Tips Menghadapi Rasa Sakit Sesudah Diselingkuhi Kekasih
Photo by Getty Images.

FYI.

This story is over 5 years old.

Percintaan

Tips Menghadapi Rasa Sakit Sesudah Diselingkuhi Kekasih

Kami menghubungi para pakar, termasuk psikolog dan konsultan pacaran, membahas cara terbaik menghadapi rasa sakit setelah diduain pacar.

Diselingkuhi adalah salah satu pengalaman terburuk yang bisa dialami seseorang. Tidak hanya hatimu diinjak-injak, tapi kepercayaanmu terhadap sang partner dan hubungan juga kandas. Tidak aneh apabila kamu akan terus sakit hati dan merasa tidak cukup baik untuk seseorang bertahun-tahun setelah diselingkuhi.

Perasaan ini juga bisa membuat seseorang bingung—dan tidak yakin bagaimana harus menghadapinya. Gimana coba mesti ngomong sama pacar yang baru mengkhianatimu? Kami bertanya ke beberapa pakar—seorang guru pendidikan seks, seorang pakar kencan, dan seorang terapis—dan beberapa orang yang entah pernah diselingkuhi atau menyelingkuhi pasangan mereka dan meminta beberapa nasihat ampuh agar kita bisa move on. Mereka berbagi seputar hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan ketika kamu mengetahui partnermu selingkuh demi menjaga kewarasan hati.

Iklan

Timaree Schmit, PhD, Pakar Seksualitas

Kalau kamu baru sadar diselingkuhi, jangan pernah menghancurkan barang, melukai seseorang atau mengancam untuk melakukan kedua hal tersebut. Tidak ada artinya dan sudah pasti tidak akan membuatmu merasa damai.

Apakah mungkin untuk menyembuhkan sebuah hubungan setelah insiden selingkuh? Tentu saja. Orang kadang melanggar batas sebuah hubungan yang tentunya melukai keintiman, tapi semua orang memiliki standar yang berbeda dan tidak ada satu solusi yang sempurna untuk konflik ini. Intinya adalah mencari tahu mengapa perselingkuhan itu terjadi, bagaimana cara memperbaikinya dan apa yang kamu dan partner perlukan agar merasa aman dan dicintai dalam hubungan tersebut.

Saya merasa orang yang paling kuat menghadapi perselingkuhan adalah orang polyamori karena mereka sadar tidak ada jawaban universal tentang apa yang seseorang boleh dan tidak boleh lakukan dalam sebuah hubungan. Yang dianggap sebagai perselingkuhan bagi orang polyamori didefinisikan oleh mereka sendiri, dan bukan orang lain. Mereka mempunyai kemungkinan lebih besar menjalani hubungan sebagai individu, dan bukan berusaha masuk ke dalam peran tertentu. Apabila kamu diselingkuhi, saja anjurkan membaca More Than Two, Ethical Slut dan Poly Role Models.

Laura Yates, Konsultan Kencan

Kadang mudah untuk bereaksi dalam panasnya keadaan. Tapi berusahalah menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang kepala/hatimu ingin lakukan. Coba ambil beberapa menit untuk duduk, bernafas perlahan-lahan, dan tenangkan diri. Dari sini, kamu dapat berpikir lebih jernih tentang langkah berikutnya.

Seseorang tidak boleh menyalahkan diri sendiri, mencoba membenarkan kenapa partner mereka berselingkuh atau memohon jawaban dari mantan pancar (jawabannya ya dia selingkuh, butuh apa lagi coba?) atau lebih parah lagi, memaafkan sang pacar karena takut kehilangan. Apapun situasinya, berselingkuh itu salah. Wajar kalau ingin bersama dengan orang lain, tapi caranya harus jujur dan penuh hormat.

Iklan

Tentu saja sulit untuk tidak merasa terluka ketika diselingkuhi, tapi cara terbaik untuk memandang peristiwa ini adalah dengan memandangnya sebagai jalan keluar dari sesuatu yang memang bukan takdirmu. Coba tanya dirimu pertanyaan jujur macam apakah ada tanda-tanda ketidaksetiaan yang kamu sudah lihat jauh hari sebelumnya? Kalau iya, ini adalah sesuatu yang bisa kamu rubah sebagai individu di hubungan selanjutnya.

Lydia K., Memergoki Mantan Suaminya Selingkuh

Banyak bagian yang menyakitkan, tapi perasaan dikhianati mungkin yang terburuk. Rasa percaya diri saya benar-benar terbunuh. Saya merasa saya tidak cukup baik. Pernikahan kami memang tidak sempurna, tapi ketika seseorang yang kamu pilih sebagai pasangan hidup memutuskan untuk melirik orang lain, rasanya sakit sekali.

Melihat kebelakang, seharusnya saya mengumpulkan bukti-bukti nyata terlebih dahulu. Saya menghabiskan berbulan-bulan mendengarkan dia mengatakan saya gila, bahwa tidak ada apa-apa, mereka hanya berteman, dsb. Kadang-kadang saya malah berpikir kalau dia mungkin benar. Nah barulah pas dia mengirimi perempuan lainnya bunga, dan menangkap basah mereka berdua bersama di rumah sang perempuan, saya sadar bahwa saya tidak gila. Percaya atau enggak, pas ketangkep basah pun, dia masih ngotot saya yang gila.

Ketika saya mengalami semua itu, saya tidak kebayang gimana caranya melalui cobaan itu. Semuanya terasa sangat menyakitkan, dan saya sangat sedih. Seorang relatif saya yang pernah bercerai pernah mengalami hal yang serupa dan mengatakan bahwa sesungguhnya proses menyakitkan itu justru akan memberdayakan saya. Dan ternyata, ucapannya benar. Proses itu adalah salah satu pengalaman terberat yang pernah saya lalui, tapi akhirnya juga membuat saya sadar betapa kuatnya diri saya. Dengan dukungan dari keluarga dan beberapa teman yang luar biasa (dan sedikit bantuan dari seorang terapis), kini saya jauh lebih bahagia dari dulu.

Iklan

Geoffrey Steinberg, PsyD., psikolog

Perselingkuhan biasanya adalah gejala dari masalah yang lebih mendalam dan menjadi kesempatan bagi pasangan untuk mencari tahu apa yang tidak berfungsi dalam hubungan mereka sehingga menyebabkan seseorang mengkhianati yang lainnya.

Apabila kedua orang berniat untuk menyelamatkan hubungan mereka, sebaiknya mereka mencari bantuan profesional. Saya percaya akan pendekatan saya, kamu, dan kami; yaitu tiga tenaga kesehatan mental profesional berlisensi. Apabila belum menjalani treatment, sebaiknya masing-masing mencari terapis terpisah, dan seorang terapis pasangan untuk mereka berdua.

Yang saya lihat biasanya sekarang perselingkuhan itu tercium setelah ada semacam jejak digital. Kadang kita tergoda untuk mulai mengawasi kegiatan digital partner, tapi sesungguhnya ini tidak produktif. Ini justru akan semakin merusak kepercayaan, padahal tugasnya adalah membangun kembali rasa percaya. Ini hanya bisa datang dari komunikasi langsung yang jujur dan nyata, tidak melibatkan teknologi. Ketika pasangan memiliki kesulitan berkomunikasi secara produktif seperti ini, maka psikoterapi menjadi sangat dibutuhkan. Tantangannya adalah belajar untuk mengekspresikan perasaan dalam kata-kata dan bukan perbuatan, terutama yang merusak seperti berselingkuh.

Anna R., Pernah Diselingkuhi Sekaligus Menduakan Pasangan

Saya menyelingkuhi pacar pertama dengan pacar kedua saya. Partner perempuan pertama saya menduakan pacarnya biar bisa pacaran sama saya selama empat bulan. Ketika mereka putus dan kami berpacaran secara eksklusif, dia justru menyelingkuhi saya dengan oran lain.

Pastikan kamu memiliki seseorang buat dicurhatin. Kamu akan merasakan perasaan campur aduk, dan semuanya harus dikeluarkan. Pastikan kamu memilih teman curhat secara hati-hati—dianjurkan seseorang yang kenal dengan pacarmu tapi lebih dekat denganmu dan pasti akan mendukungmu. Saya tidak mengatakan kamu tidak bisa memulihkan keadaan dengan seseorang yang menyelingkuhimu, tapi ini keputusan yang sangat pribadi dan harus dipikirkan matang-matang.

Iklan

Kamu juga tidak boleh menyalahkan diri. Kadang orang berselingkuh karena mereka tidak mendapatkan kebutuhan emosional atau fisik dari hubungan. Kadang mereka berselingkuh karena mereka tidak mengerti konsep dari hubungan monogami. Kadang mereka berselingkuh karena emang mereka berengsek. Entah apapun alasannya, ini bukan salahmu. Dan jangan biarkan mereka memutarbalikkan fakta, dengan cara mengatakan kamu tidak memberikan mereka A,B,C. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik.

Lauren Levin, Juga Pernah Jadi Korban Maupun Pelaku Perselingkuhan

Ambil waktu untuk menjauh dari pasangan, keluarkan semua perasaan sedih dan amarah dengan teman dekat. Apabila teman atau keluarga dekat tidak tersedia, telpon mereka, FaceTime mereka, atau cari terapis untuk mendapat bantuan. Banyak orang membuat keputusan buruk ketika menemukan kabar buruk seperti ini. Menurut saya, sangat penting untuk ingat bahwa kepala yang dingin akan selalu unggul. Tentu saja, ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Apabila kamu tinggal bersama pasangan, akhiri masa kontrak kalian, berpisahlah secara baik-baik, dan jangan pernah bertukar kata dengan si brengsek itu lagi. Keputusan emosional seperti adu teriak dengan pasangan, merusak barang atau menenggak alkohol berlebihan bukan keputusan yang baik. Yang kamu butuhkan adalah menenangkan diri dan memikirkan bagaimana kamu akan memfokuskan diri dengan kebebasan dan kehidupan baru menuju ke arah yang positif. Alam semesta bekerja secara misterius.

Yang membantu saya melalui situasi sulit seperti ini adalah dukungan dari teman dan keluarga dan menciptakan koneksi baru yang memberi harapan untuk masa depan. Bergabunglah dengan komunitas baru. Mulai hobi baru. Pandangan hidup baru membantu saya melewati kesedihan dan maju kedepan penuh lebih percaya diri biarpun telah mengalami luka emosional.

Tenggakkan kepalamu, jaga standarmu, dan teruslah menjadi kuat. Ada orang yang akan menghargai, menyayangi, dan jujur denganmu menunggu di luar sana. Jangan putus asa.

Follow Anna Goldfarb di Twitter.