FYI.

This story is over 5 years old.

Musik

Vinyl Prince 'The Black Album' Terjual Rp398 Juta, Pecahkan Rekor Barang Termahal di Discogs

Satu-satunya vinyl edisi Kanada itu urung dihancurkan lantaran diselamatkan oleh pekerja pabrik pressing piringan hitam pada 1987.

Sebuah piringan hitam album Prince The Black Album yang urung beredar pada 1987 resmi jadi benda paling mahal di Discogs setelah terjual dengan banderol $27.500 (setara Rp398 juta).

The Black Album—kadang disebut dengan nama The Funk Bible dalam beberapa rilisan pres pada masanya—adalah album yang gelap, tajam dan berlirik galak. Konon, album ini adalah jawaban Prince untuk kritikus musik yang menuduhnya makin menarik diri dari musik pop kulit hitam sepanjang dasawarsa ‘80an. Semestinya album ini mulai beredar ke pasaran pada Desember 1987. Namun, selang seminggu sebelum peluncuran The Black Album, Prince mendapat “pencerahan spiritual” lewat—ehem!—bantuan ekstasi. Tiba-tiba saja, Prince menyebut album itu sebagai “karya setan.” Tak tanggung-tanggung, Prince meminta labelnya, Warner Bross, untuk menghancurkan 500.000 biji album itu. Saking bencinya pada album ini, Prince rela mengongkosi proses pemberangusan karyanya itu. Sayang, usaha Prince untuk mencegah penggemarnya mendengar The Black Album terhitung gagal. Versi bajakan album ini tetap beredar bebas. Demi menghapuskan jejak album ini, Prince segera menggarap album selanjutnya lovesexy, album underrated yang mencampur seksualitas dengan agama—sesuatu yang kala itu belum benar-benar dieksplorasi Prince. Versi resmi album The Black Album baru dirilis Warner pada 2014, dan mulai bisa distreaming di Tidal pada 2016.

Meski memecahkan rekor item termahal di Discogs, salinan The Black Album ini bukanlah album The Black Album yang paling yang pernah terjual. Sebagai catatan, satu kopi album ini yang masih dalam keadaan tersegel pernah terjual seharga $42.298 (setara Rp612 juta) awal tahun ini. Tetap saja, peristiwa ini spesial. Pasalnya, piringan hitam yang terjual di Discogs tersebut diselamatkan dari pemberangusan oleh sebuah pabrik pressing Vinyl di Kanada, yang tak tahu nilai piringan hitam ini sampai lima versi Amerika-nya diburu banyak kolektor pada 2016. Keberadan vinyl The Black Album versi Kanada ini terungkap setelah seorang lelaki yang tak mau disebut namanya menghubungi Jeff Gold, mantan executice VP di Warner yang kini mengelola toko memorabilia musik.

"Saya lumayan tahu banyak tentang memorabilia Price," terang Gold kepada BBC Juli lali. "Jadi, ketika aku dengar kabar tentang piringan hitam ini, komentar saya cuma ‘Gimana caranya kamu punya versi Kanada The Black Album? Barangnya enggak pernah ada kok!’”