FYI.

This story is over 5 years old.

Seputar Istana

Raisa Saja Dapat Sepeda Dari Jokowi, Kenapa SBY Tidak?

Padahal quiz berhadiah sepeda ala Jokowi bisa mencairkan hubungan antara dua presiden itu yang konon sempat tegang beberapa waktu lalu.

Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba juga. Presiden Joko Widodo bertemu Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta. Itu adalah pertemuan resmi pertama sejak serah terima jabatan kepresidenan dua tahun lalu.

Sayangnya ada yang kurang dengan pertemuan itu. SBY pulang dari Istana Merdeka tanpa membawa sepeda. Kenapa Jokowi tidak melempar kuis berhadiah sepeda kepada SBY seperti yang biasa dilakukannya saat bertemu dengan masyarakat? Padahal SBY juga masyarakat biasa dengan hak-hak yang sama dengan kita-kita. Apakah keduanya masih diliputi ketegangan gara-gara isu rumah SBY disadap dan pemberian grasi oleh Jokowi terhadap Antasari Azhar, sosok yang belakangan menyerang presiden ke-6 RI itu?

Iklan

SBY mengamini bahwa ada sedikit ketegangan (atau mungkin kesalahpahaman?) antara Istana dan Cikeas. "Karena jarang bertemu, mungkin saja ada informasi-informasi yang tidak sepatutnya didengar baik oleh beliau maupun oleh saya sendiri. Dan pertemuan ini merupakan ajang tabbayyun (klarifikasi)," kata SBY dikutip oleh BBC.

Bayangkan seandainya ada sepeda di antara kedua presiden. Pasti ketegangan akan mencair. Presiden Jokowi sangat menggemari sepeda. Dia hobi bersepeda nyaris setiap pekan bersama staf dan paspampres. Kegilaan terhadap sepeda ini kemudian mencapai tahap lanjut. Presiden rutin membagi-bagikan sepeda kepada warga yang bisa menjawab pertanyaannya dalam sesi pertemuan terbuka.

Kuis-kuis Jokowi jelas bisa mencairkan suasana yang sudah kadung kaku sejak SBY meninggalkan kursi presiden. Misalnya saja kan bisa Jokowi melempar kuis begini "Coba Pak SBY, sebutkan lima kasus pelanggaran HAM di pemerintahan bapak yang belum kelar sampai sekarang? Nanti saya kasih hadiah sepeda."

Jadi, sekali lagi, apa coba salah SBY? Choki Sitohang memperoleh sepeda, penyanyi idola anak muda Raisa Andriana juga dapat. Kenapa SBY yang termasuk musisi atau pesohor yang lebih terkenal dari dua nama itu malah tidak membawa pulang sepeda?

Bayangkan, hadiah sepeda dari kuis itu juga bisa menjadi semacam cinderamata yang tak akan pernah dilupakan SBY. Kapan lagi bisa dapat kado dari presiden? Sepeda itu juga bakal banyak manfaatnya buat SBY yang sudah sepuh. Lumayan bisa buat berkeliling Mega Kuningan pagi atau sore kala akhir pekan. Sehat itu bisa gratis, tak perlu bayar.

Iklan

Kalau ada di posisi pak SBY, saya yang bakal menagih kuis itu ke Jokowi. "Pak Jokowi, masa cuma Raisa yang dikasih sepeda, kuis buat saya mana pak? Hhe."

Tahun ini Jokowi memang lagi demen bagi-bagi sepeda buat masyarakat. Setelah menghadiahkan sepeda buat pelajar dalam "insiden tongkol" Januari lalu.

Sepeda hadiah buat kuis itu menurut kepala sekretariat presiden Darmansyah Djumala, dibeli di daerah yang kebetulan didatangi presiden. Hampir semuanya bermerek Polygon yang harganya antara Rp 3 - 4 jutaan. Kalau setiap pertemuan dengan masyarakat ada tujuh sepeda yang diberikan dan harganya masing-masing Rp 4 jutaan, udah Rp 28 juta tuh setiap pertemuan. Kalau setahun aja ada 20 pertemuan berarti udah Rp 560 juta. Lumayan.

"Kalau jumlah masyarakat yang hadir sampai 3.000, kita siapkan 10 - 12 sepeda. Sepeda ini juga transportasi yang sehat untuk masyarakat," kata Djumala.

Yah, mungkin saja Jokowi alpa untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan krusial kepada SBY dalam bentuk kuis. Atau mungkin saja keduanya terlalu banyak memendam rasa, pertanyaan dan harapan sampai-sampai lupa terhadap kuis dan sepeda Polygon tersebut. Hanya Jokowi dan SBY yang tahu.