya berbeda dari petasan asli. Sama saja seperti membedakan mana yang asli dan buatan CG. Westworld adalah contoh yang tepat untuk mencontohkan serial televisi yang menggunakan keduanya. Saya kurang paham kenapa, tapi penggunaannya 50/50,” ujarnya. “Permainan ‘tebak-tebakan petasan yang asli’ adalah permainan seru bagi seluruh keluarga.”

Iklan

Simak video Gourley menjajal teknik muncratan darah di video berikut:

Karenanya jauh lebih aman beli, ketimbang mencoba membuat petasan sendiri. “Suatu ketika saya memutuskan untuk membuat petasan yang cukup besar,” kata Gourley mengingat-ingat masa kecilnya. “Saya menyebutnya petasan padahal secara inti itu adalah bom yang saya kubur di tanah dan ledakkan secara elektronik. Suaranya nyaring sekali hingga seluruh tetangga menghampiri. Ibu dan saudara perempuan saya sampai berlari ke halaman belakang. Saudara perempuan saya berujar, ‘Gimana nih, Bu, kacau banget anak ini?!’ sedangkan ibu saya hanya tertawa dan bilang, ‘Wah, kreatif banget dia!’ Itu momen lucu yang sekaligus menakutkan.”

Gourley belum kehilangan antusiasmenya pada drama yang dihasilkan akibat muncratan darah palsu. Ketika tersadar, bagi penonton adegan semacam itu akan terus diingat karena berdarah-darah, gory, dan menimbulkan sensasi menyakitkan, dia malah berkata, “Saya sangat enggak sabar melakukannya!”


Tonton dokumenter VICE soal cara membuat kepala manusia palsu seperti di film Marlina:


Jika ingin tahu lebih lanjut apa itu proyek dokumenter The Squibbening, dengarkan episode kelima puluh I Was There Too bersama Matt Gourley, sebuah podcast yang mengajak pendengar membahas berbagai isu di belakang layar industri perfilman dan televisi.