Beberapa minggu lalu, aku kencan sama laki-laki ganteng yang enggak demen seafood. Aku memesan selusin tiram dan dia menolak mencicipi satupun. Aku terus melahap tiram sambil dilihatin laki-laki ini berekspresi jijik sekaligus kagum, sampai akhirnya aku tanyain si doi."Kenapa sih?" aku tanya sambil ngunyah."Kamu tahu kan, makan tiram bisa bikin horni?"Aku cuek aja dan memutuskan enggak bakal meniduri dia malam itu. Tapi aku jadi penasaran sama omongannya. Malam itu juga, aku pulang dan mulai browsing di Google, "benarkah tiram bisa bikin horni?"
Iklan
Aku enggak menemukan jawaban pasti. Ternyata tiram kaya sama zat seng, yang mendukung produksi testosteron dan meningkatkan libido laki-laki ataupun perempuan, Tetapi selain fakta itu, sebagian besar informasi lainnya seputar tiram dan birahi manusia enggak terkesan ilmiah.Oleh karena itu, atas nama ilmu pengetahuan, aku memutuskan bakal makan tiram selama seminggu penuh. Rencananya aku harus makan semakin banyak tiram setiap hari, pada jam makan siang. Selain itu, hidupku berjalan seperti biasa aja. Aku pun mencatat libidoku, buat mencari tahu apakah ada korelasi antara tiram dan peningkatan birahi. kalau iya, berapa tiram yang harus dimakan sampai merasa sange berat? Nah begini hasil eksperimen kecil-kecilan yang kulakukan:
Senin: Satu Tiram
Iklan
"Saya meletakkan kerang di bibirnya, dan setelah dia tertawa, menghisap tiramnya dan menahannya antara kedua bibirnya. Saya menariknya kembali dengan ciuman…"
Selasa: Dua Tiram
Rabu: Empat Tiram
Iklan
Emily menegaskan beberapa hal yang harus kita pertimbangkan untuk memahami mitos tiram sebagai pembangkit gairah seks: terutama, karena wujud tiram sekilas seperti vagina. Lipatan kulit lembut dan mutiara merupakan perbandingan yang pas banget. Apalagi, tiram tergolong makanan mahal. Mungkin karena sifat-sifat ini aku merasa horni ketika makan tiram.
"Kita menikmati makanan mahal ketika kita melihat nilai dan status makanan tersebut," kata Emily. "Dan kalau kita menikmati makanannya, pengalamannya menjadi lebih enak dan lebih mudah dinikmati."Berpegang pada obrolan itu, aku lalu pergi ke bar buat makan empat tiram sambil minum sedikit champagne. Suasana hatiku baik-baik saja. Enggak horni sih; pokoknya aku lagi pengin minum champagne sambil baca buku. Tapi tiba-tiba muncul laki-laki yang kusukai. Aku menyuruhnya duduk di sebelahku, terus kita mabuk-mabukan bareng.Akhirnya kita cium-ciuman sampai aku nafsu banget… tapi kami enggak bersenggama. Padahal pengin banget. Aneh….
Kamis: Delapan Tiram
Jumat: 16 Tiram
Iklan
Suasana hatiku di hari Jumat enggak terlalu bagus, makanya aku pergi ke bar buat minum-minum dan makan 16 tiram. Entah kenapa, aku baru sadar barnya penuh laki-laki. Aku kenal semuanya, tapi aku enggak mengundang mereka ke sana. Mereka kayak… muncul tiba-tiba gitu. Ketika mengedarkan pandangan ke sekeliling, aku enggak merasakan apa-apa.Aku menatap sepiring cangkang tiram yang sudah kosong dengan hampa. Aku enggak merasakan hasrat seksual, enggak kepingin mencium orang, dan tubuhku enggak ada sensasi geli-geli merinding sama sekali. Dari situ, aku memutuskan kalau efek tiram sangat tergantung pada emosi yang sudah ada. Tanpa suasana hati itu, mereka enggak efektif sama sekali.
Sabtu: 32 Tiram
Aku mimpi basah. Dalam mimpiku, aku berguling-guling di padang pasir sambil telanjang. Aku juga asyik bercumbu dengan orang yang tak kukenal. Orang itu berulang kali ngomong kalau aku terasa seperti tiram. Aku terjaga dan siap bersenang-senang.Saat sedang kerja di bar, ada dua orang yang memberikan nomor mereka kepadaku. Ujung-ujungnya, aku berhasil tidur bareng sama gebetan yang aku sukai dari beberapa minggu lalu. (Orang yang kuceritakan Rabu kemarin). Sumpah. Asli ini gila banget. Aku sudah lama memikirkan dia, dan bisa bersenggama dengannya dalam hitungan hari. Tentunya ini bukan kebetulan doang. Ini adalah seks terhebat yang pernah kualami dalam beberapa bulan terakhir. Aku merasa lelah, puas, dan lebih bebas.
Iklan
Minggu: Banyak banget tapi enggak sampai 64 karena aku udah mual
Follow Laura di InstagramSemua foto oleh Celeste De Clario. Kalian bisa follow dia di InstagramArtikel ini pertama kali tayang di VICE Australia