FYI.

This story is over 5 years old.

Selebritas

Akwafina, Rapper dan Aktris Keturunan Asia Langka di Hollywood

"Aku engga akan sudi ikut audisi yang membuat orang Asia jadi bahan tertawaan."

Artikel ini pertama kali tayang di Broadly.

Nora Lum yang lebih dikenal nama panggungnya Awkwafina lebih dari sekedar komedian, rapper dan seniman. Lum mulai ngerap saat masih belajar jazz di LaGuardia High School. Lalu pada tahun 2014, video lagunya "My Vag"—lagu jawaban untuk single Mickey Avalon "My Dick"—mendadak viral. Kiprah ngerapnya pun dimulai. Selama 13 tahun Lum telah merilis satu album panjang berjudul Yellow Ranger, menjadi pemandu talkshow buatannya sendiri: Tawk, menulis sebuah buku tentang New York City, dan masuk dalam film dokumenter tahun 2016 tentang rapper keturunan Asia Bad Rap, serta akhirnya menjadi aktris besar di Hollywood.

Iklan

Namun Lum, yang tahun lalu tampil dalam film Neighbors 2: Sorority Rising dan rencanya akan membintangi Ocean's Eight dan Crazy Rich Asians, masih sungkan mengaku bahwa dirinya telah menjadi seornag pesohor. "Sepanjang karirku, setiap orang selalu bilang 'kamu sekarang terkenal banget deh,'" tukas Lum pada Broadly. "Setelah pertama saya di Youtube mendapat 800 view, orang gampang bilang: kamu sudah terkenal nih. Akuy sih enggak yakin kalau aku begitu terkenal. Aku sepertinya tak akan terkenal-terkenal banget juga, menurutku sih itu bagus."

Sampai saat ini Lum, yang lahir dan dibesarkandi kawasan Flushing, Queens, New York City, memang baru dikenali di jalanan New York oleh penduduk sekitar. "Biasanya sih anak-anak kawasan pinggiran," katanya.

Namun, setinggi apapu taraf keterkenalannya, Lum sangat berterimakasih pada siapapun yang telah membantunya sampai ke titik ini. "Aku berutang banyak pada YouTube, yang kerap dibilang orang 'Hollywoodnya Asia," ujar Lum yang berdarah campuran Korea dan Cina, memuji kanal video tersebut sebagai saluran yang mudah diakses kaum minoritas.

Broadly berkesempatan duduk bareng dengan Lum. Kami ngobrol banyak tentang penting representasi kaum minoritas, dan pengalaman pribadi Lum sebagai seorang aktris Ameria keturuan Asia.

Lum bersama tamunya DJ Kool Herc di acara talk-show, 'Tawk'

Broadly: Film pertamamu, Neighbors 2, menampilkan sosok perempuan dan narasi yang kuat; Ocean's Eight sepertinya juga akan menggunakan resep yang mirip. Menurutmu apakah Hollywood mulai menyadari penting film-film yang perempuan-sentris?
Nora Lum: aku rasa ada gelombang film female-centric belakangan kini. Aku sendiri tak ingin film ini berasal dari rumah produksi yang (produser) eksekutifnya cuma mikir 'Film female-centric laku di bioskop. Bikin yuk biar kita juga kelihatan keren.' Aku ingin film-film dengan peran perempuan yang kuat datang dari produser-produser yang jujur. Menurutku Neigbors 2 termasuk film seperti ini. menurutku Ocean's Eight juga datang dari tempat yang sama. Adalah suatu yang penting bagiku ketika orang-orang bilang "Ayo kita biarkan perempuan-perempuan ini bekerja sama karena hasilnya bakal keren abis dan mereka bisa bercerita dengan sangat baik." itu lebih dari "ayo bikin tim perempuan yang mau bekerja sama untuk melindungi diri kita dari serangan."

Iklan

Melihat kamu berperan di Neighbors 2 adalah kali pertama aku lihat perempuan Asia beraksi di film komedi Hollywood mainstream.
Wah keren. Terimakasih.

Apa menurutmu orang lain juga menyadari hal serupa?
Mereka selalu mengingatku karena aku berdarah Asia. jadi engak aneh, kalau mereka sering bertanya, gimana sih rasanya jadi orang Asia? Ada kerugiannya engga? Sebenanya, jujur saja, ada beberapa orang yang berpikiran sama sepertimu. Menjadi satu-satunya pemeran berdarah Asia dalam film memang membuatmu gampang diingat. Rasanya senang sekali bila orang menonton film ini dan berpikir "si cewek Asia bangsat itu lucu dan keren."

Selama kamu tumbuh dewasa, apa kamu ngeh representasi orang Asia di media dan film populer?
Sejujurnya tidak. Aku selalu condong pada sedikitnya role model Asia yang kami milik. Aku terobsesi dengan Lucy Liu setelah nonton Charlie's Angels. Jadi kalau boleh jujur, kamu cuma dua contoh: Lucy Liu dan Margaret Cho. lalu, saat berumur 16 tahun. Aku nonton film Saving Face. Pemeran utamanya Joan Chen dan Michelle Krusiec. Aku mendadak berpikir "Ya Tuhan, ini kan karakter dari kawasan Flushing. Dia gay dan perempuan ini naik 7 train." Itu kali pertama aku melihat film yang mewakili orang Amerika keturunan Asia yang kerap naik 7 Train, punya hubungan cinta dan menghadapi situasi yang Asia banget, seperti berseteru dengan seorang Ibu yang Asia totok. Saving Face film yang gila sih. Aku enggak nemu banyak film seperti ini. Alhasil, aku terobsesi dengan sosok-sosok Asia dalam film yang pernah aku tonton.

Iklan

Baru-baru ini kamu mengelarkan proses produksi Ocean's Eight . Rihanna bermain dalam film ini dan orang-orang sepertinya tak sabar melihat film ini.
Pemeran lainnya termasuk Sandra Bullock, Cate Blanchett, Helena-Bonham Carter, Mindy Kaling, Sarah Paulson, Rihanna, Aku sendiri, serta Anne Hathaway.

Mantap!
Makanya aku sampai dapat mimpi buruk sebelum mulai syuting. Aku sampai bertanya-tanya pada diri sendiri, "Ya Tuhan, apa yang terjadi pada diriku?"

Daftar pemerannya ramai sekali ya. Bisa cerita pengalamanmu beradu akting dengan perempuan-perempuan berbakat dan kesohor ini?
Luar biasa. Aku mendeskipsikan pengalamanku ini sebagai acid trip paling keren dalam hidupku. Aku masih enggak percaya ini beneran terjadi sampai saat ini. Sebelum syuting, aku sangat cemas kalau-kalau aku ngomong sesuatu yang aneh dan mereka bakal mikir aku perempuan yang aneh, perempuan Asia yang aneh. Tapi bekerja membuat film dengan orang lain adalah cara memanusiakan orang lain. Mereka jadi rekan kerjamu dan lebih jauh lagi, aku disambut oleh mereka—mereka memperlakukanku dengan sangat hangat. Jelas, aku pemeran yang paling enggak penting dalam deretan itu tapi aku enggak merasa seperti itu. Aku merasa setara dan itu penting sekali. Mereka membuatku merasa aman.

Ada yang mengejutkan yang kamu temui dari mereka?
Mungkin yang paling mengejutkan adalah—aku sih enggak berprasangka kalau mereka bakal gimana-gimana—mereka ternyata sangat membumi dan baik. Kamu pasti mikir aku bakal seperti seorang penggemar yang berusaha mendekati perempuan sekaliber mereka. Mereka perempuan nyata dan Sarah Paulson itu kocak banget. Kami bisa mati ketawa gara-gara banyolannya.

Pernah ada peran yang kamu tolak?
Aku pernah meninggalkan audisi lantaran sutradaranya tiba-tiba berubah pikiran dan ingin aku bicara dengan aksen Asia. Aku menolak melakukannya. Aku pikir sampai saat ini lakon-lakon yang kuperankan adalah karakter yang benar-benar nyata dan menjadi seorang keturunan Asia tak begitu penting dalam jalan ceritanya. Aku tak keberatan menggunakan akses khas Asia asal memang jika memang naskahnya ditulis tulus seperti itu. Aku baru keberatan jika ada yang memaksakan pengalaman menjadi orang Asia bagi sebuah lakon Asia. itu mengganggu sekali dan makanya aku mau katakan tanpa tedeng aling-aling, aku engga akan sudi ikut audisi yang membuat kaumku jadi bahan tertawaan.