FYI.

This story is over 5 years old.

Foto

Bertemu Suhu Kung Fu Keren di New York

Seniman Laura Nova ternyata bertetangga dengan Poa Shen. Perempuan 92 tahun itu masih rajin berlatih dan mengajar kung fu di usia senjanya. Mereka berdua segera akrab dan berkolaborasi.

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly.

Seniman perempuan di Amerika Serikat kini sedang giat-giatnya berkarya. Banyak dari mereka yang terlibat aksi menentang penghapusan aborsi atau memprotes pelantikan Donald Trump sebagai presiden. Di tengah aktivisme politik rekan-rekannya, Laura Nova memilih jalur berbeda. Dia menggelar pameran foto di Queens, New York, dengan tema yang cenderung "ringan", yakni tentang interaksinya bersama sang tetangga yang ternyata suhu kung fu kesohor. Poa Shen, biasa dipanggil Boyee, bertempat tinggal di Lower East Side, yang jaraknya dekat sekali dari apartemen Nova. Ketika Nova sedang mewawancarai para manula di lingkungannya, dia terkejut melihat sisi lain perempuan 92 tahun itu, yang masih aktif mempraktikkan kung fu serta mengajarkannya pada anak muda.

Iklan

Penyelenggara pameran tertarik melihat proposal Nova yang ingin mengangkat keseharian seorang imigran asal Cina di New York mempertahankan tradisi kung fu. Untuk proyek ini, Nova mendaftarkan 36 foto berisi pose-pose Shen saat berlatih mengenakan seragam training warga biru muda dan putih. Saya menghubungi Nova, mengajaknya berdiskusi tentang momen awal dia bertemu tetangganya yang mengagumkan itu, serta kisah seorang suhu kung fu bertahan di distrik yang semakin digerus oleh pembangunan gedung tinggi.

BROADLY: Bisakah kamu menceritakan ide awal proyek ini?
Laura Nova: Aku tinggal di Lower East Side sejak 13 tahun terakhir, terlibat dalam kegiatan komunitas setempat. Aku mendokumentasikan kehidupan para tetangga lewat proyek video Feed Me A Story.

Lalu, pada 2015, aku semakin tertarik mengenal lebih jauh para lansia di kawasan ini. Awalnya karena aku terganggu melihat banyak pemandu wisata mendatangi Lower East Side, menjelaskan soal budaya Yahudi, makanan khas distrik ini, dan sejarah bangunan-bangunannya. Aku berpikir, mereka ini siapa, kok sok tahu banget di depan turis. Padahal mereka tinggal di sini saja tidak. Jadi aku memutuskan mewawancarai lebih banyak lansia. Sebab orang-orang ini sudah tinggal di Lower East Side puluhan tahun. Pengetahuan mereka tentang sejarah distrik kami tentu lebih otentik dan mendalam dibanding para pemandu wisata itu.

Lalu bagaimana kamu bisa bertemu Poa?
Aku sedang berjalan-jalan bersama beberapa lansia, lalu Bu Poa tiba-tiba ikut bergabung bersama kami. Dia tidak lancar berbahasa Inggris, tapi menguasai bahasa Mandirin maupun Kanton. Aku melihat dia punya banyak hal untuk diceritakan. Setelah beberapa saat, aku bertemu seorang penerjemah Bahasa Mandarin, lalu kuberanikan diri menemuinya. Kami jadi cepat akrab. Kami sekarang sering keluar bersama sekadar untuk makan dim sum.

Iklan

Setelah proyek "Moving Stories" tuntas, aku mengajak Poa untuk membuat video dokumenter tentang Luk Tung Kuen, aliran kung fu yang dia praktikkan. Aku ingin di video itu dia menjelaskan apa saja keuntungan belajar kung fu.

Jadi beliau masih mengajar kelas kung fu setiap hari?
Dia mengajar sesama lansia untuk tetap melakukan gerak badan ringan, serta jurus-jurus dasar kung fu. Pertemuan itu dilakukan dekat Alun-Alun Chatam, di Pecinan Lower East Side. Dia tidak bersedia dibayar selama mengajar kung fu. Saat ini Poa tinggal di panti jompo Broadway Timur. Aliran kung fu yang dia kuasai, Luk Tung Kuen, arti harfiahnya adalah "enam sirkulasi pukulan". Total ada 36 gerakan dasar. Kegunaannya justru tidak untuk berkelahi. Filosofi aliran ini adalah membuat tubuh bugar serta memperbaiki sirkulasi darah.

Poa sangat bersemangat mengajarkan kung funya kepada sesama lansia ataupun anak muda yang tertarik. Karena semangatnya itulah, aku tertarik mendokumentasikan aliran bela diri yang dia geluti selama puluhan tahun. Dia adalah sosok yang sangat luar biasa. Semoga foto-foto yang kuambil bisa menggambarkan itu semua.

Ada referensi visual khusus untuk merekam Poa saat melakukan jurus-jurus kung fu?
Barangkali foto-foto Linda Evans. Tapi Poa adalah obyek foto yang sudah luar biasa. Dia berkomunikasi lewat gerakan tubuh. Usianya 92 tahun, tapi dia masih sanggup menendang dan menyeimbangkan diri. Dia itu Wonder Woman sejati.

Iklan

Dia mengenakan baju training yang warnanya keren. Itu idemu atau ide Poa sendiri?
Sehari-hari dia mengenakan baju training warna pink. Tapi untuk pemotretan, aku memang memintanya memakai baju berbeda. Sebab warna biru muda rasanya lebih cocok dengan latar putih di studio fotoku. Aku merasa berkat baju itu, dia jadi lebih nampak seperti superhero di usia senjanya.

Apa reaksinya saat kamu ajak ikut proyek foto?
Sebetulnya dia tidak terlalu suka dipotret. Tapi lambat laun, dia jadi terlibat aktif. Dia memastikan semua pose gerakan dasar aliran kung fu itu sudah terekam kamera. Aku kadang mengajaknya berdiskusi untuk membahas filosofi masing-masing gerakan.

Untuk warga lansia sepertinya di New York, apa masalah yang dihadapi Poa?
Distrik ini sekarang banyak dibangun ulang oleh pengembang, menjadi kawasan bisnis dan apartemen elit. Penduduk lansia seperti Poa hampir pasti tergusur. Infrastruktur berubah, serta imigran yang datang ke kawasan ini juga pasti berubah di masa mendatang. Itulah sebabnya aku ingin merekam ingatan para lansia tentang Lower East Side.

Saat ini aku melihat semakin banyak gedung tinggi dibangun di Lower East Side. Bangunan pencakar langit itu menutup akses sinar matahari untuk rusun-rusun para lansia di kawasan itu. Bayangkan, 30, 40, atau barangkali 50 tahun lagi, penghuni dari kalangan menengah ke bawah di Lower East Side hanya bisa menyaksikan gedung, tanpa akses memadai ke udara bersih dan cahaya. Sungguh menyedihkan.

Karenanya aku ingin proyek foto bersama Poa dan lansia-lansia lainnya bisa merekam ingatan mereka. Aku ingin komunitas imigran yang tinggal di Lower East Side tetap bertahan sampai kapanpun. Poa pasti punya pendapat terhadap situasi lingkungannya. Aku berusaha menyebarkan pandangan itu kepada khalayak luas.